Sambut Pemulihan Ekonomi, Simak Strategi Waskita Beton Dongkrak Kinerja

PT Waskita Beton Precast Tbk (Waskita Beton Precast) siap menyambut pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19

oleh Athika Rahma diperbarui 30 Mar 2021, 20:15 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2021, 20:15 WIB
Produksi Beton Menuju New Normal di Plant Karawang PT. Waskita Beton Precast
Pekerja merangkai baja untuk pembuatan spun pile atau tiang pancang di Plant Karawang PT Waskita Beton Precast, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Masa pandemi Covid-19, Waskita Beton Precast melaksanakan rapid test berkala agar tetap menjalankan kualitas produk. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta PT Waskita Beton Precast Tbk (Waskita Beton Precast) siap menyambut pemulihan ekonomi pasca pandemi dengan sejumlah pembenahan dan strategi bisnis yang baru. Bagi perusahaan program vaksinasi dan program pemulihan ekonomi yang dilakukan Pemerintah menjadi sinyal positif bagi perusahaan untuk turut bangkit.

Direktur Utama Waskita Beton Precast Moch. Cholis Prihanto menerangkan bahwa sejatinya kondisi pandemi telah menciptakan peluang untuk pihaknya dalam menata ulang bisnis pada aspek operasional dan strategis. Hal utama yang dilakukan adalah melakukan efisiensi di berbagai lini perusahaan.

Perusahaan melakukan Integrasi pada 5 Plant yang berlokasi di Jawa Barat (Plant Karawang, Plant Subang, Plant Sadang, Plant Cibitung dan Plant Kalijati).

"Melalui integrasi tersebut, diharapkan beban operasional Perusahaan dapat ditekan untuk beberapa waktu mendatang dan produktivitas kinerja produksi beton pracetak dapat lebih meningkat," kata Cholis dalam keterangan resminya, Selasa (30/3/2021).

Lebih lanjut Cholis merinci, strategi utama yang telah disusun manajemen untuk perbaikan kinerja perusahaan pasca pandemi diantaranya penyempurnaan struktur organisasi melalui desentralisasi dan penerapan sistem SAP untuk menghasilkan data akurat serta realtime untuk menunjang pengambilan keputusan strategis Manajemen.

SAP tersebut telah digunakan perusahaan sejak awal 2021. Implementasi SAP S/4 Hana ini menjadi momen perubahan bagi sistem dan sumber daya manusia yaitu mengubah budaya kerja menjadi lebih terencana, terstruktur, cepat, dan efektif.

Selain itu sistem ini juga mempermudah pengambilan keputusan, bekerja sistematis, menghasilkan data yang real time. Hingga saat ini sistem ini telah meliputi berbagai lini dan unit di perusahaan (plant, batching plant, quarry, proyek, dan area penjualan) yang dimiliki oleh perusahaan.

Selain itu, perusahaan juga melakukan optimalisasi aset yang tidak produktif untuk dapat dikerjasamakan dengan pihak eksternal, memastikan pemenuhan kecukupan modal kerja dan arus kas melalui restrukturisasi fasilitas perbankan, akselerasi penagihan piutang, serta pengendalian biaya yang lebih ketat.

"Waskita Beton juga melakukan sinergi pasar melalui JO/JV dengan mitra bisnis/investor potensial di mana sebelumnya Perusahaan telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Perusahaan Jepang untuk ke depannya melakukan kerjasama melalui JO/JV," terang dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pengembangan SDM

Produksi Beton Menuju New Normal di Plant Karawang PT. Waskita Beton Precast
Pekerja merangkai baja untuk PC-I Girder di Plant Karawang PT Waskita Beton Precast, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Anak usaha PT Waskita Karya yang mampu memproduksi 450 ribu ton per tahun mewajibkan pekerja dan pegawai kenakan masker dengan kebijakan new normal. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Terakhir, perusahaan melakukan pembenahan pada SDM melalui rasionalisasi pegawai sesuai dengan jumlah utilitas produksi, hal ini tentunya sejalan dengan strategi efisiensi yang dilakukan Perusahaan. “Beberapa strategi tersebut telah dilakukan perusahaan sejak akhir 2020, dan harapannya akan terlihat pada Laporan Keuangan periode selanjutnya,” Ujarnya.

Selain strategi perbaikan, Perusahaan juga memiliki strategi bisnis untuk tahun 2021 di antaranya dengan menggarap pasar eksternal dengan menjual segala keuanggulan sumber daya yang dimiliki oleh Perusahaan, menjual produk baru yang telah dikembangkan Perusahaan serta berkolaborasi.

"Melalui strategi itu, Perusahaan optimis untuk dapat mencapai target yang telah ditetapkan yaitu Nilai kontrak baru sebesar Rp 7,88 Triliun dan Pendapatan usaha Rp 5,33 Triliun," ungkap dia.

Perusahaan juga memandang dengan adanya program vaksinasi, maka bisa memberikan katalis positif untuk pertumbukan sektor khususnya konstruksi di Indonesia. Diharapkan kondisi ekonomi akan mengalami pemulihan pada semester ke-2 tahun 2021.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya