Jokowi Resmikan Rusun Santri Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta Senilai Rp 22 Miliar

Presiden Jokowi meresmikan rumah susun (rusun) bagi santri di lingkungan Kampus Terpadu Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Sep 2021, 17:50 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2021, 17:50 WIB
Rumah susun (rusun) bagi santri di lingkungan Kampus Terpadu Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah. (Dok. Kementerian PUPR)
Rumah susun (rusun) bagi santri di lingkungan Kampus Terpadu Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah. (Dok. Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi3) meresmikan rumah susun (rusun) bagi santri di lingkungan Kampus Terpadu Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah yang berlokasi di Bandut Lor, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Yogyakarta pada Jumat (10/9/2021).

Peresmian rusun ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, Direktur Jenderal (Dirjen) Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashier, Buya Ahmad Syafii Maarif, dan Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta Aly Aulia.

Dirjen Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid mengatakan, pembangunan rusun santri ini termasuk cepat, dimulai September 2020 dan selesai pada Mei 2021.

"Setelah selesai pada bulan Mei, rusun sudah langsung digunakan pada bulan Juli saat dimulainya tahun ajaran baru. Rusun ini mampu menampung sebanyak 344 santri," terang Khalawi.

Rusun Madrasah Muallimin Muhammadiyah merupakan rusun tipe 24 yang terdiri dari 1 tower 4 lantai dengan 86 unit yang meliputi 84 unit tipe hunian standar dan 2 unit tipe hunian difabel. Setiap lantai memiliki luas 962,5 m2, sedangkan setiap unit memiliki luas 24 m2 (ruang kamar 18,63 m2, kamar mandi 2,9 m2, balkon teras 2,47 m2).

PPK Rumah Susun dan Rumah Khusus BP2P Jawa III Ahmad Fahmi memaparkan, setiap unit kamar di rusun santri ini sudah dilengkapi dengan 2 tempat tidur bertingkat (single bed untuk difabel), 2 lemari, 4 meja dan kursi belajar, kamar mandi, dan balkon teras. Sehingga dalam satu kamar bisa menampung sampai sebanyak 4 orang santri.

"Selain itu disediakan juga heat detector di setiap kamar dan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) di setiap lantai untuk mengantisipasi apabila terjadi kebakaran," ujar Ahmad.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Asrama Santri

Rusun
Rumah susun (rusun) bagi santri di lingkungan Kampus Terpadu Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah. (Dok. Kementerian PUPR)

Pembangunan rusun yang diperuntukkan sebagai asrama bagi para santri pria tersebut dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT Logos Construction dan manajemen konsultan Ciria Expertindo Konsultan dengan anggaran Rp 22,8 miliar.

Selain rusun, saat ini Kementerian PUPR juga sedang membangun embung air sebagai fasilitas pendukung kawasan Kampus Terpadu Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah. Embung air dengan luas genangan 625 m2 dan volume 1250 m3 tersebut dibangun dengan biaya Rp 6,1 miliar dan direncakan selesai pada November 2021.

Progres fisik saat ini mencapai 60 persen. Embung air tersebut akan dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan air baku, konservasi, dan pariwisata.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya