Tak Usah Panic Buying, Bapanas Jamin Stok Pangan Jelang Ramadan Cukup

Secara psikologis menjelang musim Ramadan pedagang akan menaikan harga pangan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 15 Mar 2023, 19:13 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2023, 19:13 WIB
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menjamin stok dan harga pangan terpantau aman selama bulan Ramadan hingga Lebaran 2023 nanti.
Para pedagang menjalankan aktivitas rutin jual beli sayur mayur di pasar Induk Kramat Jati, Jakarta. Badan Pangan Nasional (Bapanas) menjamin stok dan harga pangan terpantau aman selama bulan Ramadan hingga Lebaran 2023 nanti. (merdeka.com/Imam Buhori)
Liputan6.com, Jakarta Badan Pangan Nasional (Bapanas) menjamin stok dan harga pangan terpantau aman selama bulan Ramadan hingga Lebaran 2023 nanti. 
 
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, lantas meminta masyarakat tidak perlu khawatir hingga melakukan panic buying untuk mengamankan stok bahan pangan semisal cabai hingga bawang. 
 
"Kita dari Bapanas melihat ketersediaannya cukup untuk menghadapi bulan suci Ramadhan dan Lebaran. Tidak perlu ada khawatir, tidak perlu panic buying, karena menjaga ketersediaan seluruh pangan cukup," ujarnya saat ditemui di Transmart Cempaka Putih, Jakarta, Rabu (15/3/2023).
 
Sebagai contoh, Ketut menyebut harga daging ayam kini berkisar di angka Rp 35-36 ribu per kg. Itu masih berada di bawah harga acuan sebesar Rp 36.750 per kg. 
 
Kemudian, untuk minyak goreng Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga telah memutuskan untuk menambah kewajiban pasokan dalam negeri (DMO) kepada eksportir CPO sebanyak 450 ribu ton. 
 
Sementara untuk bawang putih, ia mengatakan stok sejauh ini mencukupi, meski ada kenaikan harga. Itu nantinya bakal diantisipasi lewat pasokan impor. 
 
"Bawang putih secra ketersediaan cukup, namun ada kenaikan. Itu wajar, dan sudah impor. Jadi mudah-mudahan semua kuota impor tadi bisa terealisasi, sehingga minimal bawang putih bisa stabil," paparnya. 
 
Untuk bawang merah, Ketut juga menjamin pasokannya tercukupi lantaran beberapa daerah sudah merayakan panen raya. Secara harga pun terpantau stabil, meski ada sedokit kenaikan. 
 
"Secara psikologis menjelang musim Ramadan pedagang akan menaikan. Namun kami jamin ketersediaanya semua pangan menghadapi Ramadan dan Lebaran sangat-sangat cukup, dan tidak usah khawatir," pintanya. 
 
 
 
 
 
 

Jaminan Mendag

Menteri Perdagangan (mendag) Zulkifli Hasan dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (15/3/2023). Rapat ini membahas mengenai ketersediaan bahan pangan.
Menteri Perdagangan (mendag) Zulkifli Hasan dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (15/3/2023). Rapat ini membahas mengenai ketersediaan bahan pangan.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memastikan Kementerian Perdagangan (Kemendag) bisa menjadi penyedia pangan di Indonesia. Meskipun, ada fluktuasi harga pangan yang akan terjadi imbas dari permintaan dan suplai ke pasaran.

Mendag Zulkifli mengatakan kalau kunci untuk menjamin ketersediaan pangan adalah dengan kerja sama antarpihak. Sebut saja antarkementerian dan lembaga yang melingkupi pangan, termasuk Kemendag.

"Oleh karena itu kita sudah rapat dengan Presiden langsung mengenai kesiapan ketersediaan pangan ini saya yakin, saya yakin bisa, ketersediaan kita jamin," ujarnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (15/3/2023).

Kendati begitu, Mendag Zulkifli tidak menampik kalau akan ada naik-turunnya harga. Hal ini menurutnya adalah kondisi rutin tahunan mengingat pada periode-periode tertentu mengalami kenaikan permintaan.

Sebagai contoh, adanya kenaikan permintaan menjelang ramadan atau lebaran. Dengan suplai yang tetap ke pasaran, harga jual beberapa komoditas pangan akan mengalami kenaikan, begitupun sebaliknya.

"Tetapi agar bisa dikendalikan pemerintah punya instrumen termasuk dengan pemda. Bahkan pak Mendagri itu juga saya terima kasih walaupun bukan tugas pokoknya tiap minggu rapat dengan bupati," katanya.

Rapat yang dimaksud adalah rapat tim pengendalian inflasi daerah (TPID) yang memang diperlukan peran pemda dalam menjaga harga di pasaran.

 

Tak Bisa Sembarang Impor

Perum Bulog mengimpor beras dari beberapa negara total mencapai 500 ribu ton. Pada Jumat (16/12/2022), fase pertama impor telah tiba di pelabuhan Tanjung Priok.
Perum Bulog mengimpor beras dari beberapa negara total mencapai 500 ribu ton. Pada Jumat (16/12/2022), fase pertama impor telah tiba di pelabuhan Tanjung Priok.

Pada kesempatan ini, Mendag Zulkifli Hasan mengaku pihaknya tak bisa sembarangan melakukan impor. Ada peran Kementerian Pertanian dan Kementerian Perindustrian sebelum impor dilakukan.

Mengenai impor beberapa komoditas pertanian, maka perlu ada restu dari Kementan. Begitupun untuk komoditas seperti gula dan garap yang perlu izin dari Kemenperin.

"Tentu kata kuncinya tadi, korodinasi kementerian lembaga karena kami di ujung, saya gak bisa impor daging tanpa Kementan, karena yang bisa klik impor itu Kementan-nya," ungkap Zukifli.

"Saya gak bisa impor gula atau garam tanpa (kementerian) perindustrian, siapa yang impor siapa yang dapat, mereka yang usulkan baru lewat saya. Mereka yang usulin oleh karenna itu sekali lagi memang kuncinya di kerja sama," sambung Mendag Zulkifli Hasan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya