Banjir Tol BSD Makin Tinggi, Hampir Sentuh 1 Meter

PT BSD Tol selaku operator Jalan Tol Pondok Aren-Serpong atau tol BSD melaporkan, banjir yang menggenangi ruas Tol Pondok Aren-Serpong Km 8+500 semakin tinggi

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 06 Okt 2022, 18:45 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2022, 18:45 WIB
Exit Tol BSD Timur 2
Exit Tol BSD Timur 2 (Syakur Usman)

Liputan6.com, Jakarta PT BSD Tol selaku operator Jalan Tol Pondok Aren-Serpong atau tol BSD melaporkan, banjir yang menggenangi ruas Tol Pondok Aren-Serpong Km 8+500 semakin tinggi. Hingga pukul 6 sore ini, ketinggian air di lokasi bahkan hampir menyentuh 1 meter.

"Info terkini pukul 18:07 WIB ruas Tol Pondok Aren-Serpong ditutup untuk arah Serpong/BSD dan Jakarta untuk semua jenis kendaraan, ketinggian air 94 cm," tulis PT BSD Tol melalui akun Twitter resminya, Kamis (6/10/2022).

Menurut laporan PT BSD Tol, ketinggian air di Jalan Tol Pondok Aren-Serpong Km 8 sudah mulai tampak sejak pukul 15.18 WIB. Kala itu tinggi genangan air baru mencapai 10 cm.

Tidak sampai 1 menit, banjir di ruas Tol BSD ini meninggi sampai 48 cm di pukul 15.18 WIB. Namun, PT BSD Tol mengklaim ruas jalan bebas hambatan itu masih bisa dilalui oleh semua jenis/golongan kendaraan.

Satu jam berikutnya, barulah Jalan Tol Pondok Aren-Serpong resmi ditutup sementara setelah genangan banjir menyentuh ketinggian di atas 50 cm.

"Info terkini pukul 16:18 wib Km 08+550 arah Serpong dan JKT genangan 67 cm, Tol BSD ditutup untuk semua jenis kendaraan," ujar PT BSD Tol.

Kurang dari waktu sejam, banjir di lokasi terus meninggi meskipun pihak pengelola sudah menutupnya. Sekitar pukul 16.58 WIB, tinggi air di Tol Pondok Aren-Serpong Km 8 mencapai 80 cm.

Tol BSD Ditutup Lagi, Banjir Bos!

FOTO: Banjir Rendam Tol JORR di Kawasan TB Simatupang
Mobil menerjang banjir yang menggenangi Jalan Tol JORR di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2/2021). Banjir terjadi akibat luapan Kali Serua yang berada di pinggir jalan tol. (merdeka.com/Arie Basuki)

Hujan yang mengguyur DKI Jakarta dan sekitarnya kembali membuat sejumlah kawasan tergenang banjir. Tak ketinggalan Jalan Tol Pondok Aren-Serpong atau Tol BSD Km 8+500, yang lagi-lagi dihadang oleh ketinggian air.

Akibatnya, PT BSD Tol selaku pengelola ruas Tol Pondok Aren-Serpong kembali harus menutup jalan tersebut sejak mendekati pukul 17.00 WIB.

"Info terkini pukul 16:58 wib Km 08 arah Serpong/BSD dan Jakarta ketinggian air 80 cm, Tol BSD ditutup untuk semua jenis kendaraan," tulis akun Twitter resmi @infotolbsd," Kamis (6/10/2022).

Menurut laporan PT BSD Tol, ketinggian air di Jalan Tol Pondok Aren-Serpong Km 8 sudah mulai tampak sejak pukul 15.18 WIB. Kala itu tinggi genangan air baru mencapai 10 cm.

Tidak sampai 1 menit, banjir di ruas Tol BSD ini meninggi sampai 48 cm di pukul 15.18 WIB. Namun, PT BSD Tol mengklaim ruas jalan bebas hambatan itu masih bisa dilalui oleh semua jenis/golongan kendaraan.

Satu jam berikutnya, barulah Jalan Tol Pondok Aren-Serpong resmi ditutup sementara setelah genangan banjir menyentuh ketinggian di atas 50 cm.

"Info terkini pukul 16:18 wib Km 08+550 arah Serpong dan JKT genangan 67 cm, Tol BSD ditutup untuk semua jenis kendaraan," ujar PT BSD Tol.

Jadi Langganan

FOTO: Banjir Rendam Tol JORR di Kawasan TB Simatupang
Suasana banjir yang menggenangi Jalan Tol JORR di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2/2021). Banjir terjadi akibat luapan Kali Serua yang berada di pinggir jalan tol. (merdeka.com/Arie Basuki)

Musibah banjir ini sudah berulang kali terjadi di ruas Tol Pondok Aren-Serpong Km 8+500. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan, bencana air tersebut memang sudah lazim terjadi di sana sejak periode 2019.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, upaya penanganan banjir di Tol BSD tersebut sudah diupayakan sejak 3 tahun silam melalui penyusunan desain. Mulanya, debit air Sungai Cibenda yang melintasi ruas tol tersebut sudah ditampung oleh box culvert.

"Masalah luapan sungai ini regional (berlaku juga untuk wilayah di sekitar tol). Tentu kita perlu lakukan koordinasi dengan dinas-dinas yang bertanggung jawab terhadap sumber daya air, karena ini sifatnya regional," ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya