Cerita Sri Mulyani, Beratnya Tugas Pegawai Kemenkeu di Tengah Pandemi Covid-19

Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan tugas berat insan Kementerian Keuangan terutama di tengah pandemi Covid-19

oleh Athika Rahma diperbarui 17 Feb 2021, 17:30 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2021, 17:30 WIB
Sri Mulyani
Menkeu Sri Mulyani saat Work From Home atau Kerja dari Rumah. (dok. Instagram @smindrawati/https://www.instagram.com/p/B90ymKQp0sH)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan tugas berat insan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terutama di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.

Sri Mulyani bilang, meskipun keuangan negara tertekan, rakyat harus tetap mendapatkan bantuan di tengah pandemi. Oleh karenanya, pengaturan keuangannya juga akan difokuskan bagi masyarakat.

"Kita belanja Rp 2.500 triliun lebih tahun lalu, tahun ini kita belanja Rp 2.750 triliun. Di pajak, cukai, kita dapat pressure penerimaan yang berat. Keuangan negara tertekan, tapi kita tetap harus tolong rakyat," ujar Menkeu dalam acara Orientasi Calon ASN Kemenkeu, Rabu (17/2/2021).

Menkeu bilang, Kemenkeu harus tetap menganggarkan biaya untuk masyarakat yang terpapar Covid-19, membayar tenaga kesehatan, membayar alat kesehatan mengupgrade kapasitas rumah sakit dan membantu masyarakat yang kehilangan mata pencahariannya.

"Kita bantu usaha kecil karena PSBB, bantu seluruh murid di Indonesia yang sekolah menggunakan internet, bantu gurunya, begitu banyak cerita kita," kata Mantan Direktur Pelaksan World Bank ini.

Di sisi lain, pembangunan infrastruktur yang memang dilakukan sebelum pandemi masuk harus tetap jalan. Pembangunan jalan raya, bendungan, irigasi, ketenagalistrikan hingga jaringan TIK tetap masih menggunakan uang negara.

Karena tugasnya semakin berat di tengah pandemi, Menkeu memberi wejangan agar para insan Kemnkeu harus benar-benar memahami perannya yang strategis dan sentral.

"Sebuah fungsi dan tanggung jawab itu penting. Rasakan itu. Diresapi, bukan malah jadi orang jumawa, sombong, arogan dan sok penting," tandas Sri Mulyani.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pesan Sri Mulyani ke 1.521 PNS Baru Kemenkeu: Jadilah from Zero to Hero

Pemerintah dan DPR Bahas Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan
Menkeu Sri Mulyani saat rapat kerja gabungan bersama BPJS dan DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (18/2/2020). Rapat membahas kenaikan iuran BPJS Kesehatan, data peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI), dan peran pemda dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan ucapan selamat dan apresiasi atas bergabungnya 1.521 orang PNS Kementerian Keuangan baru baik dari penerimaan CPNS 2019 maupun dari lulusan PKN STAN 2020.

Sri Mulyani berpesan agar para CPNS dapat menjalankan tugasnya untuk mengabdi kepada negara dengan baik. Dirinya bilang, masuknya para CPNS merupakan perjalanan dari zero to hero.

"Jadi from zero to hero, itu menggambarkan untuk mencapai level zero saja, Anda harus mencapai perjuangan yang luar biasa. Anda boleh berbangga, namun jangan lupa, Anda masih di level zero," katanya dalam Orientasi Calon ASN Kemenkeu, Rabu (17/2/2021).

Menkeu menjelaskan, 'zero' yang dimaksud ialah ketika seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) masih bekerja dalam arahan dan pengawasan dari yang lebih berpengalaman, serta masih belajar untuk memahami tugasnya.

Sementara ketika sudah mencapai level 'hero', maka ASN menjadi profesional yang membantu negara dengan ide, gagasan dan kontribusinya di instansi tempatnya bernaung.

Menjadi 'hero' juga tidak mudah karena melewati beragam rintangan. Bahkan, kata Menkeu, rintangan itu yang bisa mempengaruhi orientasi karir PNS ke depannya.

"Saya harap pada saat Anda di line start, anda sudah punya kompas, penunjuk jalan, sehingga dalam perjalanan karir Anda nanti nggak tersesat, tidak disoriented dan bahkan yang parah, Anda bahkan bisa jadi villain (musuh) dari tujuan kita semua," tandasnya.

Oleh karenanya, Menkeu ingin agar seluruh PNS dapat membenahi maksud, niat dan kemampuan mereka agar dapat fokus hanya untuk mengabdi kepada negara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya