Lawan Omicron, Pemerintah Sudah Gelontorkan Insentif Impor Rp 647 Miliar

Dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, pemerintah memberikan insentif fiskal melalui kepabeanan dan cukai.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Feb 2022, 12:10 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2022, 12:10 WIB
Jumlah Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran Menurun
Pasien positif Covid-19 berolahraga saat menjalani isolasi di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (21/2/2022). Data per Senin (21/2) mencatat sebanyak 2.956 orang dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran atau berkurang 222 pasien dari hari kemarin. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, pemerintah memberikan insentif fiskal melalui kepabeanan dan cukai. Sampai tanggal 18 Februari tercatat realisasinya sebesar Rp 674 miliar di bidang kesehatan.

"Insentif fiskal tetap kita berikan untuk bea dan cukai Rp 674 miliar dalam penanganan pandemi Covid-19," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani, Jakarta, Rabu (23/2/2022).

Pemberian insentif tersebut digunakan untuk impor vaksin yakni Rp 590 miliar. Adapun nilai impor vaksinnya Rp 2,96 triliun untuk 41,98 juta dosis jadi.

Pemerintah juga memberikan insentif fiskal impor alat kesehatan sebesar Rp 84 miliar dari nilai impor Rp 370 miliar. Tiga alat kesehatan terbesar yang diimpor yakni PCR tes kit, obat antivirus dan oksigen.

Sri Mulyani menyebut, insentif fiskal di bidang kepabeanan dan cukai ini dilakukan dalam rangka mengantisipasi lonjakan kasus omicron. Sebab diperkirakan puncak gelombang penyebaran omicron akan terjadi hingga pertengahan Maret 2022.

"Ini kita lakukan untuk mengantisipasi lonjakan omicron dengan menjaga keselamatan masyarakat dalam bentuk impor vaksin dan alat kesehatan," kata dia.

Selain itu, pemerintah juga memberikan insentif bagi dunia usaha sebesar Rp 49 miliar. Insentif tersebut berupa insentif tambahan Kawasan Berikat (KB) dan fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE).

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

 

Update Kasus COVID-19 Hari Ini 22 Februari 2022, 57.491 Orang Terkonfirmasi Positif

FOTO: Sosialisasi Protokol Kesehatan dan Swab Keliling
Tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Menteng melakukan tes usap antigen dan PCR gratis kepada warga saat Swab Seru Keliling di Masjid Jami Assuhaimiah, Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (9/9/2021). Program ini diharapkan dapat memutus penularan COVID-19 dari pasien tanpa gejala. (Liputan6.com/Johan Tallo)

 Hari ini, Selasa, 22 Februari 2022 kasus COVID-19 kembali di angka 50 ribuan, tepatnya 57.491 orang terkonfrimasi. Dengan tambahan ini maka sudah ada 5.289.414 orang yang terinfeksi Corona selama dua tahun pandemi berlangsung.

Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Banten adalah lima provinsi yang melaporkan kasus terbanyak COVID-19 hingga pukul 12.00 WIB.

Berikut rinciannya:

-Jawa Barat hari ini melaporkan 13.658 kasus baru dan 5.976 pasien sembuh.

-Jawa Timur 7.569 kasus baru dan 5.756 orang sembuh.

-DKI Jakarta di peringkat ketiga dengan 5.208 kasus baru dan 9.500 sembuh.

-Jawa Tengah 4.219 kasus konfirmasi baru dan 3.272 sembuh dari COVID-19.

-Banten 3.954 kasus baru dan 5.616 sembuh.

Sementara itu, kasus sembuh hari ini bertambah 38.474. Maka, akumulasinya menjadi 4.593.185 orang sudah sembuh dari infeksi virus SARS-CoV-2 di Indonesia.

Sayangnya, kasus meninggal COVID-19 masih tinggi yakni 257. Maka sudah 146.798 orang meninggal karena COVID-19 di Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya