Liputan6.com, Jakarta Perkembangan kasus investasi bodong kini semakin meluas. Terbaru, sejumlah artis seperti Atta Halilintar, Kevin Aprilio, hingga Mario Teguh turut terseret dalam kasus robot trading Net89.
Pengamat sekaligus investor Teguh Hidayat buka kemungkinan, bisa saja nama-nama beken tersebut sebenarnya jadi korban investasi bodong. Pasalnya, beberapa public figure kerap menerima tawaran endorsement sebagai pekerjaan, tanpa melihat lebih jauh apakah itu legal atau tidak.
Baca Juga
Kaleidoskop Lifestyle 2024 Bagian I: Kondisi Miris Taman Buah Mekarsari hingga Menu Sahur Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah
Atta Halilintar Bikin Video Bareng Ameena di Kamar Mandi Rumahnya yang Disebut Seluas Samudra
7 Potret Ameena Tak Berhenti Ikuti Gaya Atta Halilintar, Menggemaskan Banjir Sorotan
"Kalau menurut saya, bisa jadi artis-artis ini tidak tahu persis yang diinvestasikan ini bodong. Namanya artis kan endorse aja, pendapatannya dari situ," ujar Teguh kepada Liputan6.com, Kamis (27/10/2022).
Advertisement
"Jadi mereka istilahnya mereka pikir ini produk keuangan, aman, pak Mario Teguh, tolong iklan kan, kami kasih Rp 10 juta, misalnya. Jadi ya dia kerja seperti biasa, seperti iklan sabun, sepatu, dia pikir itu produk yang aman-aman saja," tuturnya.
Menurut dia, pihak regulator seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) seharusnya lebih memperluas sosialisasi terhadap investasi bodong, seperti robot trading Net89, bukan hanya kepada masyarakat saja.
"Jadi OJK tuh bukan hanya masyarakat saja yang dihimbau, itu sih dari dulu bolak-balik udah sering. Yang sekarang harus diedukasi tuh artisnya, jangan sembarang terima tawaran endorse," ungkapnya.
"Itu sih yang menurut saya belum dilakukan, dan perlu dilakukan. Karena artis juga bagian dari masyarakat," kata Teguh.
Masyarakat Lebih Cermat
Sebaliknya, ia pun meminta masyarakat lebih cermat dalam melihat iklan produk dan jasa investasi. Bukan hanya karena itu dipromosikan oleh public figure yang punya reputasi baik, masyarakat kemudian menerimanya begitu saja.
"Namanya artis kan dari dulu sudah ada. Tapi biasanya mereka tidak ikut-ikutan beginian. Biasanya dulu (kasus investasi bodong menyebar) dari mulut ke mulut aja," ucap Teguh.
"Sekarang, masyarakat udah pintar, tapi orang penipunya lebih pintar lagi, mereka pakai jasa artis. Artinya, masyarakat sekarang bahkan meskipun sudah dipromosikan oleh artis kita jangan langsung percaya. Lihat lagi legalitasnya," tegasnya.
Advertisement
Kevin Aprilio soal Tudingan Terlibat Robot Trading: Saya Tak Pernah Terima Transfer Uang Anggota Net89
Nama Kevin Aprilio disebut dalam daftar 5 figur publik Indonesia yang terlibat dalam dugaan investasi bodong berkedok robot trading Net89 yang dilaporkan ke Bareskrim Polri Jakarta, Rabu (26/10/2022).
Tak kurang dari 230 orang melapor sebagai korban penipuan investasi bodong. Terduga pelaku yang dilaporkan ke aparat mencapai 134 orang. Kevin Aprilio hingga Atta Halilintar diduga terlibat.
Merespons kabar panas ini, Kevin Aprilio menyampaikan klarifikasi via Instagram Stories, pada hari yang sama. Putra Addie MS dan Memes membenarkan pernah mempromosikan robot trading Net89.
“Mengenai berita yang hari ini beredar tentang Net89, ya betul saya pernah tampil di zoom meeting team teman saya untuk mempromosikan Net89. Namun itu hanya sekali,” tulisnya.
“Dan kenapa saya mau memberi testimoni saat itu? Karena teman saya menunjukkan Net89 alias PT SMI memiliki izin SIUPL dari Kementerian Perdagangan dan menjadi anggota AP2LI (Asosiasi Perusahaan Penjualan Langsung Indonesia -red.),” Kevin Aprilio menyambung.
Personel Vieratalle menyebut Kementerian Perdagangan RI dan AP2LI adalah dua lembaga tinggi untuk memberikan izin seputar dunia network marketing. Di tengah jalan, ada yang tak beres.
Soal Isu Ditransfer Anggota
Kevin Aprilio juga membantah menerima transfer uang dari anggota Net89. “Jadi perihal di tengah-tengah perjalanan terjadi sebuah scam/ perusahaan gagal bayar saya tidak mengetahui apa-apa soal itu. Saya juga tidak pernah menerima transferan dari anggota Net89,” ujarnya.
Kevin Aprilio berharap klarifikasi ini menjadi titik terang terkait rumor keterlibatannya dalam mengampanyekan robot trading yang diduga menimbulkan total kerugian 28 miliar rupiah dari pihak klien.
Advertisement