Realisasi PEN UMKM Baru Capai Rp 37,71 Triliun hingga Pertengahan April 2021

Realisasi dukungan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sudah mencapai Rp 37,71 triliun

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Apr 2021, 11:50 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2021, 11:50 WIB
Sentra UMKM Konveksi di Cipayung dan Bulak Timur Depok
Penjahit menyelesaikan pembuatan busana muslim di Cipayung, Depok, Kamis (22/04/2021). Sejak sekitar dua bulan lalu, kawasan UMKM konveksi di seputar Cipayung dan Bulak Timur Depok produksinya meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan pada awal pandemi setahun terakhir. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Menteri Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mencatat, realisasi dukungan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sudah mencapai Rp37,71 triliun. Angka ini baru sekitar 19,7 persen dari pagu ditetapkan senilai Rp191,3 triliun.

"Kalau kita lihat memang realisasinya sampai dengan pertengahan April kemarin untuk program dukungan UMKM dan korporasi ini memang baru 19,7 persen atau sekitar Rp37,71 triliun," ujarnya dalam webinar Pemulihan Ekonomi untuk Sektor UMKM Nasional, secara virtual, Rabu (28/4)

Dia merinci beberapa program utama di dalam program PEN untuk dukungan UMKM yang sudah terelaisasi adalah bantuan produktif untuk usaha mikro. Dukungan ini sudah disalurkan mencapai Rp7,91 triliun atau sekitar 61,1 persen dari pagu sebesar Rp12,96 triliun

Kemudian untuk UKMK dan korporasi baru tersalurkan sebanyak Rp35 miliar. Jumlah ini masih sedikit atau baru 4,1 persen dari total pagu sebesar Rp8,51 triliun. Serta penempatan dana ujtuk merestrukturisasi kredit perbankan sudah tersalurkan Rp29,45 triliun. Angka ini setara dengan 44 persen dari total pagu Rp66,99 triliun.

"Ini berharap pemerintah melalui program PEN ini bisa betul-betul mendorong UMKM untuk bisa pulih di dalam masa pandemi," jelasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Dari 64 Juta UMKM, Baru 18 Persen yang Masuk Platform Digital

Berburu Produk UMKM Unggulan di Pameran KKI 2019
Pengunjung melihat produk dalam pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (12/7/2019). Pameran ini menampilkan produk-produk UMKM RI mulai dari kain, pakaian, tas, hingga berbagai kuliner seperti kopi buatan anak negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi pameran virtual InaFashion Smesco Online Expo 2021 yang berlangsung pada 21-30 April 2021.

Mengingat, pameran hasil kolaborasi antara Smesco Indonesia dan Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) ini dinilai mampu membangkitkan kembali kinerja UMKM sektor fashion di tengah pandemi Covid-19.

"Ini adalah bentuk dukungan kepada UMKM, khususnya di bidang fesyen dan pendukungnya, untuk bangkit kembali menjalankan usahanya sehingga mampu berkontribusi pada perekonomian nasional," kata Teten dalam acara Opening Ceremony InaFashion Smesco Online Expo 2021 di Jakarta, Rabu (21/4).

Menurut Teten, di tengah pandemi Covid-19, para pelaku UMKM tidak boleh kehilangan kreativitas. Apalagi pemerintah serius untuk mengupayakan berbagai kegiatan ekonomi berjalan di tengah pandemi dengan tetap menjalankan secara ketat penerapan protokol kesehatan. Termasuk pameran virtual InaFashion Smesco Online Expo 2021.

Sebab, UMKM digital produktif merupakan kunci pemulihan ekonomi. Pelaku usaha yang cepat beradaptasi dalam mengikuti perubahan dan membaca permintaan pasar, serta beralih dari konvensional menjadi digital, terbukti mampu bertahan di tengah masa pandemi ini.

Berdasarkan data Katadata, tahun 2020 terdapat kenaikan nilai transaksi e-commerce sebesar 29,6 persen yaitu dari Rp205,5 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp266,3 triliun di tahun 2020.

"Meskipun demikian, baru 18 persen UMKM onboarding dalam platform digital dari total populasi UMKM yang sebanyak 64,2 juta," ungkap Teten.

Oleh karena itu, Teten menilai, acara seperti InaFashion menjadi sangat penting menjadi alternatif untuk mendongkrak penjualan produk UMKM fesyen. Bahkan, menjadi penting bagi industri nasional.

"Kami ingin dari Smesco menjadi warehouse produk UMKM. Saatnya sekarang kita mulai kembali menampilkan produk lokal," ungkapnya.

Selain itu, pihaknya tengah menyiapkan skema pembiayaan yang memungkinkan UMKM bisa meningkatkan kapasitas produksi. Pemerintah tengah menyiapkan skema baru pembiayaan untuk mempercepat UMKM naik kelas.

"KemenkopUKM menargetkan rasio kewirausahaan Indonesia pada 2021 sebesar 3,55 persen dan 3,94 persen di tahun 2024 melalui penciptaan wirausaha muda atau milenial yang inovatif, berkelanjutan, dan menciptakan lapangan pekerjaan dalam satu ekosistem," tukasnya. 

Memperluas Jaringan

UMKM Diajak Manfaatkan Fasilitas GSP Ekspor Produk ke AS
Pekerja membuat mebel di kawasan Tangerang, Selasa (3/11/2020). Generalized System of Preference (GSP) atau fasilitas perdagangan berupa pembebasan tarif bea masuk memungkinkan produk UMKM lebih banyak diekspor ke Amerika Serikat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah berharap dengan pameran ini pelaku usaha dapat memanfaatkan teknologi yang ada sebaik mungkin selama pandemi untuk meningkatkan penjualannya secara digital dan memperluas jaringan bisnisnya hingga ke mancanegara.

"Pameran online inaFashion Smesco Online Expo 2021 merupakan salah satu terobosan untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional, Bangga Buatan Indonesia, Hari Konsumen Nasional, dan untuk memperingati Hari Kartini," katanya.

Pameran ini juga merupakan solusi di mana menjelang lebaran terdapat larangan mudik. Di pameran ini, UKM di seluruh Indonesia tidak perlu datang ke Jakarta, tapi cukup datang ke pameran ini untuk membeli bahan-bahan baku yang diperlukan.

"Sehingga, tetap dapat melakukan produksi dan barang hasil produksinya dapat dijual ke anggota Hippindo. Kemudian, melalui pameran ini, pelaku usaha di dalam negeri maupun luar negeri dari skala besar, menengah, kecil, serta pemangku kepentingan di sektor industri tekstil, produk tekstil (raw materials, supporting, ready to wear, dan batik), termasuk alas kaki dapat bertemu," tukasnya.

Sebagai informasi, Pameran InaFashion Smesco Online Expo 2021 dapat diakses secara online selama 24 jam melalui tradefair.inaproduct.com. InaFashion Smesco Online Expo memiliki beberapa rangkaian kegiatan seperti business matching, discount hall, talk show, workshop, dan fashion show. Acara ini juga didukung berbagai pihak, di antaranya Hippindo, kementerian, asosiasi, perbankan, dan marketplace.

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya