Liputan6.com, Jakarta Para peserta gelombang 12 hingga gelombang 22 Kartu Prakerja diingatkan segera menggunakan saldo pelatihan sebelum batas terakhir hingga 30 November 2021.
Manajemen Pelaksana (PMO) mengingatkan setelah melewati batas akhir tersebut, semua penerima Kartu Prakerja tidak bisa menggunakan saldo Kartu Prakerja membeli pelatihan yang ingin diambil.
"Kamu penerima Kartu Prakerja gelombang 12 hingga 22 dari tahun 2021? Ayo, segera gunakan saldo pelatihan kamu sebelum tanggal 30 November ini!," tulis keterangan @prakerja.go.id, Jumat (26/11/2021).
Advertisement
Dikatakan jika ada banyak pilihan pelatihan kartu prakerja yang sesuai dengan minat dan bakat peserta.
Peserta hanya diberi waktu membeli pelatihan pertama dalam waktu 30 hari setelah peserta mendapatkan pemberitahuan penetapan sebagai Penerima Kartu Prakerja dari Manajemen Pelaksana.
Jika sudah melebihi 30 hari dan peserta belum membeli pelatihan, maka Kartu Prakerja peserta akan dinonaktifkan/dicabut kepesertaannya.
Selain itu, saldo bantuan pelatihan mu juga akan hangus dan akan dikembalikan ke Rekening Dana Kartu Prakerja.
 Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Program Kartu Prakerja Lanjut di 2022
Masyarakat yang belum mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan program Kartu Prakerja, masih bisa mencobanya do tahun depan. Pemerintah memastikan Kartu Prakerja berlanjut di 2022.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan, pada 6 bulan pertama program ini akan dilanjutkan seperti biasanya full secara daring. Namun pada 6 bulan berikutnya akan mulai diujicoba dengan format luring.
"Dalam enam bulan programnya masih sama, enam bulan berikutnya diharapkan kita sudah bisa membuat program yang luring, bukan hanya daring dan kembali kepada program awal," kata Menko Airlangga dalam Webinar Prospek Ekonomi Makro dan Sektor Keuangan 2022, Jakarta, Senin (22/11/2021).
Lebih lanjut dia menjelaskan, program Kartu Prakerja akan kembali pada format awal. Bukan hanya untuk media salur semi bantuan sosial. Melainkan mendorong peningkatan kapasitas peserta agar sesuai dengan kebutuhan digitaliasai di masa depan.
"Bukan hanya semi bansos tetapi mendorong re-sklilling agar sesuai kebutuhan digitalisasi ke depan," kata dia.
Selain itu, selama pandemi Covid-19, pelaksanaan program Kartu Prakerja telah membuka pasar bisnis baru yakni layanan pendidikan berbasis teknologi atau sering disebut edutech. Hingga kini tercatat ada 1.700 program khusus digital dengan platform.
"Kartu Prakerja juga baru membuat market baru, yaitu market edutech," katanya.
Dalam waktu yang bersamaan, program ini mempercepat inklusi keuanga masyarakat. Sebab tidak sedikit peserta program Kartu Prakerja baru pertama kali memiliki rekening bank dalam bentuk dompet digital atau e-wallet.
Â
Advertisement