Liputan6.com, Jakarta - Ekonom senior Standard Chartered Bank Indonesia Aldian Taloputra menjelaskan, terdapat tiga katalis jangka pendek yang mampu pendongkrak ekonomi Indonesia. Pertama, adalah pelonggaran uang muka atau down payment (DP) 0 persen untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Dia bilang, program DP 0 persen KPR merupakan kebijakan yang tepat untuk menstimulus sektor properti yang tengah terpuruk akibat pandemi Covid-19. Dengan adanya kebijakan ini diyakini akan mengurangi beban masyarakat yang mulai tertarik untuk memiliki rumah.
Baca Juga
"Kemarin kembali diumumkan ada sinergi antara pemangku kebijakan, kalau kita lihat cukup bisa di bilang agresif ya pemerintah untuk bisa mendorong pemulihan ekonomi termasuk memberikan insentif ke sektor properti," terangnya dalam konferensi pers virtual World of Wealth (WOW) 2021, Rabu (3/3/2021).
Advertisement
Katalis kedua yakni, insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBm) 0 persen pada pembelian mobil baru. Aldian menilai, melalui kebijakan ini pemerintah berupaya keras untuk menggenjot kinerja industri otomotif dengan meningkatkan penjualan mobil baru di pasar dalam negeri.
"Melalui pelonggaran pajak mobil baru itu, menurut kami bisa mempercepat sektor otomotif untuk recovery lebih cepat tahun ini," tuturnya.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Vaksin
Katalis terakhir ialah program Vaksinasi Covid-19 Gotong Royong. Melalui program ini, pihaknya optimis pertumbuhan ekonomi positif bisa di capai pada kuartal II tahun ini. Mengingat adanya kondisi kekebalan tubuh lebih baik yang dialami oleh para pekerja swasta sebagai sasaran penerima.
"Adanya vaksin orang (pekerja swasta) lebih confidence melakukan aktivitas seperti normalnya kembali. Jadi, itu dalam jangka pendek tiga katalis yang mendorong ekonomi kita," tegasnya.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Advertisement