Liputan6.com, Jakarta Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, mengatakan pandemi Covid-19 mendorong akselerasi digital di Tanah Air. Hal ini bisa dilihat dari transaksi digital dan e-commerce yang terus meningkat.
"Terjadi akselerasi digital secara tidak langsung dengan adanya pandemi. Mau tidak mau orang harus melakukan hal tersebut karena kondisi yang tidak memungkinkan," ungkap Fili dalam konferensi pers pada Rabu (14/4/2021).
Baca Juga
Kebijakan pemerintah yaitu physical distancing dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro berdampak pada penurunan aktivitas ekonomi secara fisik. BI merespons hal ini dengan mendorong transaksi digital, serta penguatan ekosistemnya dengan menghubungkan proses jual beli melalui digital.
Advertisement
Penggunaan pembayaran digital, kata Fili, terus meningkat seiring dengan perubahan perilaku masyarakat di tengah pandemi. Berbagai kebijakan BI, dalam hal ini termasuk meningkatkan transaksi melalui QRIS, turut berperan.
"Kita lihat digital payment terus terakselerasi sejalan dengan perilaku masyarakat. Masyarakat sendiri tadinya mencoba dan mendapatkan pengalaman, kemudian sekarang sudah menjadi behaviour mereka. Orang sudah belanja online dan pakai QRIS," tuturnya.
Diungkapkannya, Bank Indonesia juga mencatat jumlah transaksi digital banking terus meningkat selama satu tahun terakhir. Dalam hal ini termasuk SMS, mobile, dan internet banking. Begitu pula dengan nominal transaksi uang elektronik
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penggunaan QRIS
Untuk QRIS juga mengalami peningkatan. QRIS saat ini digunakan oleh 6,7 juta merchant, jumlahnya naik signifikan dari 1,7 juta ketika pertama kali dirilis pada pertengahan 2019.
"Artinya QRIS semakin diterima, apalagi nanti kalau didorong kampanye QRIS 12 juta merchant. Kita melihat ini cerminan dari akselerasi pembayaran digital," sambungnya.
Untuk e-commerce juga semakin diminati. Berdasarkan data BI, nominal transaksi e-commerce pada Februari 2021 mencapai Rp 27,2 triliun, naik 45,28 persen yoy.
Jumlah transaksi pun tumbuh 107,1 persen yoy menjadi Rp 174,6 juta transaksi.
"Ini cover seluruh sektor termasuk olahraga, perlengkapan, hobi, makanan, minuman dan lainnya," ungkap Fili.
Advertisement