Liputan6.com, Jakarta Holding BUMN pariwasata ditargetkan selesai terbentuk dalam waktu dekat. Agustus 2021 menjadi target holding akan selesai.
Ini diungkapkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam Rapat Kerja bersama dengan Komisi VI DPR RI, terkait Keputusan Usulan Penerima Penyertaan Modal Negara Tahun 2022, Rabu (14/7/2021).
Baca Juga
"Target daripada terbit para holding ini seperti holding pariwisata itu adalah di bulan Agustus 2021," kata Erick Thohir.
Advertisement
Selain pariwisata, dia juga menargetkan 2 holding sektor lain menyusul terbentuk. Keduanya yakni holding pertahanan dan holding pangan.
Keduanya ditargetkan bisa terbentuk pada September 2021. "Untuk pertahanan pada September 2021 dan holding pangan pada September 2021," katanya.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, dalam rangka pemulihan ekonomi sektor pariwisata, Kementerian BUMN akan melakukan holding BUMN pariwisata.
Beberapa BUMN yang bergerak di bidang ini akan dijadikan satu rumah untuk menggerakkan perekonomian nasional.
"Untuk di pariwisata, salah satunya dibentuk holding pariwisata," kata Arya Sinulingga dalam Webinar Nasional bertajuk Adaptasi Kebiasaan Baru Penerbangan Indonesia: Relaksasi dan Optimalisasi Bisnis di Bandara, Jakarta, Rabu (11/11).
Beberapa BUMN yang akan bergabung di antaranya Angkasa Pura I dan II, Garuda Indonesia, AirNav, Inna, ITDC, ITDW Hotel dan Sarinah.
Keterlibatan Angkasa Pura II dalam hal ini karena mengelola Bandara Soekarno-Hatta. "Angkasa Pura ini masuk karena di dalamnya ada Bandara Soekarno-Hatta," kata dia.
Penggabungan BUMN Pariwisata menjadi holding pariwisata ini merupakan upaya hilirisasi. Di hulu terdapat beberapa perusahaan maskapai penerbangan. INNA Hotel akan bertanggung jawab pada industri perhotelan.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Ini
Sandiaga Uno Ingin Holding Pariwisata Bisa Melantai di Bursa Saham
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berharap holding pariwisata bisa dimiliki masyarakat melalui pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Melalui induk holding, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau Aviata dia ingin holding bisa melakukan aksi korporasi itu.
"Tentu juga suatu saat harapannya bisa IPO jadi perusahaan publik yang dimiliki masyarakat," ujar Sandiaga dalam diskusi daring, Jakarta, Senin (12/7/2021).
Sandiaga Uno menginginkan, holding pariwisata bisa memetakan pariwisata Indonesia. Mengingat masih banyak periwisata yang belum dimanfaatkan dengan baik.
"Holding pariwisata harapannya kita bisa memetakan. Karena kita punya banyak potensi wisata di Indonesia yang belum dioptimalkan," katanya.
Dia menambahkan, anggota holding Aviata bukan perusahaan perusahaan kecil. Sehingga penyatuan ini menjadi langkah strategis untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan dengan kebijakan komprehensif dan kebijakan tersinkronisasi secara baik.
"Ini menyangkut perusahaan-perusahan besar dan sangat bersinggungan kebijakan kita di Kemenparekraf. Kami ingin, secara berkesinambungan mewujudkan pariwisata era baru. Yaitu personalize, customize, localize, and smaller in size," tandasnya.
Reporter: Anggun P Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Advertisement