Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) sudah membuka layanan penukaran uang menjelang Idulfitri atau Lebaran mulai 4 April 2022. Masyarakat yang ingin menukar uang bisa menggunakan dua cara, yaitu melalui Perbankan atau aplikasi PINTAR.
Sebelumnya, dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat untuk menyambut bulan suci Ramadan dan Idulfitri atau Lebaran 1443 H, BI telah menyediakan uang tunai sebesar Rp 175,26 triliun. Nominal itu naik 13,42 persen dibanding tahun lalu.
Di samping itu, BI juga telah menyiapkan dua cara bagi masyarakat yang ingin menukar uang. Mengutip informasi dari laman bi.go.id, Jumat (8/4/2022), layanan penukaran uang bisa dilakukan melalui Perbankan atau Mobil Kas Keliling BI menggunakan aplikasi PINTAR.
Advertisement
Nah, layanan tersebut sudah mulai beroperasi sejak 4 April 2022. Itu artinya saat ini masyarakat sudah bisa mulai menukarkan uang sesuai kebutuhan.
Lantas bagaimana proses layanan penukaran uang BI ini?
1. Melalui perbankan
Untuk layanan penukaran uang di perbankan, BI telah bersinergi dengan perbankan nasional menyiapkan 5.013 titik penukaran di bank yang tersebar di seluruh Indonesia.
Masyarakat dapat memanfaatkan layanan ini mulai 4 sampai 29 April 2022 dengan datang ke kantor bank sesuai yang tercantum dalam daftar lokasi penukaran uang rupiah, dapat dilihat di laman bi.go.id.
Tukar Uang di Mobil Kas Keliling BI
Setelah vakum dua tahun akibat pandemi, layanan penukaran mobil kas keliling BI akhirnya kembali beroperasi.
Bagi yang ingin menggunakan layanan ini, masyarakat terlebih dulu harus memesan melalui aplikasi PINTAR yang dapat diakses melalui laman https://pintar.bi.go.id/.
Berikut ini cara pemesanan penukaran uang melalui aplikasi PINTAR.
1. Buka website aplikasi PINTAR di laman https://pintar.bi.go.id/
2. Pilih menu “Penukaran Uang Rupiah Melalui Kas Keliling”
3. Pilih provinsi lokasi kas keliling
4. Klik “Lihat Lokasi”
5. Akan tampil lokasi kas keliling yang dapat dipilih dalam bentuk tabel
6. Klik “Pilih” pada lokasi kas keliling yang diinginkan
7. Isi lengkap data pemesanan meliputi NIK-KTP, nama, nomor telepon, dan alamat email
8. Isi jumlah lembar uang Rupiah yang ingin ditukarkan (apabila terdapat pecahan yang tidak dipilih, biarkan bernilai 0)
9. Tampil resume bukti pemesanan. Resume akan dikirim ke alamat email yang telah diisi sebelumnya
10. Resume tersebut dapat diunduh dalam bentuk PDF dengan klik “Download Bukti Pemesanan”
Jangan lupa, bukti pemesanan wajib dibawa pada saat melakukan penukaran dalam bentuk digital atau cetak.
Reporter: Aprilia Wahyu Melati
Advertisement
Transaksi Uang Tunai dan Nontunai Diprediksi Meroket
Bank Indonesia (BI) menyediakan uang tunai sebesar Rp175,26 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menyambut bulan suci Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriyah. Angka tersebut naik 13,42 persen dari tahun sebelumnya.
"Langkah BI tersebut juga dilakukan seiring momentum pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut serta untuk mengantisipasi peningkatan transaksi masyarakat sejalan dengan pandemi yang mulai terkendali," ujar Deputi Gubernur BI, Aida S. Budiman dalam acara Serambi Rupiah Ramadhan Tahun 2022 DI Jakarta, Senin (4/4).
Aida menyampaikan, pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan peningkatan aktivitas masyarakat saat Ramadan dan Idul Fitri diperkirakan meningkatkan aktivitas ekonomi dan pembayaran. Sehingga, membutuhkan peningkatan layanan sistem pembayaran tunai dan non tunai.
Selain menyiapkan uang tunai, Bank Indonesia juga terus mendorong masyarakat untuk memanfaatkan pembayaran non tunai. Hal ini untuk meningkatkan efisiensi dalam sistem pembayaran.
3 Langkah
Memasuki Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H ini, Bank Indonesia menempuh 3 langkah strategis guna memastikan kelancaran sistem pembayaran nasional, terutama memfasilitasi kegiatan perekonomian dan kebutuhan masyarakat.
Pertama, menyediakan uang layak edar dalam jumlah yang cukup dan higienis serta layanan penukaran uang di seluruh Indonesia khusus periode Ramadan/Idulfitri 1443H.
Kedua, terus mendorong masyarakat untuk menggunakan transaksi pembayaran secara non tunai. Antara lain QRIS, uang elektronik, BI-FAST, dan digital banking, yang dapat meminimalisir kontak fisik dalam bertransaksi.
Terakhir, melakukan kesiapan sistem dan layanan kritikal BI untuk menjamin keberlangsungan operasional sistem pembayaran yang diselenggarakan BI (tunai dan nontunai) serta sistem pembayaran yang diselenggarakan industri.
"Ini untuk memenuhi kebutuhan transaksi di masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443H," tutupnya.
Advertisement