Liputan6.com, Bali PT PP Tbk (Persero) berhasil mencatatkan kontrak baru hingga September 2022 sebesar Rp 16,58 triliun dari total Rancangan Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar Rp 31 triliun.
Direktur Utama PT PP, Novel Arsyad menjelaskan kontrak baru berdasarkan pemberi kerja masih didominasi dari BUMN sebesar 60 persen.
Baca Juga
“Pemberi kerja dari sektor pemerintah sebesar 35 persen dan swasta 5 persen. Untuk swasta, karena ini menjelang pemilihan presiden pada 2024, mereka masih melakukan wait and see, jadi persentase dari swasta kecil,” ujar Novel dalam acara Media Gathering di Bali, Jumat (21/10/2022).
Advertisement
Sedangkan berdasarkan segmen, kontribusi terbesar kontrak baru disumbang dari konstruksi 85 persen, properti 8 persen, EPC 5 persen, dan yang lainnya sebesar 2 persen.
Meskipun begitu, Novel menjelaskan pada Oktober 2022, PT PP telah menerima dua proyek baru yaitu proyek Patimban Fase 2 dan SPAM Wasusokas dengan masing-masing nilai kontrak Rp 823,18 miliar dan Rp 124,29 miliar.
Dengan tambahan dua proyek ini, maka total capaian pemasaran PT PP hingga 21 Oktober 2022 sebesar Rp 17,5 triliun.
Proyek IKN
Sementara terkait ibu kota negara (IKN) Nusantara, Novel menuturkan perseroan telah memenangkan sejumlah kontrak yang terdiri dari empat proyek dengan total nilai kontrak Rp 1,4 triliun.
Adapun dari keempat proyek tersebut adalah Jalan Tol IKN, Sumbu Kebangsaan Sisi Barat, Penyiapan KIPP Tahap 1, dan Penyiapan KIPP Tahap 2.
“Kami juga masih mengikuti tender-tender lain di IKN, seperti istana, kantor presiden, dan yang lain. Cukup banyak tender yang kami ikut, diharapkan bisa dapat proyek baru dari IKN di 2022 ini. Kita optimis, peluangnya masih besar,” jelas Novel.
Advertisement
Optimis Penuhi Target
Dari total kontrak baru per September 2022 yang baru mencapai Rp 16,58 triliun dari total target Rp 31 triliun, Direktur Keuangan PT PP, Agus Purbianto menuturkan perseroan masih optimis untuk mencapai target.
“Target masih optimis bisa mencapai Rp 31 triliun, kita masih punya list jangka panjang sekitar 70. Sampai saat ini, musuh utama yang kami hadapi adalah soal pengadaan tender seperti evaluasi,” tutur Agus.
Sedangkan dari sisi laba, PT PP saat ini masih baru memenuhi 26 persen atau sekitar Rp 112 miliar dari total target pada 2022 sebesar Rp 429 miliar.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.