Jokowi: Kunci Pertumbuhan Ekonomi 2022 Hanya Satu, Kendalikan Covid-19

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menekankan pentingnya pengendalian penyebaran pandemi Covid-19.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 18 Nov 2021, 13:17 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2021, 13:17 WIB
FOTO: Indonesia Dipastikan Alami Resesi
Warga berada di sekitar Spot Budaya Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (5/11/2020). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 minus 3,49 persen, Indonesia dipastikan resesi karena pertumbuhan ekonomi dua kali mengalami minus. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menekankan pentingnya pengendalian penyebaran pandemi Covid-19. Menurut dia, itu jadi satu-satunya kunci penggerak pertumbuhan ekonomi nasional di 2022 mendatang.

"Yang paling penting menurut saya kunci pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 hanya satu kuncinya, kita bisa mengendalikan yang namanya covid, kuncinya hanya itu," tegas Jokowi dalam acara Kompas CEO Forum, Kamis (18/11/2021).

Jokowi percaya, jika penyebaran pandemi benar-benar bisa dijaga, setidaknya dibatasi, maka mobilitas masyarakat dan pergerakan ekonomi pun bisa berjalan lancar.

"Kemudian, kalau kita lihat kita bisa mengendalikan ini, mengendalikan covid-19, pegang betul covid, ekonominya Insya Allah akan merangkak naik. Dan indikator itu sekarang kelihatan," ujar dia.

Dia lantas berkaca pada sejumlah perbaikan indikator, seperti yang terjadi pada Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang tercatat naik menjadi 113,4 pada Oktober 2021, meningkat 95,5 pada September 2021.

"RSI-nya, atau retail sales indeksnya juga menguat seiring dengan peningkatan mobilitas, di 5,2 persen," terang Jokowi.

 

Kinerja Manufaktur

Jokowi
Presiden Jokowi saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Australia secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Sabtu (14/11/2020). (Foto Biro Pers Sekretariat Presiden)

Selain itu, Jokowi juga menyoroti catatan Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur yang terus meningkat jadi 57,2 pada Oktober 2021, naik dari capaian per September 2021 sebesar 52,2.

"Sebelum pandemi saya ingat (PMI manufaktur) 51. Sekarang sudah berada di angka 57,2. Artinya apa? Manufaktur sudah berproduksi," kata Jokowi.

"Kenapa berproduksi? Karena konsumen meminta. Ada demand di situ. Tidak mungkin jika ga ada demand dia berproduksi. Sehingga kita bisa berada di 57,2," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya