Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Rosan Roeslani, mengatakan bahwa pekerja atau pegawai perusahaan tidak akan dipungut bayaran dalam program vaksinasi gotong royong. Sebaliknya, semua biaya untuk vaksin Covid-19 itu akan ditanggung pengusaha atau perusahaan.
"Pegawai gratis, keluarga mereka juga. Bahkan ada beberapa perusahaan yang ingin memberikan kepada masyarakat di lingkungan perusahaannya, seperti di sekitar pertambangan," tutur Rosan saat dihubungi Liputan6.com pada Jumat (5/2/2021).
Menurut Rosan, sejauh ini sudah banyak perusahaan yang berminat berpartisipasi dalam program vaksin Covid-19 ini. Namun, ia mengaku belum mengetahui secara pasti jumlah yang mendaftar.
Advertisement
Perusahaan yang mendaftar, katanya, bukan hanya dari grup-grup besar, tapi juga para pemilik Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"Kami masih lakukan pendataan untuk perusahaan yang minat berpartisipasi dalam program ini, dan sudah banyak yang datar. Bukan hanya perusahaan-perusahaan besar, bahkan juga dari UMKM ada beberapa yang ikut serta walaupun pegawainya hanya lima orang. Ini luar biasa," jelasnya.
Program vaksinasi gotong royong ini tidak hanya untuk wilayah Jakarta, tapi seluruh Indonesia. Perusahaan yang ikut serta, nantinya akan memberikan vaksin Covid-19 kepada para pegawai mereka yang ada di berbagai wilayah di Indonesia.
"Ini untuk seluruh Indonesia karena misalnya perusahaan-perusahaan yang di Jakarta, mereka juga ada operasional di wilayah lain," tutur Rosan.
Vaksin gotong royong merupakan kerja sama antara Kadin dan pemerintah. Kadin akan mengumpulkan peminat vaksin Covid-19 untuk mempercepat tercapainya herd immunity atau kekebalan komunitas.
Nantinya data yang terkumpul akan diintegrasikan dengan pemerintah, termasuk BPJS Ketenagakerjaan. Hal ini bertujuan agar pemerintah bisa membantu proses penyaluran vaksin, dan memastikan semua yang didata bisa mendapatkan vaksin.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Percepat Vaksinasi Covid-19, Menkes Bakal Terbitkan Aturan Vaksin Gotong Royong
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin akan mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) terkait pelaksanaan vaksin gotong-royong.
“Terkait dengan vaksin gotong-royong, Pak Menkes akan membuat Permenkesnya,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Keterangan Pers Menko Perekonomian dan Menteri Kesehatan, di Kantor Presiden, Rabu (3/2/2021).
Airlangga menjelaskan rencana penerbitan Permenkes ini dilakukan setelah adanya arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta agar proses vaksinasi bisa ditingkatkan dari aspek volume dan waktu pelaksanaannya.
“Presiden selanjutnya mendorong agar vaksinasi bisa ditingkatkan, baik dari segi volume maupun dari segi waktu, sehingga herd immunity bisa cepat dilaksanakan,” ujarnya.
Selain itu, dalam Permenkes tersebut juga akan dijelaskan kebijakan tentang testing Covid-19. Pemerintah akan memasukkan rapid antigen sebagai salah satu upaya screening awal, lantaran rapid antigen cenderung lebih murah dibandingkan dengan tes PCR.
“Dalam Permenkes Itu juga salah satu yang terkait dengan testing, itu memasukkan rapid antigen yang bisa digunakan untuk screening karena kita ketahui rapid antigen dari segi biaya lebih rendah daripada PCR,” jelasnya.
Demikian Airlangga mengatakan dalam rapat terbatas bersama Presiden tersebut, Menteri Kesehatan menyebut akan meningkatkan proses vaksinasi, agar dalam satu tahun herd immunity bisa tercapai.
“Selanjutnya, Bapak Presiden kembali mengingatkan bahwa kunci daripada pandemi covid-19 ini, yaitu 3M: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak,” pungkasnya.
Advertisement