Akuisisi Merredin Solar Farm, SUN Energy Ekspansi ke Australia

Pasar Australia dinilai menjadi kunci bagi setiap perusahaan energi surya, mengingat potensi jangka panjangnya untuk pemanfaatan energi surya dan letak geografisnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Okt 2021, 17:08 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2021, 16:47 WIB
PLTS.
PLTS.

Liputan6.com, Jakarta SUN Energy melakukan ekspansi ke Australia melalui akuisisi Merredin Solar Farm dari perusahaan pengembang teknologi surya global, Risen Energy pada tahun ini.

Pasar Australia dinilai menjadi kunci bagi setiap perusahaan energi surya, mengingat potensi jangka panjangnya untuk pemanfaatan energi surya dan letak geografisnya. PLTS ini berkapasitas 132 MWp per 100 MWac dengan total 354.452 panel terpasang dan kapasitas output listrik 274 GWh per tahun.

"Pasar Australia adalah kunci bagi kami, mengingat potensi jangka panjangnya untuk penggunaan energi terbarukan dan letak geografisnya. Akuisisi ini mendukung strategi kami untuk menjadi salah satu perusahaan energi terbarukan terkemuka di Asia-Pasifik melalui kombinasi pengembangan proyek baru dan akuisisi selektif," kata Chief Executive Officer SUN Energy, Philip Lee dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (30/10/2021).

Selain melistriki sekitar 42.000 rumah di Australia Barat, Merredin Solar Farm juga berkontribusi untuk melistriki dua fasilitas milik BHP, perusahaan tambang Australia.

“Sebagai pengembang proyek tenaga surya yang kini berpusat di Singapura, SUN Energy telah memperluas portofolio penggunaan energi terbarukan dengan cepat di Asia-Pasifik," ungkap dia.

BHP telah menandatangani perjanjian bahwa 50 persen listrik yang dihasilkan dari Merredin Solar Farm akan digunakan untuk kilang Nickel West Kwinana dan smelter pertambangan Kalgoorlie sehingga BHP dapat berkontribusi mengurangi emisi dari penggunaan listrik di kedua fasilitas ini sebesar 30 persen sampai 50 persen.

Proyek pembangunan PLTS ini pun memiliki perjanjian dengan Sunshot Energy untuk mengenai sertifikat pembangkit listrik skala besar yang dihasilkan oleh Merredin. Dalam hal ini, Risen Energy akan tetap menjadi kontraktor O&M untuk Merredin Solar Farm usai akuisisi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pemanfaatan Energi Hijau

FOTO: Target Industri Panel Surya Dalam Negeri
Pekerja memeriksa intalasi panel surya di Gedung Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM di Jalan Rasuna Said, Jakarta, Senin (27/9/2021). Kementerian Perindustrian mencatat importasi komponen PLTS sejak 2018 hingga 2020 mengalami penurunan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Merredin Solar Farm awalnya dibangun dan dioperasikan oleh Risen Energy sejak tahun 2020. Memiliki misi yang sama dengan SUN Energy, Risen Energy bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan energi hijau di seluruh dunia dan berkembang secara internasional melalui ekspansicabang dan jaringan penjualan di berbagai negara. Sejak tahun 1986 hingga sekarang, Risen Energy telah mencapai kapasitas produksi modul hingga 19,1 GWp.

“Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan SUN Energy untuk Merredin Solar Farm. PLTS ini merupakan ladangpanel surya terbesar kedua yang dikembangkan oleh Risen Energy di Australia, dan kami berharap dapat memberikan lebih banyak proyek energi terbarukan ke Australia di tahun-tahun mendatang," jelas Chief Executive Officer Risen Energy Australia Archie Chen.

Selama proses akuisisi, SUN Energy bermitra dengan Voltiq (keuangan) dan DLA Piper (hukum) dalam hal transaksi, sedangkan Risen Energy bermitra dengan Holding Redlich (hukum).

Melalui akuisisi ini, SUN Energy berhasil meningkatkan posisinya sebagai salah s atu perusahaan energi terbarukan yang paling berkembang dari Indonesia di kawasan Asia-Pasifik, melalui kombinasi investasi untuk pengembangan proyek baru dan akuisisi selektif.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya