Mitratel dan Alita Bangun 6.000 Km Jaringan Serat Optik

Mitratel dan Alita melakukan kerjasama untuk memperluas cakupan layanan serat optik.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Des 2021, 20:03 WIB
Diterbitkan 27 Des 2021, 18:50 WIB
Tower telekomunikasi
Menara telekomunikasi Mitratel (Foto: Mitratel).

Liputan6.com, Jakarta PT Dayamitra Telekomunikasi, Tbk (Mitratel) dan PT Alita Praya Mitra (Alita) melakukan kerjasama untuk memperluas cakupan layanan serat optik dengan menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) pembangunan dan penyewaaan 6.000 kilometer jaringan serat optik secara nasional.

Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya mengatakan, perjanjian kerja sama ini merupakan satu bentuk kolaborasi bersama dalam mewujudkan sinergi antara kedua perusahaan untuk meningkatkan penetrasi fiberisasi di Indonesia.

“Layanan serat optik ini akan mendukung dan meningkatkan kualitas serta kuantitas implementasi internet baik mobile broadband melalui BTS 4G dan 5G, maupun fixed broadband  FTTx,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (27/12/2021).

Lingkup kerja sama berupa pembangunan dan pemasaran terhadap 6.000 kilometer jaringan serat optik khususnya di wilayah Sulawesi, Sumatera dan Jawa yang akan dibangun serta dioperasikan oleh Mitratel dan dikerjasamakan bersama Alita.

Adanya kerja sama ini diharapkan memperkuat jaringan serat optik untuk mendukung fiberisasi gelaran 5G secara lebih masif dan penguatan 4G yang dilakukan operator seluler guna meningkatkan kualitas layanan mobile broadband hingga mencapai kecepatan di atas 1 Gbps disisi penggunanya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Jaringan Serat Optik

Ilustrasi Kabel Serat Optik, Fiber Optik
Ilustrasi Kabel Serat Optik, Fiber Optik. Kredit: PDPics via Pixabay

Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko dalam sambutannya pada acara penandatanganan PKS ini menyampaikan bahwa kerjasama pembangunan jaringan serat optik antara Mitratel dengan Alita merupakan aksi organic sesuai rencana perseroan untuk memperkuat infrastruktur Digital Ecosystem di Indonesia.

“Pembangunan jaringan serat optik sepanjang 6.000 kilometer  di 5 Provinsi akan mendukung fiberisasi sekitar 1.500 tower. Hal ini selaras dengan rencana dan program perseroan dalam mendukung implementasi teknologi 5G di Indonesia dan Digital Ecosystem diantaranya IoT, small cell dan edge computing,” kata Theodorus Ardi Hartoko.

Diungkapkannya, selain melalui aksi organik pembangunan jaringan serat optik, perseroan telah melakukan kerjasama sewa jaringan serat optik milik  PT Telkom Indonesia. Diharapkan, dengan adanya portofolio serat optik di Mitratel dapat mendukung operator telekomunikasi dalam memaksimalkan kapasitas yang diperlukan guna mewujudkan transformasi digital  di Indonesia.

Merujuk informasi yang disampaikan di prospektus Mitratel, sejumlah 11.851 tower Mitratel (51%) telah tersambung dengan jaringan serat optik, artinya dengan adanya pembangunan 6.000 kilometer tambahan jaringan baru ini akan semakin mempercepat pemenuhan kebutuhan para operator telekomunikasi untuk mengimplementasikan 5G di Indonesia.

Sementara saat ini Alita telah memiliki lebih dari 8.000 kilometer jaringan serat optik di berbagai wilayah di tanah air dan mendukung operator seluler dalam melakukan gelaran 5G di beberapa kota di Indonesia. Adapun layanan serat optik yang diberikan Alita merupakan solusi menyeluruh melingkupi dan tidak terbatas pada penyediaan layanan fiber access network (FTTx), manage service, active network, smart pole, dan site access termination. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya