Liputan6.com, Jakarta Harga emas Antam atau hasil produksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) lebih murah Rp 2.000 per gram di awal pekan ini. Posisinya, harga emas Antam di posisi Rp 943 ribu per gram.
Demikian pula harga buyback emas Antam turun Rp 2.000 menjadi Rp 853 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 853 ribu per gram.
Baca Juga
Antam juga menyediakan emas dalam bentuk lain, seperti koin dinar, dirham maupun emas koleksi lainnya.
Advertisement
Untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 9.780.000, sementara untuk ukuran 20 gram dijual Rp 18.920.000.
Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.01 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.
Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).
Rincian Harga Emas Antam:
* Pecahan 0,5 gram Rp 521.500
* Pecahan 1 gram Rp 943.000
* Pecahan 2 gram Rp 1.826.000
* Pecahan 3 gram Rp 2.714.000
* Pecahan 5 gram Rp 4.490.000
* Pecahan 10 gram Rp 8.925.000
* Pecahan 25 gram Rp 22.187.000
* Pecahan 50 gram Rp 44.295.000
* Pecahan 100 gram Rp 88.512.000
* Pecahan 250 gram Rp 221.015.000
* Pecahan 500 gram Rp 441.820.000
* Pecahan 1.000 gram Rp 883.600.000.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harga Emas Jatuh karena The Fed Kurangi Likuiditas
Harga emas tergelincir 0,7 persen pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Kejatuhan harga emas ini karena investor khawatir Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) akan mengurangi kebijakan moneter yang ekspansif.
Mengutip CNBC, Selasa (15/6/2021), harga emas di pasar spot turun 0,7 persen menjadi USD 1.863,98 per ounce pada pukul 13.43 EDT, setelah mencapai level terendah sejak 17 Mei di USD 1.848,49 per ounce.
Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup turun 0,7 persen di level USD 1.865,9 per ounce.
Kepala analis Blue Line Futures Chicago Phillip Streible mengatakan, mungkin ada beberapa aksi jual emas menjelang pertemuan the Fed, yang dimulai pada hari Selasa.
"Ada kemungkinan the Fed akan mulai mengurangi kebijakan yang eskpansif. Hal ini seharusnya membebani emas," kata Streible.
Ia melanjutkan, The Fed sedang dalam proses mengurangi likuiditas dari sistem dan itu juga akan membebani harga emas. Pengurangan likuiditas ini mengacu pada lonjakan volume pembelian kembali Federal Reserve minggu lalu.
Pelaku pasar juga akan melihat pandangan Federal Reserve yang berkembang tentang pengangguran, inflasi dan pertumbuhan ekonomi, serta kemungkinan kenaikan suku bunga untuk pertama kalinya selama pandemi Covid-19.
"Kami melihat risiko pelemahan harga emas berlanjut karena pembicaraan taper (the Fed) melemahkan minat investor pada logam mulia," tulis analis TD Securities dalam sebuah catatan.
Advertisement