Kota Pontianak Usul Formasi 120 CPNS 2021 dan 900 Calon PPPK

Seleksi penerimaan CPNS dilaksanakan secara obyektif dan transparan dengan sistem Computer Assisted Test (CAT).

oleh Aceng Mukaram diperbarui 17 Mei 2021, 19:15 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2021, 19:15 WIB
Ragam Ekspresi Para Peserta Tes CPNS
Ekspresi peserta saat mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) berbasis Computer Assisted Test (CAT) untuk CPNS Kementerian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) di Kantor BKN Regional V, Jakarta, Senin (27/1/2020). Seleksi diikuti 2.162 peserta. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Mulyadi merinci, seleksi penerimaan CPNS 2021 rencananya dibuka mulai Mei hingga Juni 2021. Sementara untuk jumlah CPNS yang diusulkan Pemerintah Kota Pontianak terdiri dari tenaga kesehatan sekitar 100 orang dan tenaga teknis lebih dari 20 orang.

Sedangkan formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) didominasi tenaga pendidikan atau guru sebanyak lebih dari 900 orang.

“Jumlah tersebut bisa menutupi kekurangan tenaga guru yang ada di Kota Pontianak. PPPK berlaku bagi tenaga honorer dan sesuai dengan kompetensi yang diperlukan. Untuk pengumuman formasi lebih rinci berikut persyaratannya, akan kita informasikan secara terbuka kepada masyarakat," kata Mulyadi di Kota Pontianak, Kalimantan Barat pada Senin (17/5/2021)..

Jelang dibukanya penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mewanti-wanti kepada masyarakat untuk tidak percaya apabila ada yang mengiming-imingi bisa meluluskan menjadi CPNS, apalagi sampai meminta sejumlah uang sebagai imbalan.

"Jika ada yang demikian, segera laporkan ke Pemkot Pontianak atau pihak berwajib," katanya.

Wali Kota Edi bilang, seleksi penerimaan CPNS ini dilaksanakan secara obyektif dan transparan dengan sistem Computer Assisted Test (CAT). Untuk itu, dia mengimbau masyarakat yang akan mengikuti seleksi CPNS untuk mengikuti seluruh prosedur yang telah ditentukan.

"Sekali lagi saya mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya dan terpedaya apabila ada orang atau calo yang menjanjikan dapat membantu kelulusan dalam setiap tahapan seleksi CPNS," katanya.

Dia menambahkan, dalam penerimaan CPNS, Pemkot Pontianak masih prioritas pada tenaga pendidikan, kesehatan dan teknis sebagaimana kebutuhan setiap tahun. Termasuk pula untuk mengisi kekosongan akibat pegawai yang telah pensiun.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pelayanan dan Penerapan Protokol Kesehatan

Hari Pertama Masuk, PNS DKI Jakarta Langsung Aktif Bekerja
Sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprov DKI Jakarta melakukan tugas dinasnya di Balaikota, Jakarta, Senin (10/6/2019). PNS kembali berdinas di masing-masing instansinya pada hari pertama kerja usai libur nasional dan cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1440 H. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, pasca cuti bersama dan libur Idulfitri, Aparatur Sipil Negara (ASN) di jajaran Pemerintah Kota Pontianak tetap berkomitmen dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Jadi kita siap untuk memberikan pelayanan setelah libur beberapa hari lalu, sekarang kita mulai tancap gas lagi," kata dia. Dia menginstruksikan kepada jajaran Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta Bidang Disiplin Pegawai pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Pontianak untuk monitoring kehadiran ASN di lingkungan Pemkot Pontianak. Dirinya juga meminta jajaran OPD yang memberikan pelayanan untuk terus mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat.

"Masih adanya keluhan terkait pelayanan yang dirasa sulit dan lambat harus dicari solusinya," katanya.

Dia menambahkan, sebagai aparatur yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, para ASN diharapkan mampu menjadi duta pencegahan penyebaran Covid-19. Apalagi saat ini bermunculan kluster keluarga yang merambah hingga menjadi kluster perkantoran.

"Tentunya para Kepala OPD dan ASN seharusnya sudah paham untuk menggunakan masker pada setiap kesempatan," kata dia.

Dia menilai penerapan protokol kesehatan di kalangan ASN sudah mencapai 99 persen. Ia mengimbau ASN yang memiliki gejala atau merasakan sakit untuk segera melakukan isolasi mandiri. Meskipun hanya flu dan batuk, hal itu jangan dianggap sepele.

"Jangan karena menganggap flu dan batuk biasa, lalu datang ke kantor. Kita tidak tahu apakah itu Covid-19 atau bukan," kata dia. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya