Harga Beras Premium di Penggilingan Naik Jadi Rp 9.629 per Kg pada Juli 2022

Pada Juli 2022, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp 9.629,00 per kg, naik sebesar 1,38 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Agu 2022, 14:00 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2022, 14:00 WIB
FOTO: Semester I 2020, Bulog Serap 700 Ribu Ton Gabah Petani
Pekerja menjemur gabah di Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (14/7/2020). Selama semester I 2020, Perum Bulog telah merealisasikan serap gabah petani secara langsung sebanyak 700 ribu ton setara beras guna meningkatkan ketahanan stok cadangan beras. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Harga Gabah Kering Panen dan Harga Beras Premium mengalami kenaikan pada Juli 2022. Hal tersebut diungkap oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (1/8/2022).

Margo menjelaskan, Harga Gabah Kering Panen di Tingkat Petani naik 0,68 persen pada Juli 2022. Sedangkan Harga Beras Premium di Penggilingan naik 1,38 persen.

Dari 1.832 transaksi penjualan gabah di 27 provinsi selama Juli 2022, tercatat transaksi gabah kering panen (GKP) 66,27 persen, gabah kering giling (GKG) 21,56 persen, dan gabah luar kualitas 12,17 persen.

"Selama Juli 2022, rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp 4.569,00 per kg atau naik 0,68 persen. Untuk di tingkat penggilingan Rp 4.682,00 per kg atau naik 0,71 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya," kata dia.

Rata-rata harga GKG di tingkat petani Rp 5.210,00 per kg atau naik 1,19 persen dan di tingkat penggilingan Rp 5.323,00 per kg atau naik 1,03 persen. Harga gabah luar kualitas di tingkat petani Rp 4.305,00 per kg atau naik 0,78 persen dan di tingkat penggilingan Rp 4.412,00 per kg atau naik 0,88 persen.

Dibandingkan Juli 2021, rata-rata harga gabah pada Juli 2022 di tingkat petani untuk kualitas GKP, GKG dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 5,99 persen, 6,89 persen, dan 8,21 persen.

Di tingkat penggilingan, rata-rata harga gabah pada Juli 2022 dibandingkan dengan Juli 2021 untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 6,22 persen, 6,42 persen, dan 8,34 persen. Selama Juli 2022, survei harga produsen beras di penggilingan dilakukan pada 893 perusahaan penggilingan di 31 provinsi, dimana diperoleh 1.132 observasi beras di penggilingan.

Pada Juli 2022, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp 9.629,00 per kg, naik sebesar 1,38 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp 9.092,00 per kg atau naik sebesar 0,93 persen, dan rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp 8.906,00 per kg atau naik sebesar 0,64 persen.

Dibandingkan dengan Juli 2021, rata-rata harga beras di penggilingan pada Juli 2022 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing naik sebesar 2,41 persen, 2,31 persen, dan 5,00 persen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bulog Bakal Serap 1,2 Juta Ton Gabah Petani saat Panen Raya

FOTO: Semester I 2020, Bulog Serap 700 Ribu Ton Gabah Petani
Pekerja menjemur gabah di Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (14/7/2020). Selama semester I 2020, Perum Bulog telah merealisasikan serap gabah petani secara langsung sebanyak 700 ribu ton setara beras guna meningkatkan ketahanan stok cadangan beras. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, menjelang musim panen raya pada Maret, April dan Mei, Perum Bulog akan menyerap gabah dari petani hingga 1,2 juta ton.

Sejumlah mesin penggiling padi atau rice milling plant (RMP) sudah disiapkan di sejumlah tempat untuk mengolah gabah menjadi beras dengan kualitas yang baik.

"Kita akan menyerap dalam waktu dekat, target kita ada 1,2 juta ton produksi petani dalam negeri," kata Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso di Gudang Bulog Jakarta-Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (11/3/2022).

Bulog, kata Budi Waseso akan membeli gabah dari petani langsung. Sehingga petani tidak perlu menjual dalam bentuk gabah kering giling.

Alasannya, saat ini Bulog telah memiliki mesin khusus yakni rice to rice (RTR) yang bisa mengolah gabah menjadi lebih berkualitas. Sehingga beras yang dihasilkan bisa menjadi beras premium.

"Tanggung jawab Bulog dengan kita membangun infrastruktur adalah mengerikan itu sehingga gabah siap kering giling, bilamana belum digunakan maka gabah itu akan kita simpan di dalam selo (gudang penampungan beras)," tuturnya. 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

10 Tempat

FOTO: Semester I 2020, Bulog Serap 700 Ribu Ton Gabah Petani
Pekerja menjemur gabah di Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (14/7/2020). Selama semester I 2020, Perum Bulog telah merealisasikan serap gabah petani secara langsung sebanyak 700 ribu ton setara beras guna meningkatkan ketahanan stok cadangan beras. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Buwas mengatakan saat ini ada 10 tempat yang telah dibangun. Masing-masing selo bisa menampung hingga 6.000 ton gabah.

"Jadi kalau 6.000 ton (setiap selo), kita sangat cukup untuk menampung dan menyerap produksi pertanian kita," kata dia.

Bulog Produksi Beras Premium dengan Harga Terjangkau

Meskipun beras yang dihasilkan Bulog merupakan beras berkualitas, namun Buwas memastikan harganya akan tetap terjangkau. Sebab produksinya dibuat sendiri dengan cost yang rendah.

Dengan skema ini diharapkan pemerintah bisa memberikan produk pangan yang berkualitas dan terjangkau.

"Kita membuat sendiri dengan cost yang rendah, maka harganya juga murah," kata dia.

Dia menambahkan saat ini stok beras Bulog sudah lebih dari 800 ribu ton. Adanya panen raya dalam waktu dekat akan semakin meyakinkan stok beras dalam negeri cukup dan berlimpah.

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

INFOGRAFIS JOURNAL_ Ancaman Krisis Pangan Sudah Didepan Mata?
INFOGRAFIS JOURNAL_ Ancaman Krisis Pangan Sudah Didepan Mata? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya