Riwayat Pembangunan Bendungan Tukul Pacitan yang Akan Diresmikan Jokowi 14 Februari 2021

Bendungan Tukul Pacitan akan memiliki kapasitas 8,68 M3 dan diharapkan dapat mengairi lahan seluas 600 Ha.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 14 Feb 2021, 10:46 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2021, 10:46 WIB
Bendungan Tukul.
Bendungan Tukul.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan meresmikan Bendungan Tukul, Pacitan, Jawa Timur, pada Minggu 14 Februari 2021. Bendungan ini merupakan waduk pertama yang dibangun di Kabupaten Pacitan.

Dikutip dari laman Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Priorotas (KPPIP), Minggu (14/2/2021), Bendungan Tukul dibangun dengan nilai investasi total sebesar Rp 674 miliar. Sumber dana dari pembangunan ini adalah murni Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Penanggung jawab dari proyek ini adalah Kementerian PUPR dengan merupakan proyek multiyear yang rencana kontruksi dimulai pada 2013. Ditargetkan, pembangunan waduk ini bisa selesai pada 2016 tetapi kemudian mundur hingga 2020.

Bendungan akan memiliki kapasitas 8,68 M3 dan diharapkan dapat mengairi lahan seluas 600 Ha. Bendungan ini mampu menyediakan pasokan air baku sebesar 0,35 M3 per detik. Selain itu, waduk ini juga akan dilengkapi pembangkit listrik dengan kapasitas listrik sebesar 0,64 MW.

Kegiatan proyek bendungan ini dilaksanakan oleh PT Brantas Abipraya (Persero) di bawah supervisi PT Mettana (JO) Anugerah Kridaparadana.

Seperti proyek infrastruktur lainnya, masalah utama dalam pembangunan Bendungan Tukul ini adalah pembebasan lahan. Dikutip dari laman Brantas Abipraya, pembangunan ini seharusnya selesai pada 2016. Namun karena proses pembebasan lahan lama maka proyek ini dijadwal ulang dan ditargetkan selesai 2020.

Untuk diketahui, pembebasan lahan bendungan seluas 77 Ha ini baru selesai di 2016 dan langsung dilakukan pembangunan fisik secara mayor. Sebelumnya pembangunan fisik memang sudah dilakukan tetapi berupa pembangunan minor yaitu hanya pembangunan jalan akses.

Selain itu, tantangan pembangunan waduk ini adalah masalah topografi. Salah satu kesulitan Bendungan Tukul, topografinya sangat curam sehingga memerlukan kerja yang ekstra hati-hati. Selain curam, kondisi batuan yang di inlet mudah sleking atau jika digali maka udara dan air bila bersatu menjadikan batuan itu cepat lapuk.

Pada 2020, proses kontruksi pembangunan Bendungan Tukul telah selesai dan langsung dilakukan proses pengisian awal yaitu dengan menutup saluran pengelak untuk membendung aliran Sungai Telu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bertolak ke Jatim, Jokowi Akan Resmikan Bendungan Tukul di Pacitan

jokowi
Presiden Joko Widodo bertolak dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju Jawa Timur untuk meresmikan Bendungan Tukul yang terletak di Desa Tukul, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur, Minggu (14/2/2021). (Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat

Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertolak ke Jawa Timur untuk meresmikan Bendungan Tukul yang terletak di Desa Tukul, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur.

Kepala Negara bersama rombongan terbatas lepas landas menuju Pangkalan TNI AU Adisutjipto, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan menggunakan pesawat kepresidenan Indonesia-1 dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (14/2/2021).

Dari Sleman, perjalanan berlanjut menuju lokasi peresmian Bendungan Tukul dengan helikopter Super Puma TNI AU.

Untuk diketahui, Bendungan Tukul merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan menambah kapasitas tampungan air di wilayah sekitarnya sehingga suplai air irigasi akan tetap terjaga.

Kehadiran bendungan dapat bermanfaat sebagai sumber air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.

Turut serta dalam kunjungan kerja tersebut di antaranya Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tonny Harjono, dan Komandan Paspampres Mayjen TNI Agus Subiyanto.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya