Demi Asta Cita Prabowo, Erick Thohir Kerahkan BUMN Kejar 3 Juta Rumah

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan dukungannya terhadap program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Mulai dari program 3 juta rumah hingga fasilitas kepada UMKM.

oleh Arief Rahman H diperbarui 23 Jan 2025, 21:30 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2025, 21:30 WIB
Resmi Pecat Shin Tae-yong, Ini Alasan Erick Thohir
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan dukungannya terhadap program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Mulai dari program 3 juta rumah hingga fasilitas kepada UMKM. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan dukungannya terhadap program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Mulai dari program 3 juta rumah hingga fasilitas kepada UMKM.

Untuk itu, dalam 100 hari pertama Kabinet Merah Putih (KMP), Erick telah menggandeng sejumlah kementerian terkait. Guna mengejar target 3 juta rumah, dia menggandeng Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait.

"Kapasitas Kementerian BUMN sebagai support system kementerian-kementerian teknis siap berkomitmen dan mendukung penuh seluruh program yang telah menjadi fokus pemerintahan Presiden Prabowo," kata Erick dalam keterangannya, Kamis (23/1/2025).

Dalam 100 hari kerja pemerintahan, Menteri BUMN bersama Menteri PKP, telah mempercepat pembangunan proyek infrastruktur utama, termasuk rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

"Jadi BUMN siap berkolaborasi dengan intensif dengan berbagai kementerian, badan, dan lembaga dalam mewujudkan program untuk pemulihan dan peningkatan ekonomi nasional," ujar dia.

Kerahkan Perumnas

Dalam mendukung upaya itu, Kementerian BUMN mengerahkan Perum Perumnas. Langkahnya tertuang dalam membangun dan menyediakan Hunian Layak, nyaman dan terjangkau yang berkonsep Transit Oriented Development (TOD), yang berlokasi di beberapa wilayah strategis.

Diantaranya, Samesta Mahata Margonda yang menyediakan 940 Unit dan satu-satunya hunian yang menyatu dengan Stasiun KRL Pondok Cina. Lalu, Samesta Mahata Serpong yang menyiapkan 1.861 Unit dan terintegrasi dengan Stasiun Rawabuntu.

Samesta Mahata Tanjung Barat yang membangun 1.216 Unit hunian yang juga menempel dengan Stasiun Tanjung Barat, serta Samesta Parayasa yang merupakan satu-satunya hunian memiliki konsep TOD Landed, dan tergabung dengan Stasiun Lumpang Parayasa.

"Bahkan, Kementerian BUMN melalui Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk juga menyediakan pembiayaan terjangkau dengan merancang skema kredit pemilikan rumah (KPR) dengan tenor hingga 30 tahun," kata Erick Thohir.

 

Buka Akses Pasar UMKM

UMKM Diajak Manfaatkan Fasilitas GSP Ekspor Produk ke AS
Pekerja membuat mebel di kawasan Tangerang, Selasa (3/11/2020). Generalized System of Preference (GSP) atau fasilitas perdagangan berupa pembebasan tarif bea masuk memungkinkan produk UMKM lebih banyak diekspor ke Amerika Serikat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Pada aspek lain, seperti dukungan ke UMKM, Erick Thohir menggandeng Menteri UMKM Maman Abdurrahman. Langkah strategis ini diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta menciptakan lebih banyak peluang usaha bagi masyarakat di berbagai daerah.

Rumah BUMN yang jadi pusat pengembangan UMKM bisa menjadi salah satu tempat penguatan tadi. Dengan memanfaatkan jaringan dan sumber daya BUMN, inisiatif ini dirancang untuk memberikan dampak langsung terhadap peningkatan kapasitas pelaku UMKM, sehingga mereka memiliki daya saing lebih berkompetisi di pasar domestik maupun global.

Tak cuma itu, Erick juga mengerahkan bank pelat merah, diantaranya Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Tabungan Negara (BTN) melakukan akselerasi dalam Program Penghapusan Piutang macet UMKM.

"Langkah ini diharapkan dapat memberikan kesempatan baru bagi pelaku UMKM untuk bangkit dan melanjutkan usaha mereka yang terdampak berbagai tantangan ekonomi," tegas dia.

 

Perkuat Kualitas Produk UMKM

UMKM Diajak Manfaatkan Fasilitas GSP Ekspor Produk ke AS
Pekerja membuat mebel di kawasan Tangerang, Selasa (3/11/2020). Generalized System of Preference (GSP) atau fasilitas perdagangan berupa pembebasan tarif bea masuk memungkinkan produk UMKM lebih banyak diekspor ke Amerika Serikat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Penguatan kualitas produk UMKM juga menjadi perhatiannya. Misalnya dengan kerja sama Kementerian BUMN dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Tujuannya untuk memperkuat sistem pengawasan dan sertifikasi produk, khususnya produk– produk yang diproduksi oleh UMKM, sehingga UMKM dapat meningkatkan daya saing di pasar Global.

Dalam kerjasama ini BPOM memberikan pendampingan kepada UMKM dalam proses sertifikasi produk dan pengawasan produk yang diproduksi oleh pelaku UMKM, khususnya yang berhubungan dengan kesehatan, pangan, dan kosmetik.

Kementerian BUMN mengerahkan BRI dalam menyediakan pembiayaan bagi pelaku UMKM yang akan melakukan proses Sertifikasi Produk BPOM. Pegadaian menyediakan pembiayaan mikro untuk pelaku UMKM, serta PNM membantu UMKM dalam akses pembiayaan dan pelatihan.

"Program pembiayaan ini diharapkan dapat membantu UMKM dalam meningkatkan kualitas produkasi mereka serta memenuhi standar yang diperlukan untuk mendapatkan sertifikasi BPOM," pungkas Erick Thohir.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya