KTT G20: Pemimpin Dunia Cari Cara Perkuat Rantai Pasokan Global

Pada KTT G-20 di Roma, Presiden AS Joe Biden membahas tindakan memperkuat rantai pasokan dalam menghadapi setiap krisis kesehatan kedepannya.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 01 Nov 2021, 15:08 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2021, 14:40 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (AP)
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (AP)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan 16 pemimpin negara anggota G20 membahas sejumlah upaya membuat rantai pasokan lebih kuat dalam menghadapi setiap krisis kesehatan di masa depan, serta perubahan iklim.

Diketahui bahwa masalah rantai pasokan terjadi ketika ekonomi global telah keluar dari resesi yang disebabkan oleh pandemi dan mengancam untuk memperlambat pemulihan. 

"Kita harus mengambil tindakan sekarang, bersama dengan mitra kita di sektor swasta, untuk mengurangi backlog yang kita hadapi. Dan kemudian, kita harus mencegah hal ini terjadi lagi di masa depan," kata Biden, seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (1/11/2021).

Hal itu ia sampaikan kepada para pemimpin dunia saat KTT G20 di Roma, dalam pidatonya terkait kemacetan rantai pasokan.

"Sekarang kita telah melihat betapa rentannya jalur perdagangan global ini, kita tidak dapat kembali ke bisnis seperti biasa. Pandemi ini tidak akan menjadi krisis kesehatan global terakhir yang kita hadapi. Kita juga perlu meningkatkan ketahanan kita dalam menghadapi krisis kesehatan, perubahan iklim, bencana alam, dan bahkan serangan terencana," ujar Biden.

Selain Amerika Serikat, para pemimpin dan perwakilan dari Uni Eropa, Australia, Inggris Kanada, Republik Demokratik Kongo, Jerman, Indonesia, India, Italia, Jepang, Meksiko, Belanda, Republik Korea, Singapura dan Spanyol turut hadir dalam pertemuan G-20.

Bekerja Sama Membuat Rantai Pasokan Lebih Tangguh

Basa-basi Komitmen G-20 Tekan Kenaikan Suhu Global 1,5 Derajat Celcius
Para pemimpin negara G-20 berpose dalam of World Leaders Summit di La Nuvola, Roma, Italia, pada 30 Oktober 2021.(dok. Erin SCHAFF / POOL / AFP)

Keterangan tertulis Gedung Putih dari pembicaraan tersebut mengatakan negara-negara G-20 menyatakan kesediaan mereka untuk bekerja sama membuat rantai pasokan lebih tangguh.

Dikatakan juga bahwa mereka telah setuju untuk mengupayakan adanya transparansi yang lebih besar dan berbagi informasi antar negara dan tentang perlunya memiliki banyak pemasok bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi yang dapat diandalkan.

"Keterbukaan dan komunikasi dapat mendorong respons cepat terhadap gangguan pada rantai pasokan - seperti yang dihadapi dunia saat ini - dan memungkinkan pihak lain dalam rantai pasokan untuk mengambil langkah-langkah mitigasi," demikian keterangan Gedung Putih.

"Kita harus menghindari pembatasan perdagangan yang tidak perlu dan mempertahankan arus barang dan jasa yang bebas," tambahnya.

Selain itu, para pemimpin negara G-20 juga menekankan perlunya keamanan, terutama dalam rantai pasokan teknologi, dan kondisi tenaga kerja yang adil dan berkelanjutan dan mengatakan mereka akan bekerja dengan sektor swasta untuk mencapai tujuan ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya