PPSDM KEBTKE Gelar Pelatihan dan Sertifikasi POP Panas Bumi Daring Perdana di Awal 2021

Berbagai upaya khusus dilakukan terkait kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan terjun atau mengelola sektor panas bumi.

oleh Tira Santia diperbarui 17 Feb 2021, 14:58 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2021, 14:58 WIB
PPSDM KEBTKE
Pelatihan dan sertifikasi Pengawas Operasional Pertama (POP) Panas Bumi dengan sistem pembelajaran jarak jauh. Dok PPSDM KEBTKE

Liputan6.com, Jakarta Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia, Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi Pengawas Operasional Pertama (POP) Panas Bumi dengan sistem pembelajaran jarak jauh pada Senin (15/02) sampai dengan selesai.

Koordinator Pengembang Teknologi Pembelajaran, Elin Lindiasari, menyampaikan bahwa pelatihan dan sertifikasi POP Panas Bumi ini dilakukan pertama kalinya secara daring pada 2021. Tujuannya untuk menghasilkan SDM yang dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai pengawas operasional pertama panas bumi.

“Sejak pandemi Covid-19 di 2020, pelatihan dan sertifikasi POP Panas bumi ini terus kami upayakan & kejar. Walaupun tahun kemarin akhirnya tidak terlaksana, tetapi di 2021 ini, kami bersyukur bisa menggebrak pelatihan dan sertifikasi dengan sistem jarak jauh di awal tahun,” ujar Kepala PPSDM KEBTKE, Laode Sulaeman.

Dia mengaku terjadi transformasi yang cukup besar di bidang energi, terutama dalam bentuk pemanfaatan energi, Dari awalnya, berorientasi pada sumber daya fosil menuju sumber daya berbasis energi terbarukan, termasuk panas bumi.

Oleh karena itu, berbagai upaya khusus dilakukan terkait kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan terjun atau mengelola sektor panas bumi.

“PPSDM KEBTKE dipercaya menjadi salah satu tonggak utama penguatan atau penyiapan SDM yang ujungnya untuk menguatkan daya saing nasional di bidang energi. Dari tahun ke tahun, peserta pelatihan dan sertifikasi di bidang KEBTKE terus bertambah, termasuk panas bumi dengan berbagai dinamikanya yang bisa ditanggulangi melalui kerjasama, penguatan dari stakeholders maupun jejaring dari pelaksana kegiatan panas bumi tersebut,” jelas Laode.

Dia pun menghimbau para peserta di akhir pelatihan dan sertifikasi ini agar bisa mengikuti jejaring yang sudah dibentuk di Geothermal Training Centre of Excellence.

Peserta juga diharapkan dapat menerapkan peraturan perundang-undangan, penyusunan rencana kerja, penilaian resiko, investigasi kecelakaan dan pelaksanaan SMK3 kegiatan panas bumi sesuai dengan materi-materi yang disampaikan oleh tim pengajar Aperta Ledy Alam, S.T., M.T. , Muhamad Roni Hajianto, S.S.T., M.T., Muhammad Nashiruddin Haramaini, S.T., M.B.A., Widyaiswara PPSDM KEBTKE.

 

 

 

Materi Pelatihan

Materi pelatihan terdiri dari peraturan perundang-undangan terkait panas bumi, tugas serta tanggung jawab pengawas operasional terhadap K3LL panas bumi, penyusunan rencana kerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) serta penerapannya.

Kemudian penyusunan rencana kerja Lindungan Lingkungan (LL) serta penerapannya, teknik komunikasi timbal balik, inspeksi K3LL panas bumi, JSA dan penilaian risiko kegiatan panas bumi, investigasi kecelakaan panas bumi, dan pelaksanaan SMK3 panas bumi.

Selain layanan pelatihan dan sertifikasi, PPSDM KEBTKE juga memberikan layanan dalam bentuk bimbingan teknis, jasa audit energi dan penunjang lainnya yang terkait dengan Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan.

PPSDM KEBTKE berkomitmen dalam mendukung zona integritas menuju WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani) melalui “GOOD GOVERNANCE AND CLEAN GOVERNMENT”, dengan ragam upaya peningkatan layanan yang dilaksanakan di semua lini dan SIAP menjadi bagian dan Partner Terpercaya dalam pengembangan SDM Bidang Ketenagalistrikan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya