Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan, realisasi Program Sejuta Rumah pada tahun anggaran 2021 sukses membangun 1.105.707 unit rumah di seluruh Indonesia.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Program Sejuta Rumah terus dilaksanakan agar setiap warga negara Indonesia dapat memiliki dan tinggal di rumah yang layak huni. Terlebih di masa pandemi Covid-19 ini rumah menjadi salah satu hal penting bagi masyarakat agar bisa terhindar dari penularan virus.
Baca Juga
"Program Sejuta Rumah akan tetap dilanjutkan karena rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat yang harus dipenuhi," ujar Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Selasa (18/1/2022).
Advertisement
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengutarakan, Program Sejuta Rumah merupakan gerakan percepatan dan kolaborasi antara pemerintah dengan para pelaku pembangunan perumahan dalam menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat.
Iwan menyampaikan, realisasi Program Sejuta Rumah per 31 Desember 2021 lalu berhasil mencapai angka 1.105.707 unit rumah di seluruh Indonesia. Menurut dia, capaian tersebut tentunya tidak lepas dari dukungan berbagai pemangku kepentingan bidang perumahan atau stakeholder perumahan.
"Misalnya dari para pengembang perumahan, kalangan perbankan, sektor swasta, serta masyarakat di seluruh wilayah Indonesia," kata Iwan di Jakarta, Selasa (18/1/2022).
Dikatakan Iwan, capaian Program Sejuta Rumah tahun 2021 tersebut terdiri dari 826.500 unit rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan 279.207 unit rumah non-MBR.
Adapun rincian capaian rumah MBR terdiri dari hasil pembangunan rumah yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR sebanyak 341.868 unit, kementerian/lembaga lainnya 3.080 unit, pemerintah daerah 43.933 unit, pengembang perumahan 419.745 unit, Corporate Social Responsibility (CSR) Perumahan 2.270 unit, dan masyarakat 15.604 unit.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Non MBR
Sedangkan rumah untuk non-MBR berasal dari hasil pembangunan rumah yang dilaksanakan oleh pengembang perumahan sebanyak 244.010 unit, dan masyarakat sebanyak 35.197 unit.
"Prosentase rumah MBR adalah 75 persen, dan sisanya 25 persen merupakan rumah non-MBR. Kami harap hasil pembangunan rumah ini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekaligus mengurangi angka backlog perumahan di Indonesia," terang Iwan.
Sejak dicanangkan mulai 2015 hingga saat ini, jumlah hasil pembangunan rumah di Indonesia terus meningkat. Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Perumahan mencatat, angka capaian Program Sejuta Rumah pada tahun 2015 sebanyak 699.770 unit, pada 2016 sebanyak 805.169 unit, pada 2017 sebanyak 904.758 unit.
Selanjutnya pada 2018, Program Sejuta Rumah mencapai 1.132.621 unit, pada 2019 1.257.852 unit, dan di 2020 lalu saat pandemi Covid-19 melanda jumlahnya sekitar 965.217 unit rumah.
Advertisement