Liputan6.com, Jakarta - Pasca pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di seluruh wilayah Indonesia, Agung Podomoro mulai mendorong penjualan gedung tinggi (highrise). Momentum pemulihan aktivitas perkantoran, apartemen, hotel, dan pusat perbelanjaan dinilai akan mengembalikan kebutuhan masyarakat untuk kembali membeli dan berinvestasi di highrise properti.
Marketing Director Agung Podomoro Agung Wirajaya menjelaskan, tren properti highrise diproyeksikan akan mengalami peningkatan. Seiring dengan tingginya minat pasar terhadap permintaan produk properti di segmen apartemen dan perkantoran.
Baca Juga
"Kami bersyukur di tengah situasi yang dinamis, permintaan terhadap produk Agung Podomoro, khususnya pada hunian vertikal dan bisnis perkantoran masih cukup tinggi," ujar Agung dalam keterangan tertulis, Rabu (8/3/2023).
Advertisement
Disampaikan Agung, perseroan optimistis pemerintah akan terus menjaga pertumbuhan ekonomi dengan baik ke depan. Dengan stimulus ekonomi yang positif, kebutuhan properti di Indonesia juga terus meningkat dalam 2 tahun terakhir.
Sejumlah indikator ekonomi dan sektor properti menunjukkan tren yang sangat baik. Pertama, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, ekonomi tumbuh 5,3 persen sepanjang 2022.
Kedua, tahun lalu indeks permintaan properti meningkat 16,4 persen (YoY). Ketiga, Lembaga Riset Internasional, McKinsey Global Institute memperkirakan, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang paling stabil di dunia, Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi nomor 7 dunia pada 2030 mendatang.
"Melihat situasi ini, segmen apartemen dan perkantoran masih akan menjadi investasi yang diprioritaskan untuk menunjang aktivitas dan mobilitas konsumen yang semakin tinggi ke depan," imbuh Agung.
Indeks Harga Mulai Positif
Assistant Vice President Marketing Agung Podomoro Yenti Lokat mengatakan, pihaknya menjangkau kebutuhan highrise properti untuk berbagai segmen, semisal hunian, komersial, hingga perkantoran masyarakat produktif. Adapun proyek tersebut diantaranya Podomoro City Deli Medan, Borneo Bay City, The Sky Apartment, dan Podomoro Golf View.
Menurut Yenti, peluang investasi high rise properti sangat lebar. Pertama, permintaan apartemen tumbuh tinggi, harga apartemen yang menunjukkan tren pertumbuhan, ekonomi nasional yang kondusif dan kemudahan pembayaran dari developer.
Adapun pertumbuhan apartemen mengalami rebound. Berdasarkan data Bank Indonesia sejak 2022, indeks harga apartemen mulai tumbuh positif, mengakhiri tren pertumbuhan negatif sejak 2018. Ini ditopang dari indeks permintaan yang juga tumbuh positif sejak akhir 2021.
Advertisement
Waktu Terbaik Investasi Properti
"Melihat hal ini, terdapat lima hal yang perlu menjadi pertimbangan kuat investor properti diantaranya kesiapan berinvestasi properti, keyakinan mengambil keputusan di waktu terbaik, kejelian memilih properti dan pengembang terbaik," terang Yenti.
"Selain itu keuntungan imbal hasil optimal dan risiko terukur serta keleluasaan investasi properti karena investasi properti akan mendatangkan keuntungan sekaligus dimana ketika disewakan akan memperoleh keuntungan sewa dan harga yang akan terus naik," tuturnya.