Daftar 10 Pelabuhan ASDP Indonesia Ferry yang Terapkan Pembayaran Cashless

Terbaru, ASDP Indonesia Ferry menerapkan pembayaran tiket ferry non-Tunai atau cashless di Pelabuhan Jepara dan Karimun Jawa di Jawa Tengah, mulai Kamis 26 Mei 2022.

oleh Tira Santia diperbarui 27 Mei 2022, 19:46 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2022, 19:45 WIB
ASDP Indonesia Ferry menerapkan pembayaran tiket ferry non-Tunai atau cashless di Pelabuhan Jepara dan Karimun Jawa di Jawa Tengah. (Dok ASDP)
ASDP Indonesia Ferry menerapkan pembayaran tiket ferry non-Tunai atau cashless di Pelabuhan Jepara dan Karimun Jawa di Jawa Tengah. (Dok ASDP)

Liputan6.com, Jakarta - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat dari 17 Pelabuhan yang ditargetkan menerapkan pembayaran cashless tahun ini, sudah terlaksana di 10 Pelabuhan.

Daftar 10 pelabuhan tersebut adalah Pelabuhan Bira dan Pamatata (Selayar), Pelabuhan Batulicin dan Tanjung Serdang (Batulicin), Pelabuhan Bajoe dan Kolaka (Bajoe), Pelabuhan Sape dan Labuan Bajo (Sape).

Terbaru, ASDP Indonesia Ferry juga menerapkan pembayaran tiket ferry non-Tunai atau cashless di Pelabuhan Jepara dan Karimun Jawa di Jawa Tengah, mulai Kamis 26 Mei 2022.

Sedangkan 7 pelabuhan yang akan menyusul adalah Pelabuhan Tanjung Kalian (Bangka), Pelabuhan Hunimua, Waipirit, Galala dan Namlea (Ambon), Pelabuhan Pagimana (Luwuk), dan Pelabuhan Mamuju (Balikpapan).

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan, penerapan digitalisasi pembayaran tiket penyeberangan memang terus dipacu ASDP sebagai bentuk consistent excellence atas layanan bermutu prima yang dihadirkan perusahaan bagi pengguna jasa, termasuk di Pelabuhan Jepara dan Karimun Jawa.

"Pengguna jasa di Jepara dan Karimunjawa kini dapat memanfaatkan channel pembayaran Non-Tunai baik melalui Virtual Account (VA), kartu prepaid, dan layanan Dompet Elektronik. Tahun ini, targetnya 17 pelabuhan, dan dengan implementasi di Pelabuhan Jepara dan Karimun Jawa, maka sudah terealisasi 10 pelabuhan atau sudah mencapai 59 persen dari target tahun ini," ujar Shelvy, Jumat (27/5/2022).

Melalui penerapan digitalisasi dalam transaksi pembayaran, ASDP ingin meningkatkan customer experience para pengguna jasa. Dimana dalam tiga tahun terakhir, masyarakat semakin melek dengan perubahan dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Fokus Digitalisasi

ASDP Indonesia Ferry menerapkan pembayaran tiket ferry non-Tunai atau cashless di Pelabuhan Jepara dan Karimun Jawa  di Jawa Tengah. (Dok ASDP)
ASDP Indonesia Ferry menerapkan pembayaran tiket ferry non-Tunai atau cashless di Pelabuhan Jepara dan Karimun Jawa di Jawa Tengah. (Dok ASDP)

Saat ini, ASDP fokus dan konsisten dalam digitalisasi bisnis sebagai wujud komitmen merubah wajah penyeberangan menjadi lebih modern.

Shelvy menilai, masyarakat semakin teredukasi dan antusiasme untuk bertransaksi secara non-Tunai terus meningkat dimana mereka membeli tiket ferry dan melakukan pembayaran dengan kartu elektronik yang prosesnya simpel, mudah dan cepat.

Adapun metode pembayaran Non Tunai yang diterapkan ASDP terdiri dari payment link melalui opsi layanan Virtual Account, lalu kartu uang elektronik dari BRI, Mandiri, BNI dan BCA, serta layanan Dompet Elektronik dari OVO, ShopeePay, LinkAja dan Dana.

Penerapan metode cashless di penyeberangan ini sejalan dengan upaya percepatan transformasi digital di tengah pandemi Covid-19 yang juga telah mengubah cara bertransaksi masyarakat, dari sebelumnya melalui physical space menjadi menjadi digital space (online).

Metode pembayaran Non-Tunai ini membawa kemanfaatan besar bagi pengguna jasa.

"Pertama, memberikan rasa aman dan nyaman dengan adanya standar pengisian data diri yang lengkap terhadap jaminan asuransi dan kelengkapan manifest penyeberangan,” ujarnya.

Kedua, transaksi pembayaran mudah, praktis, terhindar dari uang palsu serta mendukung protokol kesehatan Covid-19 untuk mencegah penularan karena meminimalisir kontak dengan petugas loket.

Ketiga, proses transaksi di tollgate lebih ringkas dan cepat serta pengguna jasa dapat lebih nyaman, teratur dan tertib, tidak perlu lagi antri di pelabuhan.


Metode pembayaran

Puncak arus Mudik Lebaran 2022 di Pelabuhan Merak Banten
Pemudik melakukan relaksasi saat antre menunggu jadwal keberangkatan kapal di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Sabtu (30/4/2022) dini hari. Berdasarkan data PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) cabang Merak, tercatat hingga Jumat (29/4) sebanyak 112.608 orang melakukan perjalanan mudik di Pelabuhan Merak. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Adapun metode pembayaran Non Tunai yang diterapkan ASDP terdiri dari payment link melalui opsi layanan Virtual Account, lalu kartu uang elektronik dari BRI, Mandiri, BNI dan BCA, serta layanan Dompet Elektronik dari OVO, ShopeePay, LinkAja dan Dana.

Penerapan metode cashless di penyeberangan ini sejalan dengan upaya percepatan transformasi digital di tengah pandemi Covid-19 yang juga telah mengubah cara bertransaksi masyarakat, dari sebelumnya melalui physical space menjadi menjadi digital space (online).

“Metode pembayaran Non-Tunai ini membawa kemanfaatan besar bagi pengguna jasa. Pertama, memberikan rasa aman dan nyaman dengan adanya standar pengisian data diri yang lengkap terhadap jaminan asuransi dan kelengkapan manifest penyeberangan,” ujarnya.

Kedua, transaksi pembayaran mudah, praktis, terhindar dari uang palsu serta mendukung protokol kesehatan Covid-19 untuk mencegah penularan karena meminimalisir kontak dengan petugas loket. Ketiga, proses transaksi di tollgate lebih ringkas dan cepat serta pengguna jasa dapat lebih nyaman, teratur dan tertib, tidak perlu lagi antri di pelabuhan.

“Saat akan melakukan transaksi pembayaran, penumpang pastikan membawa identitas diri, mengisi manifest saat membeli tiket, dan siapkan alat pembayaran baik transfer VA, kartu dan dompet elektronik dengan saldo cukup saat akan membayar di Pelabuhan,” ujarnya.

 

 


Langkah-Langkah

Berikut ini langkah-langkah bagi pengguna jasa yang memilih opsi pembayaran payment link melalui Virtual Account dari Bank BRI, BNI, Bank Syariah Indonesia, Mandiri, BCA, CIMB Niaga, Maybank, Permata, Danamon, dan Maspion :

1. Pengguna jasa menginformasikan bank pilihan kepada petugas loket.

2. Pengguna jasa menerima kode bayar (virtual account) yang diberikan oleh petugas loket.

3. Pengguna jasa melakukan pembayaran yang dapat dilakukan melalui mobile banking, internet banking, dan ATM.

Selain itu, pengguna jasa juga dapat memilih opsi pembayaran menggunakan Dompet Elektronik dari Ovo, ShopeePay, LinkAja, dan Dana dengan langkah-langkah berikut :

1. Pengguna jasa melakukan pengisian saldo dompet digital dan memastikan saldo cukup untuk digunakan.

2. Pengguna jasa menerima QR code pembayaran dari petugas.

3. Pengguna jasa melakukan scan QR Code untuk mendapatkan link pembayaran dan melakukan pembayaran di aplikasi dompet digital. 

Infografis Misi Evakuasi 74 WNI dari Kapal Diamond Princess. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Misi Evakuasi 74 WNI dari Kapal Diamond Princess. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya