Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mencermati pertambahan kasus Covid-19 akibat varian omicron yang semakin hari makin membesar di tingkat nasional.
Namun, Luhut menilai angka penyebaran tersebut relatif masih dapat lebih teratasi ketimbang kasus Covid-19 varian delta pada paruh kedua tahun lalu.
Baca Juga
"Kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia meningkat sangat pesat. Namun secara umum dampak terhadap rumah sakit dan kematian secara keseluruhan relatif masih lebih kecil dibandingkan dengan delta," ujar dia dalam sesi teleconference, Senin (7/2/2022).
Advertisement
Luhut mencontohkan, kenaikan kasus di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten meningkat sangat pesat. "Namun perawatan rumah sakit dan kematian masih relatif rendah dan kecil dibandingkan gelombang delta," imbuhnya.
Kendati begitu, ia memberi perhatian khusus lebih kepada Bali yang mengalami tren penambahan kasus melebihi puncak delta.
"Tapi angka keterisian rumah sakit juga meningkat, tapi masih dalam coordinate line," sambung Luhut.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penularan Omicron Lebih Cepat
Berdasarkan data yang dimilikinya, Luhut mengkonfirmasi jika omicron memang memiliki dampak penularan jauh lebih cepat dari varian Covid-19 lain.
"Bahkan di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Israel, Perancis dan Jepang angka kematian terkonfirmasi Covid-19 juga sudah mulai melewati puncak delta," urainya.
Namun pola yang berbeda juga terjadi di negara lain seperti India dan Afrika Selatan. Untuk itu pemerintah terus melakukan pembaharuan data, meminta masukan dari berbagai ahli dalam bidangnya, dan menganalisis perkembangan dari berbagai negara.
"Sehingga kita bisa mendapat masukan penanganan omicron, sehingga pengambilan keputusan itu benar-benar kita lakukan secar holistik," pungkas Luhut.
Advertisement