Sederet Target BTN di 2021, Yakin Tercapai Meski Masih Pandemi?

Bank BTN Optimis Target Tahun 2021 Tercapai Meski Diliputi Ketidakpastian Akibat Pandemi Covid-19

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Sep 2021, 15:50 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2021, 15:50 WIB
Kantor Bank BTN
Kantor Bank BTN (dok: BTN)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (BTN) (Persero) optimis bisa mencapai target pertumbuhan di akhir tahun 2021 meskipun masih dalam suasana pandemi Covid-19 yang menimbulkan ketidakpastian.

Sehingga dalam rencana bisnisnya, Bank BTN akan membidik pertumbuhan aset sampai 4 persen, kredit sebesar 8 persen dan Dana Pihak Ketiga sebesar 7 persen di akhir tahun 2021.

"Bank BTN ini membidik pertumbuhan aset kredit dan DPK pada kisaran masing-masing sebesar 2 persen-4 persen, 6 persen-8 persen dan 5 persen-7 persen pada akhir tahun 2021," kata Wakil Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu, Jakarta, Kamis (9/9).

Dari pertumbuhan tersebut ditargetkan bakal diiringi modal dan pencadangan yang kuat. BTN menargetkan di akhir tahun rasio permodalan (CAR) akan berada di level 16 persen dan 18 persen. Sedangkan untuk rasio pencadangan mencapai di atas 120 persen.

Untuk mempertahankan performa positif tersebut, pihaknya telah menginisiasi beragam transformasi. Perseroan memperkuat akses kredit ke segmen dengan potensi pertumbuhan besar.

Di antaranya yakni segmen dengan permintaan tinggi seperti masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), milenial, kaum urban, dan rantai bisnis di industri tersebut.

Bank BTN, lanjut Nixon, juga terus meningkatkan penghimpunan dana murah. Perseroan juga memfokuskan cabang dan outlet sebagai point of sales and services sehingga proses kredit dilakukan di tingkat regional.

"Langkah ini telah kami lakukan sebelum pandemi dan hingga kini strategi tersebut sukses membawa Bank BTN mampu mengarungi badai pandemi," kata Nixon.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

BTN Perkuat Ekosistem Perumahan

Unit Usaha Syariah BTN Tumbuh Double Digit
Nasabah Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. tengah melakukan transaksi di kantor BTN Syariah di Jakarta, Rabu (06/04/2021). BTN Syariah tetap mencatatkan pertumbuhan kinerja mencapai double digit kendati berada di masa pandemi. (Liputan6.com/Pool/BTN)

Nixon mengatakan Bank BTN akan memperkuat ekosistem perumahan agar bisa mewujudkan visi menjadi The Best Mortgage Bank in Southeast Asia tahun 2025. Berbagai strategi dan aksi korporasi lainnya juga telah ditetapkan Bank BTN dalam mencapai target tersebut.

Nixon mengatakan, Bank BTN telah menyalurkan pembiayaan hampir 5 juta unit rumah sejak tahun 1976. Jumlah tersebut terdiri dari KPR Subsidi sekitar 3,6 juta unit dan KPR Non Subsidi sekitar 1,1 juta unit.

"Dominasi Bank BTN dalam penyaluran KPR merupakan modal kuat bagi perseroan untuk mewujudkan visi The Best Mortgage Bank in Southeast Asia tahun 2025. Kami optimistis bisa mencapai visi tersebut," kataNixon.

Optimisme Bank BTN tersebut diperkuat dengan peran perseroan dalam menyukseskan program sejuta rumah. Hingga saat ini Bank BTN berkontribusi lebih dari 60% dalam pencapaian pembangunan sejuta rumah di berbagai daerah.

Capaian positif realisasi pembiayaan program sejuta rumah, sejalan dengan penguasaan pangsa pasar KPR di Indonesia. Per 31 Maret 2021, KPR Bank BTN menguasai 41 persen market share KPR secara nasional. Sementara, untuk KPR Subsidi dominasi Bank BTN sudah tidak terbendung dengan menguasai market share sebesar 87 persen.

Menurut Nixon, besarnya kontribusi Bank BTN dalam penyaluran KPR, tidak terlepas dari peran strategis perseroan dalam memperkuat ekosistem perumahan. Dalam ekosistem perumahan Bank BTN memiliki peran sebagai enabler yang memberikan pembiayaan sisi suplai melalui kredit konstruksi kepada developer maupun dari sisi demand dengan memberikan KPR kepada masyarakat.

Dalam ekosistem perumahan selain pengembang dan masyarakat, pihak lain yang penting adalah notaris untuk legalitas, Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk perijinan tanah dan Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) untuk jasa appraisal. Sedangkan mitra lain yang saat ini menjadi sumber dana pembiayaan perumahaan antara lain yakni Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, BP Tapera, SMF, BPJS Ketenagakerjaan dan Tabungan Wajib Perumahan TNI Angkatan Darat (TWP AD).

"Ekosistem perumahan ini harus diperkuat dengan sinergi yang erat dan hubungan yang saling menguntungkan," kata Nixon mengakhiri.

 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya