Inflasi Amerika Tembus 7,9 Persen, Tertinggi dalam 40 Tahun

Inflasi tahunan Amerika Serikat telah mencapai 7,9 persen - tertinggi sejak 1982.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 11 Mar 2022, 15:53 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2022, 14:52 WIB
Ilustrasi Inflasi di Amerika: Credit: pexels.com/pixabay
Ilustrasi Inflasi di Amerika: Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Tingkat inflasi Amerika Serikat (AS) tertinggi dalam 40 tahun. Kenaikan harga kebutuhan pokok di Amerika Serikat telah mendorong tingkat inflasi tahunan negara ini mencapai 7,9 persen di Februari 2022.

Dilansir dari BBC, Jumat (11/3/2022) inflasi Amerika kali ini mencatat posisi tertinggi sejak 1982 dan naik dari tingkat 7,5 persen yang dilaporkan pada Januari 2022.

Sementara itu, bank sentral AS - Federal Reserve diperkirakan akan menaikkan suku bunga bulan ini.

Bank Sentral di Inggris, dengan inflasi negara ini mencapai 5,5 persen pada Januari 2022, juga telah menaikkan suku bunga.

Sedangkan Bank Sentral Eropa mengatakan akan mengurangi beberapa stimulus era pandemi lebih cepat dari yang diharapkan sebagai tanggapan terhadap tekanan harga.

Tak hanya inflasi, perang Rusia-Ukraina juga menambah masalah ekonomi - ketika terjadi lonjakan harga energi secara global, karena negara Barat menghentikan impor minyak dari Rusia. 

Diketahui bahwa Rusia memegang sekitar 7 persen dari pasokan minyak global.

"Risiko terhadap prospek ekonomi telah meningkat secara substansial dengan invasi Rusia di Ukraina dan cenderung ke bawah," kata presiden ECB Christine Lagarde, dalam sebuah konferensi pers.

"Perang akan memiliki dampak material pada kegiatan ekonomi dan inflasi melalui energi yang lebih tinggi dan harga komoditas, gangguan perdagangan internasional serta kepercayaan dapat melemah," bebernya.

Kenaikan Harga Energi di AS

Inflasi
Ilustrasi Inflasi Credit: pexels.com/pixabay

Harga energi di AS melonjak 3,5 persen pada Februari 2022.

Lonjakan itu didorong oleh lompatan 6,6 persen dalam harga bensin, menurut laporan bulanan harga konsumen Departemen Tenaga Kerja AS.

Selama 12 bulan terakhir, indeks energi AS telah melonjak lebih dari 25 persen, dengan bensin melonjak 38 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya