Update Harga Emas Hari Ini di Antam, Bertahan di Rp 1.087.000 Segram

Harga emas hari ini yang dijual oleh PT Aneka Tambang atau Antam pada hari ini Kamis 23 Maret 2023 tak bergerak dibanding dengan perdagangan kemarin

oleh Tira Santia diperbarui 23 Mar 2023, 09:15 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2023, 09:15 WIB
Harga Emas Antam Turun Rp 4.000 per Gram
Harga emas hari ini yang dijual oleh PT Aneka Tambang atau Antam pada hari ini Kamis 23 Maret 2023 tak bergerak dibanding dengan perdagangan kemarin (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang atau Antam pada hari ini Kamis 23 Maret 2023 tak bergerak dibanding dengan perdagangan kemarin. Harga emas hari ini dibandrol Rp 1.877.000 segram.

Sementara itu, untuk harga emas hari ini di Antam untuk pembelian kembali atau buyback dipatok tetap Rp 976.000 per gram.

Harga buyback ini merupakan patokan bila Anda menjual emas, maka harga emas Antam akan dihargai Rp 976.000 per gram.

Melansir laman Logammulia, saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram.

Antam juga menawarkan emas seri batik, gift seri dengan ukuran beragam. Terbaru, emas edisi khusus uang dirilis Antam adalah Emas Imlek Rabbit yang keluar di awal tahun ini.

Harga emas Antam belum termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen.

Anda bisa memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Berikut rincian harga emas Antam hari ini, Kamis 23 Maret 2023:

  • Harga emas Antam 0,5 gram = Rp 593.500
  • Harga emas Antam 1 gram = Rp 1.087.000
  • Harga emas Antam 2 gram = Rp 2.114.000
  • Harga emas Antam 3 gram = Rp 3.146.000
  • Harga emas Antam 5 gram = Rp 5.210.000
  • Harga emas Antam 10 gram = Rp 10.365.000
  • Harga emas Antam 25 gram = Rp 25.787.000
  • Harga emas Antam 50 gram = Rp 51.495.000
  • Harga emas Antam 100 gram = Rp 102.912.000
  • Harga emas Antam 250 gram = Rp 257.015.000
  • Harga emas Antam 500 gram = Rp 513.820.000
  • Harga emas Antam 1.000 gram = Rp 1.027.600.000.

Harga Emas Dunia Diprediksi Tembus USD 2.000 per Ons

FOTO: Harga Emas Antam Alami Penurunan
Pegawai menunjukkan emas batangan 24 karat di gerai Galeri 24, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (5/8/2021). Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk dijual lebih murah Rp 2.000 per gram pada hari ini ke posisi Rp 941 ribu per gram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pasar emas melonjak dalam kurun waktu 3 tahun di tengah jatuhnya sektor perbankan. Bahkan analis memperkirakan harga emas bisa mencapai USD 2.000 per ons minggu ini, setelah Federal Reserve melakukan kebijakan moneter yang dijadwalkan pada hari Rabu (22/3/2023) mendatang.

Dilansir dari laman Kitco News Senin, (20/3/2023) harga emas dunia tercatat naik dari USD 1.867 per ons menjadi di atas USD 1.980 minggu lalu. Harga emas membukukan kenaikan lebih dari USD 110 sejak kinerja terbaiknya sejak Maret 2020.

Sedangkan harga emas berjangka Comex bulan April terakhir diperdagangkan pada USD 1.988 per ons, naik USD 65 pada hari itu.

Kepala strategi komoditas global TD Securities Bart Melek mengatakan kondisi pasar saat ini tengah bersiap-siap untuk sepanjang minggu depan untuk melihat hasil pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve. Pasar memperkirakan kenaikan 25 basis poin, tetapi investor lebih fokus pada potensi jeda dan penurunan suku bunga yang mungkin terjadi.

Kenaikan Suku Bunga The Fed

Harga Emas Antam Kembali Turun
Petugas menunjukkan sampel logam mulia di Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis, (23/7/2020). Usai cetak rekor ke posisi termahalnya di Rp 982 ribu, harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Emas Antam) kembali turun Rp 5.000 menjadi Rp 977 ribu per gram pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Setelah ayunan liar dalam ekspektasi kenaikan suku bunga minggu lalu, harga emas berada dalam posisi menang, menurut analis.

"Pasar menyimpulkan bahwa kita akan melihat Fed naik 25bps lagi dan kemudian mungkin duduk di atasnya untuk sementara waktu dan melihat apa yang terjadi," kata Melek.

"Pandangan dari perspektif emas adalah gangguan yang diberikan dalam sistem perbankan dan kesediaan Departemen Keuangan AS untuk membantu, kita mungkin mendapatkan akomodasi yang memungkinkan inflasi bertahan lebih lama di level yang lebih tinggi. Ini adalah hal yang baik untuk emas," lanjut dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya