Liputan6.com, Jakarta Batas akhir penyelesaian pelatihan pertama peserta Kartu Prakerja untuk Gelombang 22 dijadwalkan hari ini, Sabtu (4/12/2021).
"4 Desember 2021 adalah batas akhir penyelesaian pelatihan pertama untuk Gelombang 22. Segera selesaikan pelatihan, beri rating dan ulasan di dashboard untuk mendapatkan insentif," tulis laman prakerja.go.id via Instagram, pada Sabtu (4/12/2021).
Baca Juga
Disampaikan juga, bahwa mereka yang membeli pelatihan pertama Kartu Prakerja Gelombang 22 namun tidak menyelesaikan pelatihan tersebut hingga batas akhir 4 Desember 2021 pukul 23.59 WIB, maka tidak akan menerima dana insentif dan dana tersebut akan dikembalikan ke Kas Negara.
Advertisement
Sebelumnya, pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 22 dibuka pada 25 Oktober dan berakhir pada 27 Oktober 2021 dengan kuota untuk sekitar 46 ribu peserta.
Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menyatakan pada Rabu (1/12) pihaknya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 11 triliun untuk pelaksanaan program Kartu Prakerja pada tahun depan.
Febrio menuturkan jumlah anggaran untuk program Kartu Prakerja sebesar Rp 11 triliun tersebut masuk dalam 4,3 persen dari anggaran perlindungan sosial 2022 yang sebesar Rp 203 triliun.
“Pada 2022 program Kartu Prakerja dilanjutkan. Skema pelaksanaannya semi bansos dan akan bersifat reguler dengan mempertimbangkan situasi yang makin kondusif,” katanya dalam Webinar Evaluasi Dampak Program Kartu Prakerja dikutip dari Antara, Rabu (1/12/2021).
Febrio menjelaskan nantinya program Kartu Prakerja akan dilanjutkan dengan adanya perbaikan seperti peningkatan tata kelola program secara transparan dan akuntabel.
Perbaikan ini juga dari sisi pengadaan barang atau jasa pemerintah termasuk verifikasi atas lembaga pelatihan yang diusulkan mitra platform.
Selanjutnya, efisiensi program Kartu Prakerja di era digital turut diikuti dengan modul pelatihan yang semakin variatif untuk memenuhi kebutuhan peserta baik formal maupun tidak formal.
“Evaluasi harus terus dilakukan untuk mengetahui bagaimana dampak dari suatu program,” ujarnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penerima Program Kartu Prakerja
Sementara itu, Febrio menyebutkan secara kumulatif jumlah penerima program Kartu Prakerja sejak 2020 sampai 30 September 2021 sudah mencapai 12 juta orang yang tersebar di 34 Provinsi, 514 kabupaten/kota di Indonesia.
Untuk alokasi program Kartu Prakerja pada 2020 adalah sebesar Rp20 triliun yang terealisasi melalui 11 batch dengan 5,9 juta penerima senilai Rp13,4 triliun.
Untuk tahun 2021, alokasi program Kartu Prakerja mencapai Rp21,2 triliun yang semula Rp20 triliun dengan target penerima manfaat sebanyak 5,7 juta orang dan realisasi per Oktober mencapai Rp9,42 triliun bagi 2,7 juta peserta.
Menurutnya, program Kartu Prakerja ini sekaligus merupakan inisiatif strategis pemerintah dalam penanganan COVID-19 sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Febrio mengatakan Kartu Prakerja kita tidak hanya menjadi sarana transfer dana dari pemerintah ke masyarakat namun turut menawarkan skill development.
"Ini menjadi fondasi dalam meraih kesempatan kerja yang lebih luas terutama pada saat kegiatan ekonomi masih seperti sekarang ini,” tegasnya.
Advertisement