Erick Thohir: Pembiayaan UMKM Indonesia Kalah dari Thailand dan Malaysia

Holding BUMN Ultra Mikro yang terdiri dari BRI, Pegadaian, dan PNM akan segera memberikan layanan yang mudah dan murah bagi UMKM

oleh Arief Rahman H diperbarui 16 Sep 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2021, 13:00 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir  meninjau hasil dari kiprah perusahaan BUMN, PT Telkom dan PT Pemodalan Nasional Madani (PNM), dalam mendukung peningkatan kualitas pelajar dan kaum perempuan. (Dok BUMN)
Menteri BUMN Erick Thohir meninjau hasil dari kiprah perusahaan BUMN, PT Telkom dan PT Pemodalan Nasional Madani (PNM), dalam mendukung peningkatan kualitas pelajar dan kaum perempuan. (Dok BUMN)

Liputan6.com, Jakarta Holding BUMN Ultra Mikro yang terdiri dari BRI, Pegadaian, dan PNM akan segera memberikan layanan yang mudah dan murah bagi UMKM. Menteri BUMN Erick Thohir ingin pembiayaan sektor UMKM ini bisa mengejar persentase pendanaan dari negara-negara tetangga.

Ia melihat, tingkat pendanaan UMKM di Indonesia masih rendah, sekitar 20 persen. Kendati pemerintah juga telah menetapkan target 30 persen pendanaan pada 2024 mendatang. Namun, ia menilai bahwa acuan lainnya adalah tingkat persentase pembiayaan UMKM yang dilakukan negara tetangga Indonesia.

“Kalau lihat di Thailand, Malaysia, itu pemberian (pendanaan) UMKM bisa 50 persen, Korea 80 persen, Jepang sudah 65 persen, kenapa kita hanya 20 persen,” katanya dalam Launching Bersama Produk Warung Pangan, Kamis (16/9/2021).

Ia menambahkan, peran penting guna mendorong target tersebut salah satunya ada di Himpunan Bank Negara (Himbara) yang salah satu yang aktif membantu UMKM adalah BRI.

“Maka kita dorong yang ada di Himbara untuk jadi pelaku perubahan penting dan signifikan, untuk UMKM. (target) Ini bukan cuma lip service, harus capai 30 persen, bahkan terus disamakan dengan negara tetangga,” katanya.

Menyangkut kaitannya dengan Warung Pangan, ia berharap dengan adanya holding BUMN Ultra Mikro, dengan BRI sebagai pemimpin holding, mampu melirik 47 ribu anggota Warung Pangan untuk bisa mendapatkan akses pendanaan.

“Warung-warung ini bisa disupport pendanaannya, saya lihat, di Jakarta ada sekitar 35 ribu warung, dimana warung-warung itu sekarang sudah terjadi transisi, online incomenya lebih besar dibanding offline income,” tuturnya.

“Bagaiman biaya logistiknya bisa ditekan dan lebih murah, pendanaan dan pendampingan juga turut hadir,” imbuhnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Lapangan Pekerjaan

Menteri BUMN Erick Thohir
Menteri BUMN Erick Thohir

Selain itu, Menteri Erick juga berharap dengan semakin berkembangnya Warung Pangan hasil dari holding BUMN klaster pangan, mampu membuka peluang lapangan kerja baru.

Misalnya, ia mencontohkan pembukaan lapangan kerja dari berbagai usaha-usaha UMKM, seperti Pertashop dan nasabah PNM Mekaar.

“Kita lihat lewat pertashop, dari 10 ribu target, saat ini sudah sampai dua ribu, ini sudah terjadi lapangan kerja. Mekaar, dengan perbaikan sistem terjadi keberpihakan yang jelas, 1 set tahun tumbuh 5,2 juta orang,” katanya.

Ia berpesan, semangat penggabungan holding ultra mikro bisa juga ditanamkan dalam ekosistem holding klaster pangan. Dengan demikian, keseimbangan ekonomi bisa terjadi.

“Keseimbangan ekonomi harus terjadi, tidak hanya yang besar tapi keberpihakan kecil ultra mikro harus terjadi, harus jaga keseimbangan ekonomi sebagaimana yang disampaikan Presiden Joko Widodo,” tukasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya