Tol Semarang-Demak Seksi II Dibuka Fungsional 18 November 2022

Tol Sayung - Demak dibuka fungsional pada tanggal 18 November 2022 yang akan datang

oleh Tira Santia diperbarui 13 Nov 2022, 19:52 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2022, 19:50 WIB
Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2 ruas Sayung-Demak
Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2 ruas Sayung-Demak sepanjang 16,31 km dibuka fungsional pada tanggal 18 November 2022 yang akan datang. (Dok. Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau progres pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2 ruas Sayung-Demak sepanjang 16,31 km di Provinsi Jawa Tengah, Minggu (13/11/2022).

Menteri Basuki minta agar ruas tol Sayung-Demak dibuka fungsional pada tanggal 18 November 2022 yang akan datang. Uji coba pembukaan telah dilakukan sejak Jumat (12/11/2022) pukul 15.00 WIB dengan skema buka tutup satu arah/lajur.

"Saya sudah coba tadi, jalannya sudah bagus dan siap dilewati. Sisa penyelesaian pekerjaan meliputu gerbang tol, guard rail dan pekerjaan timbunan saya minta agar segera selesai," kata Menteri Basuki.

Dikatakan Menteri Basuki, pembukaan fungsional ruas tol tersebut sangat penting untuk membantu mengurai kemacetan yang kerap terjadi di Jalan Pantai Utara (Pantura), yang saat ini juga sedang dilakukan penggantian dan/atau duplikasi Jembatan Callendar Hamilton (CH) Wonokerto.

"Konstruksi sudah bagus, bisa dimaksimalkan untuk kendaraan-kendaraan besar seperti bus dan truk. Supaya jangan terlalu macet jalan nasional Pantura sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," kata Menteri Basuki.

Dalam kesempatan tersebut Menteri Basuki juga meninjau progres penggantian Jembatan CH Wonokerto (60 m) yang saat ini progresnya sebesar 59,89 persen.

"Saya minta dipercepat pekerjaannya dengan manajemen yang lebih baik. Karena lokasi jembatan ini di Pantura yang macet, kalau tidak terencana dengan baik akan lambat," tegas Menteri Basuki.

Tol Semarang - Demak memiliki panjang 26,95 km yang dibangun dalam 2 seksi melalui skema Kerja Sama Badan Usaha dengan Pemerintah (KPBU), yakni Seksi 1 untuk ruas Semarang/Kaligawe-Sayung  sepanjang 10,39 km menjadi porsi pemerintah (APBN) dengan kebutuhan biaya Rp10 triliun.

Sementara Seksi 2 untuk ruas Sayung-Demak sepanjang 16,31 km porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Pembangunan Perumahan Semarang Demak.

 

Seksi 1

Tol Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2
Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2 ruas Sayung-Demak sepanjang 16,31 km dibuka fungsional pada tanggal 18 November 2022 yang akan datang. (Dok. Kementerian PUPR)

Untuk seksi 1 telah dilaksanakan kontrak dengan paket pekerjaan peninggian Jembatan Kaligawe, elevated freeway, dan pile slab untuk 1A; pekerjaan tanggul laut dan jalan utama, On/Off Ramp, Jembatan Kali Babon dan Sayung serta rest area dan Gerbang Tol untuk 1B; pembangunan Kolam Retensi Terboyo (± 189 Ha) dan Sriwulan (± 28 Ha), Rumah Pompa Terboyo dan Sriwulan untuk 1C.

Pada seksi 1 saat ini sedang dilakukan trial embankment sepanjang 400 meter dengan progres 48,89 % dan diharapkan selesai pada bulan Januari 2023 hingga 2 lapis timbunan dan dapat dijadikan acuan untuk pekerjaan tanggul laut pada paket kontraktual 1B yang pada bulan Januari 2023 bertepatan mulai pekerjaan timbunan.

Untuk pembangunan Seksi 2 dilaksanakan oleh PT PP-PT WIKA Konsorsium Maratama-Studi Teknik (KSO) dan Konsultan Supervisi PT. Virama Karya (Persero) dengan nilai investasi sebesar Rp5,44 triliun.

Diharapkan dengan Pembangunan Jalan Tol yang terintegrasi tanggul laut ini, permasalahan banjir rob di Semarang Timur khususnya Kaligawe - Sayung yang mengakibatkan kerugian ekonomi cukup signifikan dapat teratasi pada akhir tahun 2023 dengan terbangunnya tanggul hingga 4 lapis timbunan dan beroperasinya Rumah Pompa pada Kolam Retensi Terboyo dan Sriwulan.

Turut hadir mendampingi Menteri Basuki, Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air Jarot Widyoko, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja, dan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah – DI Yogyakarta Wida Nurfaida. 

11 Jalan Tol dan 9 Bendungan Baru Siap Beroperasi Akhir 2022

Tol Kayu Agung-Palembang-Betung
Tol Kayu Agung-Palembang-Betung. (Dok Kementerian PUPR)

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan, sejumlah ruas jalan tol baru sepanjang 200 km bakal siap beroperasi hingga akhir 2022. Tak hanya itu, terdapat 9 bendungan baru yang siap difungsikan hingga penghujung tahun ini.

Adapun 200 km jalan tol baru itu terdiri dari 11 ruas. Namun, apa saja rinciannya belum dipaparkan lebih lanjut oleh Menteri Basuki Hadimuljono.

"Ada 200 km lagi, ada 11 ruas tol. Jadi kayak Bengkulu-Taba Penanjung, Tol Pekanbaru-Bangkinang, Tol Semarang-Demak, ada Tol Becakayu juga," kata Menteri Basuki di sela-sela G20 Special Event, HELP, Water & Disasters di Conrad Hotel, Bali, Jumat (11/10/2022).

"Bukan hanya tol, ada juga beberapa bendungan. Ada 9. Ada Ciawi-Sukamahi (Kabupaten Bogor), lalu Sadawarna (Kabupaten Subang), ada 9 yang tahun ini," dia menambahkan.

Basuki menyatakan kesiapan 11 ruas tol baru sepanjang 200 km tersebut untuk bisa beroperasi akhir 2022 ini. Meskipun tidak harus dibarengi proses peresmian oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang jadwalnya masih tentatif.

Terdekat, proses pembukaan jalan bebas hambatan baru itu bisa dilaksanakan selepas rangkaian acara KTT G20 Bali.

"Paling (pengoperasiannya) sehabis G20 ini, di November. Tol Cisumdawu juga, harus kita selesaikan Desember ini," imbuh Menteri Basuki.

Tak Ada Pembangunan Bendungan Baru di 2023 sampai 2024, Kenapa?

Pembangunan jalan tol Kayu Agung-Palembang-Betung seksi 1 Kayu Agung-Jakabaring sepanjang 33,5 km. (Foto: Kementerian PUPR)
Pembangunan jalan tol Kayu Agung-Palembang-Betung seksi 1 Kayu Agung-Jakabaring sepanjang 33,5 km. (Foto: Kementerian PUPR)

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan bahwa pemerintah tidak akan membangun bendungan baru pada 2023-2024. Itu karena pemerintah akan fokus pada penyelesaian pembangunan 61 bendungan serta memanfaatkan bendungan yang sudah diselesaikan, khususnya untuk mendukung penyediaan air minum.

"Pada 2023-2024 ini, PUPR dan pemerintah pada umumnya akan sangat selektif membangun infrastruktur yang baru. Hanya yang merupakan perintah Presiden, lainnya kami akan menyelesaikan yang sudah kami laksanakan, yang sedang kami laksanakan, dan memanfaatkan yang sudah kami selesaikan," kata dia melansir Antara di Jakarta, Rabu (5/10/2022).

Dia mengatakan pemerintah akan meningkatkan manfaat 61 bendungan yang telah dan sedang dibangun untuk menambah kapasitas air. Pemanfaatan dilakukan melalui pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), jaringan irigasi, pemasangan turbin untuk listrik, serta untuk pengendalian banjir.

"Ini kesempatan dan jadi dukungan untuk Perpamsi (Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia) untuk memanfaatkan water storage di bendungan-bendungan tersebut," katanya.

Infografis 3 Proyek Infrastruktur  di Ruas Tol Jakarta-Cikampek
Infografis 3 Proyek Infrastruktur di Ruas Tol Jakarta-Cikampek (Liputan6.com/Trie yas)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya