41 Delegasi Siap Bahas 6 Isu pada Pertemuan Pertama TIIWG G20 di Solo

Para delegasi akan bersidang membahas isu-isu prioritas TIIWG G20 serta mengikuti sejumlah agenda budaya yang telah dipersiapkan oleh Kementerian Perindustrian sebagai penyelenggara.

oleh Tira Santia diperbarui 28 Mar 2022, 21:44 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2022, 21:44 WIB
Logo G20. (Dokumentasi Kemlu RI)
Logo G20. (Dokumentasi Kemlu RI)

Liputan6.com, Jakarta Perhelatan pertemuan pertama TIIWG G20 akan diselenggarakan mulai Selasa, 29 Maret 2022 di Solo. Sebanyak 41 delegasi dari negara-negara anggota G20 serta organisasi-organisasi internasional dijadwalkan hadir dalam kegiatan tersebut.

Para delegasi akan bersidang membahas isu-isu prioritas TIIWG G20 serta mengikuti sejumlah agenda budaya yang telah dipersiapkan oleh Kementerian Perindustrian sebagai penyelenggara.

Dalam pertemuan tersebut, akan dibahas tiga dari enam isu utama dalam TIIWG, yakni Peran Sistem Perdagangan Multilateral untuk akselerasi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Kemudian perdagangan digital dan rantai nilai global berkelanjutan (Sustainable Global Value Chain/GVCs) yang berkelanjutan, serta industrialisasi inklusif yang berkelanjutan melalui Industri 4.0.

"Masing-masing isu akan dipresentasikan oleh organisasi internasional terkait, dilanjutkan diskusi oleh para delegasi. Sesuai arahan Presiden, diharapkan pertemuan ini dapat menghasilkan deliverables yang konkret,” ujar Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian Eko S.A. Cahyanto di Jakarta, Senin (28/3/2022).

Kerja sama dalam akselerasi penerapan industri 4.0 antara negara-negara anggota G20 merupakan target yang ingin dicapai dalam TIIWG 2022.

Hal ini mengingat potensi yang dapat dioptimalkan oleh sektor industri dengan implementasi industri 4.0, seperti meningkatkan produktivitas dan daya saing, mengurangi konsumsi energi dan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas sumber daya yang tersedia di dunia.

“Dialog antara para anggota G20 mengenai implementasi industri 4.0 akan memberikan peluang kepada masing-masing negara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sekaligus menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan untuk mencapai tujuan SDGs,” papar Eko.

Selain bersidang, para delegasi juga akan mengunjungi museum di lingkungan De Tjolomadoe, dilanjutkan makan malam pembukaan di lokasi yang sama.

“De Tjolomadoe merupakan bekas pabrik gula yang dibangun oleh Mangkunegoro IV dan merupakan pabrik gula terbesar di dunia saat itu,” ujar Eko.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penyelenggaraan pertemuan dengan protokol kesehatan

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. (dok.Instagram @gibran_walikotasolo/https://www.instagram.com/p/CRxVWlIhcSH/Henry)

Para delegasi juga diajak untuk menikmati keindahan Kota Solo yang terawat budayanya dalam Solo City Tour dengan menggunakan kereta uap Jaladara.

“Kemenperin sebagai penyelenggara juga berharap agar pertemuan pertama TIIWG G20 di Solo dapat memberikan dampak langsung kepada masyarakat setempat,” Dirjen KPAII menambahkan.

Selanjutnya, para tamu akan diundang dalam Gala Dinner di Pura Mangkunegaran dengan disambut oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka.

“Para tamu akan diajak menikmati beberapa penampilan, termasuk pertunjukan kesenian tradisional fragmen wayang yang mengangkat tema perlunya kebaikan dan kerja sama untuk lepas dari keburukan dan keterpurukan,” kata Eko.

Untuk menjaga keamanan penyelenggaraan pertemuan pertama TIIWG G20 dari ancaman Covid-19, Kemenperin mengatur penerapan protokol kesehatan dengan kebijakan bubble bagi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan, mulai dari kedatangan para delegasi hingga kepulangan kembali ke negara masing-masing.

Delegasi yang datang melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta akan menjalani protokol kesehatan saat kedatangan dan menginap di hotel yang telah disediakan oleh penyelenggara, kemudian menuju Solo dengan penerbangan yang sama.

Setiap hari, para delegasi juga akan dites rapid Antigen sebelum memasuki tempat penyelenggaraan kegiatan dan akan menjalani tes PCR sebelum keberangkatan ke negara masing-masing.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya