Ketua Banggar DPR: Sudah Lama Saya Usul BBM Premium Dihapus

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengeluarkan sinyal untuk menghapus Bahan Bakar Minyak (BBM) Premium.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Okt 2021, 16:20 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2021, 16:20 WIB
20150930-Pom Bensin-BBM-SPBU-Jakarta
Aktivitas pengisian BBM di SPBU Cikini, Jakarta, Rabu (30/9/2015). Menteri ESDM, Sudirman Said menegaskan, awal Oktober tidak ada penurunan atau kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) baik itu bensin premium maupun solar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengeluarkan sinyal untuk menghapus Bahan Bakar Minyak (BBM) Premium. Langkah dari Kementerin ESDM ini mendapat dukungan dari DPR. 

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah mengatakan, penghapusan BBM Premium bisa mendorong program subsidi pemerintah lebih tepat sasaran, seperti LPG. 

"Dalam rapat badan anggaran DPR dengan pemerintah beberapa bulan lalu, saya sudah mengusulkan agar Premium (dihapus). Lebih baik subsidi Premium dialokasikan untuk yang lainnya seperti pembiayaan konversi ke LPG di daerah yang belum terjangkau layanan LPG bersubsidi," kata dia saat dihubungi Merdeka.com, Selasa (26/10/2021).

Selain untuk subsidi tepat sasaran, imbuh Said, penghapusan BBM Premium tersebut penting untuk menurunkan tingkat emisi karbon. Menyusul, premium merupakan produk BBM yang memiliki kandungan nilai oktan rendah sebesar 88.

"Penghapusan (Premium) ini akan mendorong penggunaan BBM dengan kategori oktan yang lebih tinggi, sehingga tingkat emisinya lebih rendah," ucapnya. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kementerian ESDM Isyaratkan Hapus BBM Premium

Isu Penghapusan, Pertamina Tetap Salurkan BBM Beroktan Rendah
Pengendara motor mengantre mengisi BBM di SPBU, Jakarta, Kamis (18/6/2020). Kendati demikian, Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menegaskan, saat ini pihaknya masih menyediakan dan menyalurkan BBM jenis Premium dan pertalite. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan isyarat untuk menghapus Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium. Isyarat penghapusan BBM Premium ini guna perbaikan kualitas lingkungan di Indonesia.

"Kita berkomitmen untuk memperbaiki kondisi lingkungan. Sehingga, kemungkinan Premium (dihapus) dipikirkan ke depan," ucap Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih, Senin (25/10/2021).

Soerjaningsih menjelaskan, secara konsumsi, sebenarnya penggunaan BBM Premium juga sudah mengecil. Masyarakat saat ini sudah mulai berpindah dari BBM Premium kini ke Pertalite.

"Premium ini kan secara volume sebenarnya sudah semakin kecil. masyarakat sudah shifting (beralih) ke Pertalite. Premium ini hanya tinggal tujuh negara yang pakai Premium itu," terangnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya