Risiko Tinggi, Investasi Kripto Diprediksi Tetap Makin Banyak Peminat di 2022

Investasi kripto ini memiliki risiko yang tinggi. Sehingga perlu pemahaman lebih mendalam meski sebelumnya pernah melakukan investasi saham.

oleh Arief Rahman H diperbarui 28 Des 2021, 17:15 WIB
Diterbitkan 28 Des 2021, 17:15 WIB
Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Liputan6.com, Jakarta - Investasi aset kripto selama pandemi Covid-19 menjadi tren di kalangan anak muda di berbagai negara termasuk indonesia. Bahkan pada 2022 mendatang diprediksi menjadi momen bagi investasi kripto semakin populer.

Perencana Keuangan Senior Aidil Akbar Madjid menilai, tahun depan akan menjadi tahun kripto. Ia memprediksi bakal ada sebagian banyak orang yang mengalihkan dananya ke investasi kripto. Namun ia menyoroti tak semua orang yang melakukan investasi cocok mengambil sektor ini.

“Kripto juga menarik cuma tak semua orang cocok banyak merek yang punya profil sangat baik. Itupun menurut catatan histori. Khususnya Bitcoin dan Ethereum. Meski turun cukup panjang tapi kemudian comeback dan akan naik lebih tinggi lagi,” katanya kepada Liputan6.com, Selasa (28/12/2021).

Ia menyebut sejumlah investor yang biasanya melirik sektor investasi lain akan mengalihkan dana nya ke Kripto di samping banyak investor pemula yang juga ikut masuk melirik sektor ini. Namun, ia memprediksi, aset kripto yang akan moncer selain dari Bitcoin dan Ethereum, artinya koin-koin alternatif lainnya.

“Saya lihat tahun depan jadi tahunnya kripto. Khususnya al coin, selain bitcoin. Kemungkinan besar bitcoin akan stagnan atau bahkan turun (nilainya),” kata dia.

“Bitcoin gak manggung, alternatif lain yang akan manggung,” imbuhnya.

Disamping itu, Aidil juga menaksir Non Fungible Token (NFT) dan Metaverse juga akan semakin moncer dan mendapat banyak peminatnya di tahun depan. Sehingga ini akan membuat semakin riuh dunia investasi kripto di Indonesia.

“Makanya ini jadi menarik investor milenial yang tadinya kejebak di investasi saham akibat pandemi mulai shifting ke kripto,” terangnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tips Memulai Investasi Kripto

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Kendati demikian, Aidil memberikan catatan sebagai tips untuk memulai investasi kripto. Pasalnya, investasi kripto ini memiliki risiko yang tinggi. Sehingga perlu pemahaman lebih mendalam meski sebelumnya pernah melakukan investasi saham.

Ia membagi menjadi dua tipe di sektor ini. Pertama, orang yang melirik aset kripto untuk investasi, dan kedua orang yang ingin bermain trading di aset kripto. Keduanya memiliki karakteristik dan jalan yang berbeda.

“Kalau di saham mungkin ada auto reject, kalau di kripto itu kalau mau turun 50 persen atau 100 persen itu bisa, ini gak ada safety nett. Harus uang dingin yang ditaruh kalau mau investasi,” katanya.

Sementara itu, untuk orang yang ingin bermain trading di aset kripto, Aidil menyarankan minimal perlu memahami technical analysis. Misalnya mampu membaca chart atau grafik yang jadi modal dasar trading.

“Atau paling gak bisa gunakan tools yang sudah ada. Pahami dulu mekanisme kripto, belajar dulu dari nol, jangan ikut-ikutan,” tegasnya melalui sambungan telepon.

Sama halnya dengan investasi di saham ataupun reksadana yang memiliki risiko lebih rendah ketimbang kripto. Intinya, kata dia, dalam melakukan investasi perlu mempertimbangkan profil risiko calon investor.

“Anak muda akan mulai (lirik kripto), mereka di saham saja bisa jeblok 20-30 persen kenapa gak nyari cuan di puluhan persen atau ratusan persen,” kata dia.

 

Banyak Model

Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Lebih lanjut, ia juga menyarankan untuk melakukan investasi tak hanya di satu model saja. Jika memang ingin belajar di investasi kripto, ia menyarankan untuk mulai dengan nominal yang kecil.

“Mulai nominal yang kecil supaya gak kaget kalau turun. Kembali, dia hubungannya investasi atau trading. Kalau Investasi jangka panjang, pasti biasanya dia mantul meski sudah turun akan naik lagi,” ujarnya.

“Sebagai catatan masuknya ke kripto yang unggulan. Barang-barang yang sudah dipakai secara luas, jangan pakai koin micin, istilahnya kalau di saham itu small, saham-saham yang gorengan,” imbuhnya.

Sebagai penutup, ia menyarankan mengambil aset kripto yang sudah besar yang memiliki blockchain stabil dan lebih bagus. Serta memiliki jaringan komunitas yang kuat.

Reporter: Arief Rahman H

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya