Jurus KB Bukopin Genjot Layanan Lewat Transformasi Digital

KB Bukopin menjalankan prosedur transformasi digital ini untuk memberikan pelayanan jasa keuangan yang lebih baik dan untuk mengakomodir kebutuhan ekspansi bisnis Perseroan

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Apr 2022, 15:18 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2022, 13:15 WIB
PT Bank KB Bukopin Tbk (Perseroan)
PT Bank KB Bukopin Tbk (Perseroan)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Direktur KB Bukopin Chang Su Choi mengungkapkan bahwa PT Bank Bukopin Tbk akan secara aktif terus menjalankan strategi baru mereka yang bertajuk Next Level Banking seiring tahun 2022 berjalan ini.

Setelah merilis corporate video berjudul "Next Level Banking KB Bukopin x aespa" yang menampilkan 4 personil girlband asal Korea Selatan yaitu aespa, langkah berikutnya yang KB Bukopin akan ambil adalah menerapkan migrasi sistem core banking ke New Generation Banking System (NGBS), transformasi outlet, dan memperbaiki jaringan distribusi di seluruh Indonesia secara bersamaan.

New Generation Banking System (NGBS) adalah sistem core banking terbaru dari KB Bukopin. Mengusung konsep “Banking everywhere, but never at a bank", KB Bukopin menjalankan prosedur transformasi digital ini untuk memberikan pelayanan jasa keuangan yang lebih baik dan untuk mengakomodir kebutuhan ekspansi bisnis Perseroan dalam hal percepatan proses kredit di seluruh sektor, baik Mikro, SME, maupun Komersial.

Sistem ini pun juga akan berisi sejumlah penggunaan teknologi terbaru, seperti pemanfaatan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).

"KB Bukopin bertekad untuk menjadi lebih berorientasi pada nasabah, digital, dan efisien. Perubahan sistem perbankan ini difokuskan ke Customer-oriented management, manajemen yang menghargai kearifan lokal, dan IT-based finance. Didampingi effort transformasi outlet dan perbaikan jaringan distribusi, kami berharap untuk membuat layanan semakin mudah, cepat, dan nyaman." kata Chang Su Choi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/4/2022).

Lebih lanjut, Ia menambahkan strategi Next Level Banking tidak berhenti di langkah-langkah itu saja. Setelah peningkatan servis dan produk, KB Bukopin akan memberikan experience-experience berkualitas di luar layanan perbankan inti.

“Kami berencana mengadakan acara-acara seru seperti virtual concert dan live concert untuk menunjukan rasa apresiasi kami kepada nasabah-nasabah setia kami. Kami juga akan merambah ke dunia metaverse karena kami melihat potensi teknologi baru ini sebagai jalur komunikasi dan interaksi masa depan.” tuturnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bank KB Bukopin Tekan Kerugian pada 2021

Ilustrasi bank
Ilustrasi bank

Sebelumnya, PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) menekan rugi bersih sepanjang 2021. Pada periode itu, rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk susut menjadi Rp 2,28 triliun, dari sebelumnya Rp 3,25 triliun pada 2020.

Sepanjang 2021, Bank KB Bukopin mencatatkan pendapatan bunga dan syariah Rp 4,22 triliun, turun 20,5 persen dibandingkan 2020 sebesar Rp 5,31 triliun.

Pada periode tersebut, perseroan berhasil menekan beban bunga dan syariah menjadi Rp 3,4 triliun pada 2021 dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 4,71 triliun. Sehingga pendapatan bunga dan syariah mampu tumbuh 39,76 persen menjadi Rp 829,52 miliar dari Rp 593,52 miliar pada 2020.

Bank KB Bukopin juga mencatatkan total pendapatan operasional lainnya sebesar Rp 151,16 miliar, turun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,03 triliun.

Pada saat bersamaan, perseroan mencatatkan keuntungan transaksi mata uang asing Rp 107,115 miliar dari sebelumnya yang rugi Rp 108,27 miliar. Serta pemulihan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Rp 24m97 miliar dari sebelumnya yang minus Rp 29,69 miliar.

 

Beban Penyisihan Kerugian

Sementara beban penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan tercatat minus 1,05 triliun dari sebelumnya minus Rp 2,62 triliun. Beban penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset non-keuangan membengkak menjadi minus Rp 95,6 miliar dari sebelumnya minus Rp 14,72 miliar.

Lalu kerugian dari perubahan nilai wajar aset keuangan di 2021 tercatat sebesar Rp 12,68 miliar dari tahun sebelumnya Rp 226 juta. Beban operasional lainnya umum dan administrasi tercatat naik tipis menjadi Rp 1,86 triliun dari sebelumnya Rp 1m78 triliun.

Beban untuk gaji dan tunjangan karyawan naik menjadi Rp 1,1 triliun dari sebelumnya Rp 872 miliar. Serta premi program penjaminan pemerintah Rp 79,54 miliar dari sebelumnya Rp 144,3 miliar. Berdasarkan rincian itu, perseroan mencatatkan rugi operasional sebesar Rp 3,09 triliun di 2021. Lebih kecil dibandingkan posisi akhir Desember 2020 yang tercatat minus Rp 3,95 triliun.

Setelah dikurangi pajak, Bank KB Bukopin mencatatkan rugi tahun berjalan sebesar Rp 2,3 triliun, turun dibanding posisi akhir Desember 2020 yang rugi Rp 3,26 triliun.

Dari sisi aset hingga Desember 2021 tercatat sebesar 82,21 triliun, naik dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp 79,94 triliun. Liabilitas naik dari Rp 71,47 triliun di 2020 menjadi Rp 76 triliun di 2021. Serta ekuitas naik menjadi Rp 13,2 triliun dari Rp 8,5 triliun pada 2020.

Infografis: Persaingan Ketat, Ekosistem Bank Digital Harus Kuat (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis: Persaingan Ketat, Ekosistem Bank Digital Harus Kuat (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya