Liputan6.com, Jakarta Indonesia menempati posisi ke 107 dari 189 negara yang menerapkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Angka ini dinilai belum cukup dan Indonesia perlu meningkatkannya agar bisa sejajar dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara.
Ini diungkapkan Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) periode 2000-2009, Purnomo Yusgiantoro.
Dia menuturkan jika pada sektor pembangunan manusia, mengacu pada indeks yang ditetapkan UNDP, ada tiga variabel yang menentukan Indeks Pembangunan Manusia, yakni harapan hidup, pendapatan nasional bruto, dan pendidikan.
Advertisement
“Kalau lihat di Indonesia itu, sektor pendidikan di bawah harapan hidup dan indeks pendapatan, ini bisa ditingkatkan agar seimbang dengan harapan hidup dan pendapatan,” ujar dia dalam Seminar Strategi Penyiapan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral Dalam Transisi Pengelolaan Energi Bersih Pasca Pandemi Covid 19, Rabu (13/10/2021).
Dikatakan jika sektor pentingnya adalah adanya peningkatan pada aspek pendidikan. “Maka pendidikan itu penting, tidak berlebihan saya sebut kehadiran BPSDM ESDM ini penting dalam transisi energi bersih,” katanya.
Sejajar dengan Filipina
Ia menyebutkan, bahwa Indonesia berada di posisi yang sejajar dengan Filipina. Namun, dalam tingkat rata-rata di sekolah, Indonesia masih berada di bawah Filipina.
“Tapi Indonesia moreless (kurang lebih) dibawah Filipina mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa menyusul,” katanya.
Jika dibandingkan negara-negara di dunia, ia menyebut Indonesia berapa pada posisi 107 dari 189 negara yang menerapkan IPM.
“Kalau kita lihat masih lebih rendah dari Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia dan Thailand,” katanya.
Advertisement