Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mendorong akselerasi percepatan vaksinasi bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dan masyarakat yang ada di Destinasi Super Prioritas (DSP) Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dia menargetkan 4 ribu pelaku parekraf dan masyarakat mendapat vaksin dosis pertama selama empat hari mulai 1-4 September 2021.
Baca Juga
Hal tersebut disampaikan Sandiaga Uno saat menghadiri secara virtual pembukaan sentra vaksinasi dengan tema “Program Baku Bantu Labuan Bajo Sentra Vaksinasi Bagi Para Pelaku Parekraf dan Masyarakat”, Rabu (1/9/2021).
Advertisement
Sandiaga Uno menjelaskan, data dari Kemenkes sampai 31 Agustus 2021, menunjukkan masyarakat Indonesia yang menerima vaksin sudah mencapai 30,6 persen untuk dosis pertama. Sementara di Kabupaten Manggarai Barat sendiri baru 25 persen masyarakat yang telah divaksin.
“Untuk itu perlu kita kejar dan akselerasi, karena Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, ini merupakan salah satu dari 5 Destinasi Super Prioritas,” kata Sandiaga.
Sandiaga Uno juga mengapresiasi semua stakeholder yang mendukung suksesnya acara ini. Ia menjelaskan program ini merupakan upaya mencapai target 450 ribu pelaku parekraf mendapatkan vaksin hingga September 2021.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Fase Observasi
Sandiaga juga menyarankan pada fase observasi yang ada di sentra vaksinasi harus dibekali kemampuan manajemen komunikasi dengan narasi tunggal.
"Setelah divaksin harus tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin. Saat ini vaksinasi sektor parekraf sudah menyentuh sebanyak 300 ribu pelaku parekraf di 37 sentra vaksinasi, target kami pada September 2021 mencapai 450 ribu pelaku parekraf divaksin dengan pola 3G, Gercep, Geber, dan Gaspol," tuturnya.
Menparekraf juga mengimbau kepada semua stakeholder untuk bersama-sama menjaga, serta melestarikan keindahan alam dan budaya di kabupaten yang berada di ujung barat Pulau Flores itu.
“Seperti kita ketahui Labuan Bajo terus disorot oleh masyarakat dunia dan ini merupakan suatu karunia, karena ada begitu banyak masyarakat yang mencintai Labuan Bajo untuk itu kita harus terus jaga kelestarian alamnya, dan pastikan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan ini akan hadir di Labuan Bajo dan di seluruh wilayah Indonesia,” katanya.
Advertisement