Liputan6.com, Jakarta Manajemen maskapai Lion Air Group memberikan penjelasan atas video viral yang menampilkan seorang petugas yang menurunkan barang dengan cara digelindingkan melalui tangga pesawat Lion Air di landas pacu bandara.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro menyatakan, pihaknya sejauh ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait video viral tersebut.
Baca Juga
"Penjelasan Lion Air dari video yang beredar dan berkembang, bahwa Lion Air saat ini masih melakukan proses investigasi lebih lanjut," ujar Danang kepada Merdeka.com di Jakarta, Minggu (30/1/2022).
Advertisement
Pihaknya mengaku, belum mengetahui kategori barang yang digelindingkan petugas tersebut merupakan barang milik penumpang atau bukan. Akan tetapi, Danang menjelaskan, seharusnya bagasi titipan penumpang tidak ditempatkan dalam kabin pesawat.
Sebab, pengaturan dan penempatan bagasi penumpang berada di bagian bawah pesawat. Ini sebagaimana ketentuan yang berlaku.
"Bagasi titipan penumpang tidak ditempatkan di dalam kabin pesawat. Pengaturan dan penempatan bagasi penumpang berada di bagian bawah pesawat," tutupnya.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Lion Air Siapkan 12 Pesawat Airbus untuk Layani Penerbangan Umrah
Penyelenggaraan ibadah umrah kembali dibuka pada 8 Januari 2022. Lion Air Group ikut melayani penerbangan perdana ibadah umrah tersebut melalui Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta menuju Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz-Madinah.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, Lion Air bisa melayani penerbangan umrah setelah memenuhi dan menjalankan ketentuan operasional menurut masing-masing negara serta aturan internasional.
"Penerbangan tujuan Jeddah dan Madinah ini terlaksana setelah Lion Air memenuhi semua kualifikasi dan persyaratan dari Kementerian Perhubungan dan General Authority of Civil Aviation (GACA) termasuk audit keselamatan dan keamanan'" jelas dia dalam keterangan tertulis, Minggu (9/1/2022).
Lion Air Group tetap menerapkan semua ketentuan penerbangan yang berlaku selama masa waspada pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Untuk pemberangkatan dan pemulangan jemaah umrah dilakukan satu pintu melalui Asrama Haji Pondok Gede.
Semua awak pesawat sudah menjalani pengecekan kesehatan berkalan dan termonitor, sudah divaksin dosis lengkap dengan vaksin yang diterima otoritas kesehatan Arab Saudi, uji kesehatan Covid-19 (hasil negatif RT-PCR), uji kesehatan jantung, tekanan darah dan lainnya.
Tercatat 414 calon jamaah umrah telah memenuhi persyaratan sebagaimana ketentuan yang berlaku terdiri dari pemeriksaan kesehatan 1x24 jam sebelum berangkat meliputi pemeriksaan kesehatan, vaksinasi Covid-19, meningitis dan pemeriksaan PCR dengan fasilitas kesehatan (rumah sakit dan laboratorium) yang diterima otoritas kesehatan Arab Saudi.
Penerbangan umrah ditandai pengoperasian Airbus 330-900NEO registrasi PK-LES yang dilayani tanpa henti (non-stop), sebagai pesawat terbaru berbadan lebar (wide body) dan operator pertama di Asia Pasifik yang menggunakan armada ini.
Pengoperasian Airbus 330-900NEO menjadi bagian dari langkah strategis Lion Air guna memperkuat pengembangan bisnis penerbangan jarak jauh yang memerlukan waktu tempuh lebih dari 13 perjalanan tanpa henti.
A330-900NEO bertata letak lorong ganda berkapasitas 433 kursi penumpang yang nyaman, menyediakan kabin paling senyap di kelasnya, menambah fitur utama dari kabin airspace, desain baru kompartemen bagasi kabin yang memungkinkan lebih mudah mengatur dan menyimpan barang bawaan di kabin.
Pelaksanaan umrah perdana kembali tahun ini sebagai bentuk keseriusan Lion Air dalam mengakomodir dan memfasilitasi kebutuhan perjalanan ibadah. Pembukaan pasar umrah kembali merupakan peluang dan ekspansi bisnis Lion Air sekaligus menciptakan pemerataan konektivitas rute internasional dari Indonesia.
Lion Air mempersiapkan dan mengoperasikan 12 armada yaitu Airbus 330-300 (440 kursi) dan Airbus 330-900NEO (436 kursi). Rata-rata pesawat berusia muda. Seluruh pesawat telah menjalani perawatan intensif, dalam kondisi terbaik dan layak terbang (airworthy for flight).
Advertisement