Komitmen Grup MIND ID dalam Penurunan Emisi 1% di Tahun 2022

BUMN Holding Industri yang beranggotakan PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero) dan PT Timah Tbk menetapkan target penurunan emisi sebesar 1% pada tahun 2022.

oleh Fachri pada 18 Apr 2022, 14:14 WIB
Diperbarui 18 Apr 2022, 14:06 WIB
BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID.
BUMN Holding Industri yang beranggotakan PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero) dan PT Timah Tbk.

Liputan6.com, Jakarta Komitmen BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, atau Mining Industry Indonesia terhadap keberlanjutan lingkungan kian nyata. BUMN Holding Industri yang beranggotakan PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero) dan PT Timah Tbk menetapkan target penurunan emisi sebesar 1% pada tahun 2022. 

Komitmen ini merupakan representasi perusahaan dalam menurunkan emisi dari sektor energi dan Industrial di 2030 mendatang dan mendukung aspirasi net zero Pemerintah Indonesia Tahun 2060.

Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID, Dany Amrul Ichdan mengatakan komitmen MIND ID terhadap penurunan emisi sejalan dengan aspek keberlanjutan perusahaan.

"Program dekarbonisasi merupakan perwujudan dari salah satu pilar Sustainability Pathway yaitu Environment & Climate Change. Grup MIND ID telah memetakan potensi-potensi inisiasi penurunan emisi pada aktivitas operasional," ujarnya.

Grup MIND ID menghasilkan emisi yang berasal dari 2 cakupan. Tahun 2019, rona cakupan 1 yang berasal dari penggunaan bahan bakar fosil (batu bara dan marine fuel oil) untuk proses pengolahan dan bahan bakar diesel untuk kendaraan proyek atau alat berat, tercatat total 2,8 juta ton CO2e emisi GRK yang dihasilkan. Untuk rona cakupan 2, penggunaan listrik yang bersumber dari grid PLN untuk kegiatan operasi dan produksi, tercatat sebesar 0,1 juta ton CO2e.

Di Tahun 2021, Grup MIND ID menghasilkan emisi Business as Usual (BAU) dari cakupan 1 dan 2 sebesar 3,335 juta ton CO2e yang bersumber dari kegiatan produksi dan operasional pertambangan. Tahun 2021, Grup MIND ID berhasil mencatat pengurangan emisi sebesar 71 ribu ton CO2e atau sebesar 2,13% dari emisi BAU kegiatan produksi dan operasional pertambangan.

Di masa yang akan datang, Grup MIND ID merancang inisiatif penurunan emisi karbon melalui kombinasi dari peralihan bahan bakar, efisiensi produksi hingga carbon offset sebagai upaya kontribusi pada pembangunan berkelanjutan khususnya tujuan SDGs 13 yaitu Penanganan Perubahan Iklim. Grup MIND ID juga berupaya menghadirkan energi ramah lingkungan di masyarakat sekaligus bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan pangan sesuai SDG 2 yakni tanpa Kelaparan serta mendukung perekonomian sesuai dengan tujuan SDGs 8 yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.

Grup MIND ID Terus Berupaya Menurunkan Emisi

Di PT Bukit Asam Tbk (Bukit Asam), dukungan terhadap pengurangan emisi karbon global dan Presidensi G20 Indonesia 2022 dilakukan salah satunya melalui groundbreaking Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Ngurah Rai Jalan Tol Bali Mandara.

Selain itu, Bukit Asam juga sudah menginisiasi PLTS di Desa Tanjung Raja, Muara Enim untuk program CSR bidang pertanian. PLTS tersebut digunakan sebagai sumber energi pompa irigasi sehingga mendukung peningkatan produksi pertanian padi. Sedangkan di PT TIMAH Tbk (TIMAH), perusahaan menempatkan PLTS sebagai salah satu fasilitas pendukung area reklamasi bekas tambang di Selinsing, Belitung Timur.

Sedangkan di PT ANTAM Tbk (ANTAM), penggunaan energi terbarukan menjadi bagian dari upaya pengendalian emisi karbon dalam aktivitas pertambangan. Sejak tahun 2019, ANTAM telah mulai memanfaatkan penggunaan teknologi solar sel sebagai sarana penerangan di area pertambangan bauksit di Kalimantan Barat. Selain itu, pemanfaatan teknologi energi terbarukan juga digunakan untuk mendukung kegiatan pengembangan masyarakat di sekitar tambang emas Pongkor, Jawa Barat.

Selain inisiatif yang sudah ada, Grup MIND ID terus mengeksplorasi dan mengupayakan peluang-peluang baru penurunan emisi. Seperti penggunaan peralatan dan kendaraan operasional berbasis baterai listrik, solusi berbasis alam, dan lain sebagainya.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya