Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan, tradisi Minang sangat mempengaruhi dirinya dalam banyak hal, tak terkecuali urusan pekerjaan. Untuk diketahui, Honesti merupakan profesional kelahiran Padang, Sumatra Barat.Â
Ia menjelaskan, pepatah Minang 'di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung' menjadi hal yang paling memengaruhinya dalam urusan karier. Bekeja di PT Telkom Indonesia selama 23 tahun tak membuat dirinya takut ketika ditunjuk sebagai Direktur Utama Kimia Farma oleh Menteri BUMN Rini Soemarmo pada 2017.
"23 tahun saya di Telko dan pindah ke farmasi yang sama sekali saya tidak tahu," kata Honesti dalam Webinar bertajuk Profesional/CEO Minang di Masa Dulu, Sekarang dan Masa Depan, Jakarta, Minggu (14/3/2021).
Advertisement
Tidak berhenti di situ, setelah beberapa tahun berkarier di Kimia Farma, Honesti dipindahkan di Bio Farma untuk posisi yang sama. Namun, belum genap setahun, pandemi Covid19 pun mewabah di dunia termasuk di Indonesia.
"Dari Telko saya pindah ke Kimia Farma dan pindah lagi ke Bio Farma. Baru 2 bulan langsung pandemi, jadi ini situasi yag kita hadapi," kata dia.
Perjalanan kariernya tersebut menuntut Honesti lebih cepat dalam beradaptasi. Sebutan orang Minang yang pandai beradaptasi bukan lagi dilihatnya pada orang lain, tetapi itu pun terjadi dalam dirinya sendiri.
"Saya banyak melihat teman saya orang Minang begitu pindah cepat beradaptasi, nah itu benar adanya. Jadi banyak pembelajarang dari Minang yang berharga baik secara agama maupun akhlak," ungkap Honesti.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kolaborasi
Selain cepat beradaptasi, kolaborasi juga menjadi hal yang sangat penting dalam dunia saat ini. Honesti menyebut tidak ada hal yang saat ini bisa dikerjakan sendirian. Sekalipun negara adidaya seperti Amerika Serikat, di masa pandemi, dia tidak bisa berdiri sendiri.
"Kita sekrang ini enggak bisa sendiri, harus kerja sama. Negara Amerika Serikat juga mereka punya masalah sendiri dan kini eranya kolaborasi," kata dia.
Pandemi ini membuat orang dituntut untuk berkolaborasi. Membangun jaringan dengan siapa saja termasuk dengan para kompetitor bisnis untuk menjawab tantangan yang ada didepan.
"Jejaring itu harus dimiliki sekalipun dengan kompetitor kita. Intinya kita harus bisa berkolaborasi dalam menjawab berbagai tantangan," kata dia mengakhiri.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement