Petani Gunungkidul Diminta Waspadai Pancaroba, Kementan Ingatkan Asuransi

Asuransi bisa turut membantu petani dalam menjaga lahannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Apr 2021, 16:14 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2021, 16:11 WIB
10.210.77 Ha Lahan Tercover Asuransi, Pertanian Indramayu Dipastikan Aman
(Foto:Dok.Kementerian Pertanian RI)

Liputan6.com, Jakarta Masa peralihan cuaca atau pancaroba, sedang berlangsung di Kabupaten Gunungkidul, DIY. Petani diminta mengantisipasi kemungkinan gagal panen.

Dalam kondisi ini, Kementerian Pertanian mengajak petani untuk memanfaatkan asuransi. Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, asuransi bisa turut membantu petani dalam menjaga lahannya.

"Masa perubahan iklim bisa berdampak pada gagal panen jika tidak diantisipasi. Sebagai salah satu solusi, petani bisa memanfaatkan asuransi agar terhindar dari kerugian," katanya, Senin (12/4/2021).

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Sarwo Edhy, menjelaskan lebih lanjut mengenai hal tersebut. Asuransi akan membuat petani terhindar dari kerugian.

"Karena, asuransi memiliki klaim yang akan dikeluarkan jika terjadi gagal panen. Besarnya Rp 6 juta perhektare," katanya.

Sarwo Edhy mengatakan asuransi akan lebih efektif jika dimanfaatkan saat musim tanam.

"Kita sarankan petani membuat asuransi saat akan memasuki musim tanam, sehingga asuransi lebih efektif. Untuk caranya, petani bisa bergabung dalam kelompok tani. Biayanya juga tidak mahal karena pemerintah memberikan subsidi untuk asuransi padi," jelas dia.

Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto mengimbau para petani mewaspadai potensi terjadinya gagal panen.

Sebab saat ini kondisi cuaca tengah dalam masa peralihan (pancaroba) dari musim hujan ke musim kemarau.

Ia mengatakan para petani perlu lebih jeli lagi dalam memantau kondisi iklim dan cuaca terkini. Sebab saat ini perubahan yang terjadi bisa sangat ekstrem. "Perubahan cuaca ekstrem itu bisa menyebabkan terjadinya kegagalan panen," kata Heri.

 

Curah Hujan Tinggi, Kementan Ajak Petani Pasuruan Manfaatkan Asuransi
Tak hanya sawah, banjir juga merendam lebih dari 1.500 rumah warga (Bangun Santoso/Liputan6.com)

Sebelumnya, Kepala Stasiun Klimatologi (Staklim) BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas memperkirakan pancaroba akan memasuki sebagian DIY pada April ini. Gunungkidul pun masuk di dalamnya.

Adapun musim kemarau diperkirakan akan mulai muncul di Gunungkidul sekitar akhir April. Wilayah yang akan mulai merasakan dampaknya berada di sisi selatan dan timur.

"Masyarakat, khususnya petani sudah harus mampu mengantisipasi kondisi ini," kata Reni.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul Bambang Wisnu Broto mengatakan pihaknya sudah melakukan persiapan menghadapi datangnya musim kemarau.

Salah satunya lewat pembangunan embung atau damparit. Proses pembangunannya saat ini tengah dilakukan, salah satunya di Plembutan, Playen.

"Saat ini kan masih hujan, jadi embung itu akan menampung air hujan tersebut," jelas Bambang.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya