Dolar AS Langka, Nilai Tukar Melemah ke 15.629 per Dolar AS

Analis memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran 15.550 per dolar AS hingga 15.700 per dolar AS.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jan 2023, 10:15 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2023, 10:15 WIB
nilai rupiah melemah terhadap dollar
Pegawai memperlihatkan mata uang rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Kamis (5/1/2023). Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup turun 0,22 persen atau 34 poin ke Rp15.616,5 per dolar AS. Hal tersebut terjadi di tengah penguatan indeks dolar AS 0,16 persen ke 104,41. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada Jumat pagi. Pelemahan nilai tukar rupiah ini terjadi karena kelangkaan dolar AS di dalam negeri.

Pada Jumat (6/1/2023), rupiah pagi ini melemah 12 poin atau 0,08 persen ke posisi 15.629 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.617 per dolar AS.

Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama saat dihubungi di Jakarta, Jumat, mengatakan, isu utama dari dalam negeri adalah kelangkaan dolar yang telah berlangsung beberapa bulan terakhir.

"Hal ini cukup mengejutkan karena Indonesia terus mencatatkan surplus ekspor dalam waktu yang panjang. Kelangkaan ini disinyalir karena eksportir menempatkan valasnya di luar negeri yang memberikan imbal hasil lebih baik," ujar Revandra dikutip dari Antara.

Menurut Revandra, hal itu masih menjadi kendala untuk penguatan rupiah, meskipun di sisi lain pasar obligasi Indonesia mencatatkan arus modal masuk atau capital inflow pada akhir tahun lalu.

Sementara itu dari eksternal, notulensi rapat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) menunjukkan bahwa tahun ini The Fed tetap akan berfokus untuk menekan nilai inflasi hingga mencapai target 2 persen.

"Artinya kebijakan suku bunga tinggi masih tetap dipertahankan dan berpotensi untuk lanjut naik walaupun tidak secepat yang terjadi di tahun 2022. Kedua sentimen utama ini menjadi penghalang yang harus dilewati rupiah untuk bisa menguat," kata Revandra.

Revandra memperkirakan hari ini bergerak di kisaran 15.550 per dolar AS hingga 15.700 per dolar AS.

BI Yakin Rupiah Tak Bakal Tumbang Lagi di 2023

nilai rupiah melemah terhadap dollar
Pegawai menunjukkan mata uang rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Kamis (5/1/2023). Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.616 per dolar AS pada Kamis (5/1) sore ini. Mata uang Garuda melemah 34 poin atau minus 0,22 persen dari perdagangan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bank Indonesia (BI) yakin rupiah akan perkasa di 2022. Keyakinan BI ini didasari atas masuknya investasi asing ke Indonesia.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, nilai tukar rupiah akan menguat karena ketidakpastian global menurun setelah bank sentral Amerika Serikat berhenti menaikkan suku bunga acuan pada kuartal I 2023.

"Capital account akan masuk, begitu pula PMA (Penanaman Modal Asing) dan portofolio investasi. Sehingga kami perkirakan nilai tukar rupiah ke depan akan cenderung menguat ke arah fundamental," kata Perry dikutip dari Antara, Rabu (21/12/2022).

Nilai tukar rupiah pada 2022 mengalami pelemahan karena dolar AS menguat terhadap hampir seluruh mata uang dunia dan The Fed menaikkan suku bunga secara agresif.

BI juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan berkisar pada 4,5 sampai 5,3 persen dan inflasi akan kembali ke bawah 4 persen atau hanya sekitar 3 persen secara tahunan di 2023.

"Tahun depan, begitu ketidakpastian ekonomi global mereda berbagai faktor akan menguat kembali ke fundamental. Kredit juga akan terus kami dorong hingga tumbuh 11 sampai 12 persen sampai tahun berikutnya," ucapnya.

 

Siapkan Kebijakan Moneter

nilai rupiah melemah terhadap dollar
Petugas menata mata uang rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Kamis (5/1/2023). Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup turun 0,22 persen atau 34 poin ke Rp15.616,5 per dolar AS. Hal tersebut terjadi di tengah penguatan indeks dolar AS 0,16 persen ke 104,41. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk itu, Bank Indonesia mengatakan akan terus membuat kebijakan moneter yang mendukung stabilitas sistem keuangan dan melanjutkan sinergi dengan pemerintah untuk menjaga inflasi inti di bawah 4 persen, antara lain melalui insentif untuk sektor pangan.

"Jadi kami tidak harus merespons dengan menaikkan suku bunga acuan secara berlebihan dan agresif seperti Amerika Serikat dan negara lain. Kami pastikan inflasi inti bisa kembali ke bawah 4 persen di semester I 2023," ucapnya.

Bank Indonesia juga akan melanjutkan digitalisasi sistem pembayaran dengan merchant pengguna QR Indonesian Standard (QRIS) yang diharapkan mencapai 45 juta pada 2023 dan 80 persen di antaranya merupakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Untuk Keketuaan ASEAN 2023, QRIS payment akan diperluas untuk dapat digunakan oleh ASEAN five sehingga cross border connectivity terbangun," katanya.

 

Infografis Nilai Tukar Rupiah
Infografis Nilai Tukar Rupiah (Liputan6.com/Trie Yas)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya