Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Thailand akan mengakhiri persyaratan karantina untuk pengunjung asing yang telah divaksinasi dari 10 negara berisiko rendah mulai 1 November 2021 mendatang.
Hal ini disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha pada Senin (11/10) lalu, ketika negara di Asia Tenggara itu mencoba untuk menghidupkan kembali ekonominya yang dilanda pandemi.
Baca Juga
"Saya tahu keputusan ini memiliki beberapa risiko. Hampir pasti kita akan melihat peningkatan sementara dalam kasus-kasus serius saat kita melonggarkan pembatasan ini," kata Prayuth melalui Reuters, Sabtu (16/10).
Advertisement
Prayuth mengungkapkan, aturan ini hanya berlaku bagi pelancong asing dari 10 negara. Termasuk Inggris, Singapura, Jerman, China dan Amerika Serikat yang akan dibebaskan dari karantina pada saat kedatangan.
"Lebih banyak negara nanti akan ditambahkan ke daftar, katanya.
Dia menjelaskan, pelonggaran tersebut diperlukan untuk mempercepat pemulihan kinerja sektor pariwisata. Mengingat, sektor pariwisata merupakan tulang punggung perekonomian negeri Gajah Putih itu.
"Persyaratan masuk yang ketat dan tindakan karantina membantu menjaga wabah virus corona di Thailand tetap terkendali hingga beberapa bulan terakhir, tetapi pembatasan tersebut membuat jumlah kedatangan turun menjadi sebagian kecil dari hampir 40 juta pengunjung pada 2019," terangnya.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kebijakan Bebas Karantina
Meski begitu, pemerintah akan tetap hati-hati dalam menerapkan kebijakan bebas karantina bagi pelancong asing untuk mengurangi risiko lonjakan kasus Covid-19 dari peningkatan aktivitas pariwisata. Ini dimulai dengan pembukaan kembali percontohan yang dimulai pada 1 Juli di pulau paling populernya, Phuket, yang telah memvaksinasi sebagian besar penduduk setempat.
Selain itu, Thailand juga berencana untuk mengizinkan dimulainya kembali penjualan alkohol di restoran dan membuka kembali tempat hiburan pada 1 Desember, kata Prayuth, seraya menambahkan bahwa negara itu akan memiliki lebih dari 170 dosis vaksin pada akhir tahun.
"Kami harus melacak situasi dengan sangat hati-hati dan melihat bagaimana menahan dan hidup dengan situasi itu, karena saya tidak berpikir bahwa jutaan orang yang bergantung pada pendapatan yang dihasilkan oleh perjalanan," tutupnya.
Sebagai informasi, Thailand sejauh ini telah memvaksinasi 32,5 persen dari 72 juta orang di negara itu terhadap COVID-19 dan telah melonggarkan banyak pembatasan di Bangkok dan provinsi lain, di mana jumlah infeksi telah menurun akhir-akhir ini.
Advertisement