Janji Erick Thohir, Wajah Baru Lokananta Bisa Dinikmati Juni 2023

Menteri BUMN Erick Thohir tengah melakukan revitalisasi atau renovasi studio rekaman pertama di Indonesia, Lokananta

oleh Arief Rahman H diperbarui 21 Jan 2023, 19:30 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2023, 19:30 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir tengah melakukan revitalisasi atau renovasi studio rekaman pertama di Indonesia, Lokananta
Menteri BUMN Erick Thohir tengah melakukan revitalisasi atau renovasi studio rekaman pertama di Indonesia, Lokananta (dok: KBUMN)

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir tengah melakukan revitalisasi atau renovasi studio rekaman pertama di Indonesia, Lokananta. Targetnya pemugaran itu rampung pada Juni 2023 mendatang.

Artinya, ada waktu sekitar 5 bulan kedepan untuk proses renovasi yang dijalankan di aset milik BUMN ini. Nantinya, masyarakat diharapkan sudah bisa menikmati wajah baru Lokananta tersebut.

Lokananta berdiri di atas lahan seluas 21.500 persegi dan sangat layak menjadi creative dan commercial hub berbasis musik, museum, studio rekaman modern, tempat pertunjukan musik, dan penjualan merchandise musik. Di sini, nantinya juga akan ada sentra UMKM sebagai bagian dari eksosistem Lokananta.

"Targetnya Juni mendatang wajah baru Lokananta sudah bisa dinikmati masyarakat dan menjadi salah satu obyek wisata andalan Solo," kata Erick dalam keterangannya, Sabtu (21/1/2023).

Langkah ini jadi satu upaya Erick Thohir membuktikan perhatiannya mengembangkan sisi pariwisata di berbagai daerah. Salah satunya, Lokananta yang ada di Solo, Jawa Tengah ini.

"Solo menyimpan banyak destinasi yang memiliki nilai historis, seperti yang kita lihat salah satunya, Lokananta ini," ujar Erick.

Erick terus mengawal progres revitalisasi Lokananta agar benar-benar rampung pada tahun ini. Erick menugaskan Holding BUMN Danareksa melalui anak usahanya, PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) untuk menata ulang studio rekaman pertama di Indonesia itu agar lebih kekinian, meski tak menghilangkan unsur sejarah.

 

Pabrik Gula De Tjolomadoe

Eks Pabrik Gula De Tjolomadoe
Eks pabrik gula peninggalan Pura Mangkunegara dipilih menjadi salah satu venue untuk penyelenggaraan ASEAN Para Games 2022 di Solo.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Tidak hanya Lokananta, Erick juga menyempatkan diri menyambangu De Tjolomadoe. Tempat ini sejatinya adalah sebuah pabrik gula yang berdiri sejak 1861 dan kini dimanfaatkan sebagai kawasan wisata dan komersial.

Menurutnya, pemanfaatan pabrik gula bersejarah yang lama terbengkalai ini adalah kolaborasi sejumlah BUMN, seperti PT PP (Persero) Tbk, PT PP Properti Tbk, PT Taman Wisata Candi Prambanan, Borobudur, dan Ratu Boko (Persero), dan PT Jasa Marga Properti yang melakukan joint venture bernama PT Sinergi Colomadu pada 2017. "Kolaborasi ini luar biasa karena tak sekadar membangun, tetapi melaksanakan revitalisasi yang sesuai dengan kaidah cagar budaya. Yang terpenting, De Tjolomadoe dikelola dengan baik dan selalu adaptif dalam menyesuaikan dengan perkembangan zaman," pungkas Erick Thohir.

 

Lokananta Jadi Creative Hub

Erick Thohir dan Gibran Rakabuming
Menteri BUMN Erick Thohir dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri acara Lokananta Relod di Sutido Likananta, Solo, Minggu malam (27/11).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan tak ingin ada aset BUMN yang mangkrak, termasuk studio rekaman pertama di Indonesia, Lokananta. Maka, dia ingin menyulap aset BUMN itu menjadi pusat kreativitas atau creative hub.

Erick juga menegaskan pihaknya mendukung langkah tersebut. Ke depan, Lokananta akan menjadi sentra kreativitas bagi para seniman, pentas ekspresi bagi para musisi, serta wahana bagi UMKM lokal untuk mengembangkan usahanya.

"Kami di BUMN melihat pertumbuhan ekonomi ini harus terus didorong. Salah satunya di industri kreatif. Industri kreatif itu turunannya apa, musik, film dan lainnya. Kita harus jadi pop culture country, artinya budaya kita harus punya nilai ekonomi, tapi tidak menghilangkan esensi dari budaya kita," tutur Erick Thohir dalam keterangannya, Senin (28/11/2022).

"Saya berharap Lokananta dapat menjadi salah satu destinasi wisata edukatif yang dapat memberikan multiplier effect untuk perekonomian, khususnya bagi musisi lokal, UMKM, dan masyarakat sekitar. Karena itu, BUMN mendukung penuh pengembangan Lokananta dengan semangat mendorong kebangkitan industri kreatif dan UMKM di Indonesia. Banyak aset-aset BUMN yang punya nilai sejarah, kita coba kembangkan dan bangkitkan daripada mangkrak, mending kita manfaatkan," tambahnya.

Lokananta menjadi salah satu bagian terpenting dari sejarah industri musik di Indonesia. Sejak didirikan pada tanggal 29 Oktober 1956 oleh Raden Maladi, Oetojo Soemowidjojo dan Ngabehi Soegoto Soerjodipoero, Lokananta telah menghasilkan sekitar 50 ribu keping piringan hitam dan mengorbitkan banyak musisi legendaris Indonesia, seperti Gesang, Ismail Marzuki, Waljinah, Bing Slamet, Titiek Puspa, sam Saimun, dan Bubi Chen.

 

Simpan Rekaman Bersejarah

piringan-hitam-131006b.jpg
Di Indonesia sendiri, piringan hitam mulai digunakan sebagai alat perekam sekitar tahun 1957. Perusahaan rekaman yang berjaya saat itu dan memproduksi piringan hitam adalah Lokananta di Surakarta. (Liputan6.com/Rengga Satria/wwn)

Bahkan, banyak musisi dan penyanyi legendaris Indonesia yang pernah merekam lagu-lagunya di Lokananta, seperti Slank dan Glenn Fredly. Lokananta juga masih menyimpan aset rekaman bersejarah di Indonesia, seperti 5.000 arsip lagu daerah maupun nasional, termasuk di antaranya master lagu kebangsaan "Indonesia Raya".

Untuk itu, Erick memandang, Lokananta sebagai aset Perum Percetakan Negara Republik Indonesia yang bergabung dalam Klaster Perusahaan Pengelola Aset (anggota Holding BUMN Danareksa) perlu dioptimalkan agar dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya bagi industri kreatif dan anak muda. Lokananta sebagai studio rekaman pertama dan terbesar di Indonesia, memiliki kualitas hasil rekaman sekelas studio rekaman Abbey Road di London,studio rekaman pengorbit band legendaris The Beatles.

"Lokananta sebagai aset yang merupakan sejarah bangsa Indonesia, ya ini kalau bisa dimanfaatkan juga untuk komunitas. Nah karena itu makanya hari ini kita kembalikan bagaimana aset ini bisa bermanfaat utk industri kreatif dan anak muda Indonesia khususnya Solo. Dengan peran PPA sebagai agen restrukturisasi Pemerintah, PPA berkolaborasi dengan PP Urban, arsitek Andra Matin, dan M Bloc bersama-sama merevitalisasi aset Lokananta, tentunya dengan dukungan berbagai pihak, seperti Pemprov Jawa Tengah, dan Pemprov Surakarta, dan Kementerian BUMN," paparnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya