Liputan6.com, Jakarta - PT Astra International Tbk (Astra) dengan PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra), yang merupakan bagian dari lini bisnis jasa keuangan Astra Financial, meresmikan Bank Wakaf Mikro (BWM) di Banda Aceh sebagai wujud dukungan terhadap peningkatan inklusi keuangan masyarakat.
Ini merupakan Bank Wakaf Mikro ke-9 dari 10 BWM yang telah didirikan Astra bersama unit bisnis Astra Financial. Tujuan dibentuknya BWM adalah agar masyarakat kecil dapat mengakses layanan keuangan terutama dalam hal pembiayaan.
Advertisement
Baca Juga
Terlebih masih banyak masyarakat di berbagai daerah yang belum memiliki akses ke layanan keuangan formal.
Advertisement
Chief of Corporate Affairs Astra, Riza Deliansyah mengatakan hal ini merupakan wujud Astra untuk mendukung inklusi keuangan masyarakat terutama dalam keuangan syariah.
“Astra senantiasa menjalankan berbagai kontribusi sosial berkelanjutan untuk memajukan kualitas bangsa. Melalui lini bisnis jasa keuangan, Astra Financial, program Bank Wakaf Mikro diharapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan dan kesejahteraan masyarakat di sekitar pondok pesantren di seluruh Indonesia,” ujar Riza dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (9/4/2022).
Selain itu, menurut Riza hal ini juga mendukung Sustainable Development Goals Indonesia dan sejalan dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa.
Adapun Chief Compliance and Risk Management Officer Asuransi Astra, Adi Sepiarso mengatakan, pendirian BWM ini merupakan salah satu bentuk kontribusi Asuransi Astra sebagai bagian dari Grup Astra untuk mewujudkan cita-cita Astra yaitu "Sejahtera Bersama Bangsa”.
"Astra dan Asuransi Astra menyambut baik peresmian ini serta mendukung pengembangan dan BWM yang diprakarsai oleh OJK. Kami berharap, BWM Babul Maghfirah dapat memberikan manfaat yang baik bagi warga pesantren dan sekitarnya," tutur Adi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Diresmikan Ketua OJK
Peresmian BWM di Banda Aceh dilakukan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK RI, Wimboh Santoso yang didampingi oleh Deputi Komisioner Humas dan Manajemen Strategis OJK, Anto Prabowo, dan Kepala OJK Aceh, Yusri.
Kegiatan ini juga dihadiri Chief Corporate Affairs Astra, Riza Deliansyah, Komisaris PT Sedaya Multi Investama (Astra Financial), Pongki Pamungkas, dan Chief Compliance Risk Management Officer Asuransi Astra, Adi Sepiarso.
Kehadiran Bank Wakaf Mikro yang didukung penuh oleh Grup Astra menjadi dukungan nyata untuk merespon visi SNLKI 2021–2025.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan pada tahun 2019 oleh OJK RI menunjukkan indeks literasi keuangan Indonesia sebesar 38,03 peren dan indeks inklusi keuangan sebesar 76,19 persen.
Hingga 2022, total ada sepuluh BWM yang didirikan oleh Grup Astra melalui lini bisnis Astra Financial, dengan total dana donasi mencapai lebih dari Rp 40 miliar.
Pendirian sepuluh BWM ini dimungkinkan dengan dukungan anak perusahaan dari Astra Financial, mencakup FIFGROUP: BWM di Semarang, Jayapura, Ambon, dan Rembang. ACC: BWM di Banyuwangi, Banjarmasin, dan Trenggalek. Sedangkan Asuransi Astra dengan sebaran BWM di Jambi, Nusa Tenggara Barat, dan Aceh.
Advertisement
OJK Target Dirikan 100 Bank Wakaf Mikro di Pondok Pesantren pada 2022
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) target mendirikan 100 bank wakaf mikro (BWM) pada 2022. Pendirian bank wakaf mikro ini diharapkan dapat memperluas akses keuangan melalui pengembangan dan penyediaan akses permodalan sektor UMKM, dan meningkatkan potensi besar pondok pesantren dalam fungsinya memberdayakan masyarakat.
Ketua Satgas Pengembangan Keuangan Syariah dan Ekosistem UMKM OJK Ahmad Buchori mengatakan, pihak otoritas bersama Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin sebenarnya target pembentukan 1.000 BWM hingga 2024.
"Tetapi tentunya ini belum diputuskan lebih lanjut. Dari sisi kita memang paling enggak sih berharapnya ada 100 BWM di tahun ini," kata Buchori dalam media gathering OJK di Medan, Sumatera Utara, Sabtu, 26 Maret 2022.
Namun, ia menambahkan, itu kembali lagi tergantung dari donasi yang diberikan. Menurut perhitungannya, anggaran pembentukan satu BWM sekitar Rp 8 miliar. Sehingga dibutuhkan Rp 8 triliun untuk mendirikan 1.000 BWM.
"OJK terus menerus mengajak. Makanya nanti pas abis Lebaran, pak Presiden akan mengundang BWM untuk silaturahmi lebih dalam. Juga akan mengajak calon-calon donatur untuk bisa merealisasikan target dari BWM tadi," ungkapnya.
Terima Banyak Permohonan
Buchori melanjutkan, OJK sudah menerima banyak permohonan pembentukan BWM dari pondok pesantren. Tapi pihak otoritas harus melihat lebih jauh lagi soal kesiapan dari masing-masing pesantren.
"Paling tidak saat itu punya semangat untuk bisa melakukan kegiatan BWM. Karena kalau pesantrennya enggak terlalu punya semangat memang perkembangan BWM itu tidak akan sebesar yang punya semangat," tuturnya.
Menurut dia, dari sebanyak 62 pondok pesantren yang kini memiliki BWM, tidak semuanya punya semangat tinggi. Padahal, itu jadi modal besar untuk membantu penyaluran akses keuangan pada nasabah UMKM.
"Tapi kembali lagi kondisi pandemi, tentu itu sangat berpengaruh terhadap usaha nasabah. Memang agak sedikit menurun, tapi Insya Allah sekarang sudah semakin membaik. Mudah-mudahan jumlah nasabah juga semakin banyak," pungkasnya.
Advertisement