Harga Emas Antam Turun Tipis Hari Ini, Cek Rinciannya di Sini

Jarga emas cetak rekor tertinggi di Rp 1.594.000 per gram pada 17 Januari 2025. Sedangkan untuk harga tertinggi buyback Antam di Rp 1.440.000 yang dicetak pada hari yang sama juga.

oleh Arthur Gideon diperbarui 20 Jan 2025, 09:18 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2025, 09:15 WIB
Harga Emas Hari Ini Stabil
Harga emas Antam hari ini dipatok Rp 1.585.000 per gram, turun jika dibandingkan harga emas yang dipatok Rp 1.587.000 per gram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam turun tipis pada perdagangan Senin (20/1/2025). Harga emas antam turun Rp 2.00 per gram pada hari ini setelah pada pekan lalu sempat menyentuh rekor tertinggi.

Harga emas Antam hari ini dipatok Rp 1.585.000 per gram, turun jika dibandingkan harga emas yang dipatok Rp 1.587.000 per gram.

Hal yang sama juga terjadi pada harga emas Antam buyback. Harga buyback turun Rp 2.000 per gram menjadi Rp 1.431.000 per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.431.000 per gram.

Untuk diketahui, harga emas cetak rekor tertinggi di Rp 1.594.000 per gram pada 17 Januari 2025. Sedangkan untuk harga tertinggi buyback Antam di Rp 1.440.000 yang dicetak pada hari yang sama juga.

Perubahan harga emas Antam dipengaruhi oleh sejumlah faktor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pemahaman mengenai faktor-faktor ini sangat penting bagi mereka yang berencana untuk berinvestasi dalam emas Antam.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Hingga pukul 08.13 WIB, sebagian besar kepingan emas Antam sudah tidak tersedia untuk lokasi di butik Logam Mulia Gedung Antam Jakarta.

Daftar Harga Emas Antam

Berikut rincian harga emas Antam hari ini di butik emas Gedung Antam, melansir laman logammulia.com:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp 842.500
  • Harga emas 1 gram: Rp 1.585.000
  • Harga emas 2 gram: Rp 3.114.000
  • Harga emas 3 gram: Rp 4.651.000
  • Harga emas 5 gram: Rp 7.729.000
  • Harga emas 10 gram: Rp 15.380.000
  • Harga emas 25 gram: Rp 38.287.500
  • Harga emas 50 gram: Rp 76.790.000
  • Harga emas 100 gram: Rp 152.790.000
  • Harga emas 250 gram: Rp 381.587.500
  • Harga emas 500 gram: Rp 762.875.000
  • Harga emas 1.000 gram: Rp 1.525.600.000.

Prediksi Harga Emas Jelang Pelantikan Donald Trump, Siap-Siap Meroket

Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)... Selengkapnya

Harga emas akan mengalami penurunan terakhir, sebelum kembali mempercepat kenaikan menuju rekor tertinggi baru pada 2025.

Gary Wagner, editor TheGoldForecast.com memperkirakan, beberapa faktor dapat memengaruhi harga emas di luar ekspektasi pasar. Termasuk tarif baru yang diusulkan oleh Presiden AS terpilih, Donald Trump, dan ketidakpastian geopolitik yang terus-menerus.

Harga emas dunia telah mengalami kenaikan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Melonjak sekitar USD 500 per ons dalam dua kejadian terpisah.

Wagner mengatakan, jika emas mengalami penurunan hingga USD 2.600 dan kemudian naik sebesar USD 400, emas dapat mencapai USD 3.000 pada akhir tahun ini atau awal tahun depan. Ia lantas memberi contoh tren fluktuasi harga emas di beberapa tahun sebelumnya.

"Saya melihat emas tidak hanya mencapai USD 2.800, tetapi angka saya telah mencapai sekitar USD 2.900, dengan level tertinggi USD 3.000. Yang menjadi dasar saya adalah berbagai tahapan kenaikan," kata Wagner dilansir dari laman Kitco News, Senin (20/1/2025).

"Pada Oktober 2023, harga emas hanya di bawah USD 2.000, dan dari sana naik ke USD 2.535. Jadi, kira-kira USD 500 (kenaikannya). Kemudian, terjadi koreksi, dari USD 2.380, naik ke USD 2.800. Jadi kita melihat kenaikan USD 500, dan kemudian kita melihat kenaikan USD 400," terangnya.

Di sisi lain, Goldman Sachs merevisi perkiraan harga emasnya pada awal tahun ini. Memundurkan prediksinya sebesar USD 3.000 per ons dari 2025 ke pertengahan tahun 2026. Bank investasi tersebut memperkirakan emas akan mencapai USD 2.910 per ons pada akhir 2025.

Tarif Baru Donald Trump jadi Pendorong

Ilustrasi Harga Emas Hari Ini di Dunia. Foto: DAVID GRAY | AFP
Ilustrasi Harga Emas Hari Ini di Dunia. Foto: DAVID GRAY | AFP... Selengkapnya

Potensi tarif baru di bawah pemerintahan Trump yang akan datang jadi pendorong utama prospek bullish Wagner untuk emas. Trump telah berjanji untuk menerapkan tarif pada barang-barang dari berbagai negara. Termasuk tarif sebesar 25 persen untuk impor dari Meksiko dan Kanada, serta tarif tambahan sebesar 10 persen untuk impor dari China.

"Jika Presiden terpilih Trump menepati komitmennya untuk menerapkan tarif, hal itu dapat menciptakan tekanan inflasi yang luar biasa," kata Wagner. Ia menambahkan, tarif dapat menyebabkan lonjakan inflasi yang akan menguntungkan emas sebagai lindung nilai inflasi.

Wagner juga menyoroti ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung, seperti perang di Ukraina dan konflik di Timur Tengah, sebagai faktor pendukung harga emas. Ia mencatat bahwa konflik geopolitik masih sepenuhnya tertanam dan belum menunjukan tanda-tanda akan mereda.

Forum Ekonomi Dunia (WEF) menyatakan, konflik bersenjata merupakan risiko tertinggi di 2025. "Konflik bersenjata antar negara muncul sebagai risiko langsung teratas untuk tahun 2025. Diidentifikasi oleh hampir seperempat responden, yang mencerminkan meningkatnya ketegangan geopolitik dan fragmentasi secara global," kata WEF dalam survei tahunannya.

Tunggu Kejutan The Fed

Selain tarif dan ketidakpastian geopolitik, Wagner merujuk pada potensi kejutan makro lainnya yang dapat memengaruhi harga emas. Seperti kebijakan fiskal AS dan kebijakan moneter The Fed.

Adapun The Federal Reserve telah beberapa kali memperlambat laju pemotongan suku bunga. Ke depan, ada berapa banyak lagi pemotongan yang akan terjadi pada 2025 masih tanda tanya.

"Pemotongan suku bunga yang diberlakukan The Fed tahun ini akan bergantung pada data terkini. Kadi kita harus melihat ke mana data itu membawa kita," kata Wagner. Ia menekankan bahwa inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan defisit anggaran akan memengaruhi pengambilan keputusan The Fed.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya